Satu artikel setiap hari???? Ahhh, lama untuk kemudian memutuskan ini. Dan akhirnya, Alhamdulillah kusanggupi.. Sekarang mari berbicara tentang dakwah sekolah.
Dakwah Sekolah: Mata Rantai Tak Terpisahkan .Dakwah merupakan satu proses yang utuh dan berkesinambungan. Artinya, ada berbagai tahapan yang harus dilalui untuk kemudian menjadikan kita para aktivis dakwah yakin bahwa kegiatan yang kita laksanakan adalah efektif. Namun, realita yang kita saksikan saat ini ternyata ada bagian dari dakwah yang sedikit terlupakan. Ada satu sisi yang tanpa disadari mempersulit gerak dakwah tahapan selanjutnya. Jika diibaratkan seperti rantai, maka yang kita hadapi saat ini adalah ternyata ada satu mata rantai yang terpisah sehingga rantai tersebut tidak mampu berfungsi optiimal. Dalam hal ini, mata rantai tadi kita sebut dengan dakwah sekolah.
Mengapa dakwah sekolah??? Yah, dakwah sekolah ternyata belum bergerak maksimal seperti halnya dakwah kampus. Ada perbedaan jauh antara kedua komponen ini, walau sebenarnya keduanya sangat berkaitan satu sama lain.
Tidak bisa dipungkiri, keberhasilan dakwah kampus dimulai dari keberhasilan dakwah sekolah. Sekolah menjadi titik awal tersampaikannya dakwah kepada masyarakat sekolah khususnya para siswa, calon mahasiswa. Hal ini jugalah yang mendorong munculnya berbagai organisasi yang kemudian mengadakan kegiatan- kegiatan dakwah di sekolah.
Ketika ditelisik, ternyata sebagian besar kader di kampus merupakan mereka yang dahulunya pernah mengenyam kegiatan dakwah di sekolah. Apakah itu melalui sebuah kegiatan 'serba dadakan', atau bahkan kegiatan tarbiyah yang diadakan setiap minggunya. Hal ini menunjukkan bahwa adanya korelasi antara keaktifan seorang siswa di sekolah dengan keberjalanan dakwah mereka di kampus. Oleh karena itu, dibutuhkan keseriusan dalam pembinaan dakwah sekolah yang nantinya dapat memberi dampak positif terhadap perkembangan dakwah kampus.
Selain itu, ada beberapa alasan kuat lainnya mengapa dakwah sekolah dianggap sangat perlu untuk diperhatikan.
1. Jumlah pelajar yang sangat besar
Kondisi ini tentu menjadi sebuah peluang besar untuk menjadikan lebih banyak lagi orang muslim yang paham akan agamanya. Jumlah ini tentu tidak sebanding dengan jumlah mahasiswa yang hanya sekitar 20 % dari jumlah pelajar.
2. Aktivitas pelajar di luar rumah sebagian besar dilaksanakan di sekolah
Waktu belajar di sekolah sekitar 7 jam, setelah itu sebagian besar megikuti ekskul maupun bimbingan belajar. Memahami hal ini, tentu terbersit dalam pikiran kita ingin memanfaatkan peluang ini sehingga waktu pelajar tidak terhabiskan hanya untuk belajar dari dalam kelas, namun juga dari mushola, ataupun dari tempat lainnya di lingkungan sekolah yang memungkinkan.
3. Pelajar aktif dan dinamis
Para pelajar yang nota bene adalah para remaja lebih sering dikaitkan dengan mereka yang serba ingin tahu, aktif, dinamis, dan sedang gencar- gencarnya mencari jati diri. Nah, berawal dari realita ini dapat kita katakan bahwa pemahaman keislaman sangat tepat untuk diajarkan kepada mereka. Metode penyampaian yang disesuaikan dengan kondisi remaja serta kesesuaian penawaran dengan permintaan tentu menjadi sesuatu yang sangat perlu untuk diperhatikan.
Over all, dakwah sekolah adalah satu mata rantai yang tidak terpisahkan demi menjaga kesinambungan rantai dakwah. Keseriusan untuk mengembangkan dakwah sekolah menjadi bukti nyata bahwa kita ingin menciptakan generasi muda yang Islami (baca: da'i intelek). Masa remaja dimana merupakan saat- saat pencarian jati diri menjadi peluang besar untuk mampu membentuk pikiran mereka. Keberhasilan dakwah sekolah tentu akan menunjang keberhasilan dakwah selanjutnya (baca: dakwah kampus), dimana semakin banyak tantangan yang akan dihadapi oleh para aktivis. Dakwah sekolah, butuh keseriusan. Salam prog!resif! (28/07san)
Wallahu'alam
*Jadilah bagian dalam Dakwah Sekolah
Kepada sahabat2 yang sedang mengatur strategi di lokasi. Semangatttt :)
0 komentar:
Post a Comment