September, 2014

Fokus pada Impian, Setia pada Proses, Bayar harga di Awal_ __Untukmu; Ayah, Ibu__ 090111/san

Man Jadda wa Jadda. Zhelayu Uspekha!

"Dan apa saja yang diberikan kepada kamu, maka itu adalah kenikmatan hidup duniawi dan perhiasannya; sedang apa yang di sisi Allah adalah lebih baik dan lebih kekal. Maka apakah kamu tidak memahaminya?(QS. Al Qashash: 60)

Maka Nikmat Tuhanmu yang Manakah yang Kamu Dustakan?

QS. Ar Rahman: 13

Berkata Yusuf: "Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir); sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan. (QS. Yusuf: 55)

“Maka Bersabarlah Dengan Sabar Yang Baik, sesungguhnya mereka memandang siksaaan itu mustahil. Sedangkan Kami memandangnya mungkin terjadi. (Al-Maarij : 5-7)

“Hadapilah dengan senyuman. Selamat bahagia!

“Masalah Palestina bukan hanya masalah bangsa Palestina dan bangsa Arab saja. Tetapi masalah seluruh umat Islam, bahkan masalah kemanusiaan secara keseluruhan. Atas dasar pandangan aqidah inilah seluruh umat Islam wajib memahami kondisi dan permasalahan Palestina.

“Orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, tidak akan meminta izin kepadamu untuk (tidak ikut) berjihad dengan harta dan diri mereka. Dan Allah mengetahui orang-orang yang bertakwa.”

(Q.S At Taubah: 44)

“Berkata Musa, ya Tuhanku, aku tidak menguasai kecuali diriku sendiri dan saudaraku. Sebab itu pisahkanlah antara aku dan orang-orang yang fasik itu."

Q.S Al Maidah; 25

““ Lailaha illa anta subhanaka inni kuntum minadh dholimin “ Artinya : Tidak ada Tuhan Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau sesungguhnya aku orang yang dholim "

(al anbiya;87)

““ Ya Tuhanku jadikanlah aku dan anak cucuku orang – orang yang tetap mendirikan sholat, ya Tuhanku perkenankanlah doaku , ya Tuhanku beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan seluruh orang mukmin, pada hari terjadinya hisab. "

Wanita adalah perhiasan. Dan sebaik- baik perhiasan adalah WANITA SHOLEHAH

HR. Muslim

"Sebagian dari kebaikan keislaman seseorang ialah meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baginya."

HR. Tirmidzi

"Wanita yang didunianya solehah akan menjadi cahaya bagi keluarganya, melahirkan keturunan yang baik dan jika wafat di akhirat akan menjadi bidadari."

Wanita solehah merupakan penentram batin, menjadi penguat semangat berjuang suami, semangat ibadah suami. Suami yakin tidak akan dikhianati, kalau ditatap benar-benar menyejukkan qolbu, kalau berbicara tutur katanya menentramkan batin, tidak ada keraguan terhadap sikapnya.

Maka Nikmat Tuhanmu yang Manakah yang Kamu Dustakan?

QS. Ar Rahman: 13

Jun 8, 2013

kemarilah mendekatlah

bismillahirrohmaanirrohiim

hari2 terakhir memang cukup berkesan.
demikian.
semakin banyak kejutan.
ahhh, tapi bukan  kejutan itu yang mau di share

yang ini serius, beneran

saya sebenarnya bukan teman curhat yang baik. dan saya juga bukan pembicara yang baik. namun percayalah saya adalah pendengar yang baik. 
mari, ceritakan pada saya apa yang membuatmu berduka. 
bisikkan, it's ok.

saya mungkin bukan orang yang tepat bagimu untuk berbagi kisah itu, tapi saya dari hati yang terdalam sangat ingin mempunyai peran yang baik.

walau hanya meminjamkan bahu ini untuk tempatmu menangis.
walau hanya diam mematung untuk mendengarkan keluhanmu. saya benar2 ingin menjadi bagian dalam pencerahan atas apa yang membuatmu murung.

kemarilah, tangan ini terbuka untuk menyambutmu.
mendekatlah, biarkan air mata itu tumpah
kemarilah, berbagi dengan saya
mendekatlah, lapangkan dadamu
kemarilah, akan saya ceritakan padamu tentang kisah yang lebih seru
mendekatlah, saya akan meyakinkan kamu bahwa masih banyak yang menyayangimu
kemarilah, 
bernafaslah dengan tenang, 
nikmati apa yang ada pada dirimu
lalu bersyukurlah!
dan pada apa yang belum ada pada dirimu, 
maka bersabarlah!


