Just The Way You Are. Kutipan dari sebuah lagu Barat yag gak 'sengaja' singgah ketika dalam perjalanan menuju kota Medan. Upps, berulang ulang diputar sama si supir yang masih berusia 'tanggung' (walau tidak tau pasti kisaran tanggung itu berapa- berapa, he). Coz girl you're amazing, just the way you are.. Kemudian, bolak- balik, jalan ke sana kemari, ternyata memang lagi popular lagu ini kali ya. Kembali tanpa direquest, lagu ini terdengar lagi dari arah Kolam Renang UNIMED (kampus saya).
Sebenarnya apa tujuan saya menulis ini?? Mengkritisi si supir,atau menegur si pemutar kaset di Kolam Renang?? Oh, tidak. Atau ingin memaknai lagu ini? owwhh, jelas sekali bukan bidang saya bung. Hmm, cuma saya tertarik dengan kutpan ini, Just The Way You Are, dan akan saya coba mengkaitkannya dengan kehidupan kita (maaf nanti kalau tidak sesuai dengan pendapat pembaca, he)
Jika kita translatekan ke bahasa Indonesia, maknanya jadilah dirimu sendiri artinya bersikaplah apa adanya.
Perfect adalh dambaan setiap orang. Mulai dari penampilan, hasil pekerjaan, gagasan, dan kegiatan lainnya tentu ingin terlihat sempurna. Tidak ada yag perlu disalahkan untuk dambaan itu, karena sesugguhnya demikianlah lumrah manusia.
Keinginan untuk terlihat perfect tidak jarang menjadi sebuah cambuk bagi seseorang. Penampilan dan Kinerja adalah dua hal pokok yang acapkali menjadi sasaran kesempurnaan ini. Kedua hal ini pula yang mengantarkan seseorang pada usaha yang semaksimal dengan menghalalkan segala cara. Berbicara tentang penampilan, tidak sedikit mereka yang berjuang mati2an untuk menghadirkan penampilan terbaiknya. Dikalangan mahasiswa misalnya, dimana mereka ingin terlihat keren atau cool , mereka rela untuk mengorbankan uang makannya demi sebuah jaket beludru (emang ada?), atau belain gak jajan tuk ngerebonding plus ngecat rambut. Nah kalau yagitu masih mendig, gak ngebebanin orang lain. Tapi adaa juga tuh yang merasa gak berdosa tuk ngebohongin ortunya demi mendapatkan segepok uang tuk ngikutin fesyen katanya (entah benar entah tidak. sungguh terlalu anak ini ya.. he). Bukan hanya masalah materi, tapi ada juga lho mahasiswa yang rela ninggalin kuliahnya tuk ngurusin ini semua dalam satu hari. (parah ni). Kemudian mereka bangga dengan apa yang mereka lakukan tanpa merasa brsalah sedikit pun. (atau kalaupun ada, itu tidak ngaruh lah tuk ninggalin kerja yang krg baik tu). Pujian yang mereka terima membuat hidung kempas- kembis walau besok gak yakin bisa makan atau gak (ahhh, berlebihan ya? maaf, saking keselnya nih sama mereka yang gak mikirin ortunya.. hmm). Kepuasan sesaatlah yang mereka agung- agungkan sebenarnya.
Selanjutnya, hal kedua yang sering menjadi dambaan setiap orang adalah kesempuranaan kinerja. Masih berbicara di kalangan mahasiswa, ada beberapa dari mereka yang merasa pengetahuan mereka pas- pasan sehngga untuk cari aman, tugas mereka diserahkan kepada orang lain yang selanjutnya akan dikenakan biaya. Atau kita lhat di masa- masa ujian. Budaya mencontek masih belum bisa dipangkas habis. Masih ada beberapa yang belum memiliki kepercayaan sendiri sehingga supaya terlihat hasil kerjanya bagus, maka tiada jalan lain selain mencontek. Satu contoh lagi, mahasiswa yang ingin terlihat perfect namun mengahlalkan segala cara (copy paste karya orang lain dan mengklaim itu adala karyanya).
Nah, sebenarnya apa penyebab kedua hal itu terjadi?apakah memang salah jika kita mengharap sesuatu yang sempurna?
Ketika dianalisis, ternyata satu faktor utama penyebab di samping faktor pendukung lainnya adalah lingkungan. Ya, lingkungan dapat membentuk diri kita.Ketika lingkungan berpihak kepada kita untuk tampil apa adanya dan degan hasil kerja pribadi kita, Insya Allah kita dapat terhindar dari hal buruk tadi. Sebaliknya, jika lingkungan kita asangat mendukung kita untuk melakukan itu semua, tentu akan sangat mudah saja bagi kita mempraktekkannya.
Satu hal yang mesti ditanamkan dalam diri kita adalah bahwa kesempurnaan hanya milik Allah Azza wa Jalla. Dan harus kita pahami juga bahwa Allah telah berfirman,
“Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Al-Hujurat [49]:13)
Jika kita telaah kembali, ternyata bukan penampilan kita yang dilihat oleh Allah, bukan pula hasil kerja kita yang menghalalkan segala cara yang kemudian dijadikan tolak ukur oleh Allah untuk mengangkat derajat kita, namun ketaqwaan lah yang menjadi pembeda. Kepahaman kita akan hal ini kemudian tidak akan menjadikan kita sebagai mahasiswa yang hanya berpikir untuk kepuasan sesaat, namun berpikiran ke masa depan. Masa yang abadi, bukan masa di dunia yang fana ini.
Akhirnya, menjadi terbaik adalah impian kita semua. Tidak perlu berlebihan, Just The Way You Are. Itu akan lebih baik daripada kita memaksakan satu kondisi pada diri kita yang sebenarnya kita tidak pantas untuk itu dan bahkan mudharatnya lebih besar. Baiknya niat dan cara kita akan menghantarkan kita pada apa yang kita impikan.keikhlasan untuk menerima kondisi apapun akan menjadikan kita terus brbenah diri dan bersiap untuk berbuat yang lebih baik lagi. Bagaimanapun, kita semua luarbiasa yang memiliki kelebihan masing.
Semoga bermanfaat. (12/07san)
*demam just the way you are. big thanks to the driver and the swimming pool officer :)
0 komentar:
Post a Comment