"janganlah kamu bersikap lemah dan jangan pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang2 yang paling tinggi derajatnya jika kamu orang2 yang beriman". QS Ali Imran: 139


banyak air di sini, 050613/san



Jun 4, 2013

ini tentang "breathe easily"

bismillahirrohmaanirrohiim

 "bu, abang kurang enak badan hari ini"
demikian kalimat pertama saat saya mematikan mesin motor dan melangkahkan kaki mendekati pintu masuk. dengan senyum merekah pasti. haha...

agak geli mendengarnya.
anak2 semakin pintar memilih kata yang lebih tepat untuk menarik simpati sang guru.
'kurang enak badan' , kayak orang dewasa aja si abang. trus cara bilangkannya itu lho, hadeeeeeeeeh.... sambil megang2 kening, seraya memijit.

lalu ternyata jurusnya itu ampuh. saya terisolasi, eh.
"sejak kapan nak? tadi pagi udah sarapan? ntar mainnya jangan lasak2 ya. banyak2 istirahat aja". (sambil meraba keningnya, eh sarung tangan lepas dulu)

haaaah, entah kapan saya membuat merancang kata2 itu. keluar begitu saja tanpa berpikir panjang. saya berhasil tho? ha?


"abang mau ibu dimarahi ayah? turun! turun!"
nah, kalau yang ini akibat anak2 dimotivasi ikut lomba panjat pinang di acara 17 agustus. maka jadi deh tiang ayunan menjadi korban.


"bu, kakak pening"
"lho, kenapa nak?"
"gak tau, tiba- tiba pening"
"ya udah kakak duduk dulu biar ibu kasi obat"
"gak mau bu. tadi kakak sarapannya dikit"
"oh, kakak laper ya?"
"(mengangguk, he eh)"
"besok2 bawa makanan dari rumah ya kak, kita kan makannya jam 12. ini baru jam 9." (sambil nego dengan orang dapur)
***********************
esoknya, tangan saya ditarik2
"bu..............."
"(haaaaaaaaaaah), ?)*%^@#


semua ekspresi2 itu tidak pernah terpikirkan sebelumnya.

pun dengan semua yang terjadi dalam hidup kita. banyak hal tak terduga yang terjadi dan see kita bisa melaluinya. irama hidup sangat indah jika kita mampu memahami apa yang diminta oleh  Sang Pencipta. tidak perlu terlalu sibuk dengan kesulitan2 yang akan dialami. jalani saja. perbanyak vitamin (eh, salah),perbanyak do'a. yakinkan diri bahwa semua akan baik2 saja jika kita dekat dengan Sang Penggenggam jiwa.

 maka cukup breathe easily.

hujandisudutkota, 040613/san





May 21, 2013

Perlahan, Satu- Persatu Nikmat Dicabut





Setiap yang bernyawa akan mengalami kematian.
Kesedihan, kegembiraan, kenikmatan, kedukaan, dan rasa lainnya akan lebih terasa jika ia dialami oleh orang- orang terdekat kita. Dan ia akan lebih terasa jika diri kita sendiri yang mengalami peristiwa itu. Mungkin saja jika teman kita mengalami kesedihan, kita akan turut menunjukkan rasa simpati. Namun ia tidak berlangsung lama, boleh satu jam, 2 jam, satu malam, dan sangat jarang jika ia berbekas berhari- hari. Namun coba jika yang ditimpa musibah itu adalah orang dekat kita, sebut saja keluarga, maka kesedihan itu akan terbawa ke setiap aktivitas kita. Kalaupun terlupa, maka ia hanya sebentar dan akan kembali muncul perasaan itu. Selanjutnya bagaimana jika diri kita sendiri yang mengalaminya? Tidak hanya sehari, seminggu, berbulan- bulan bahkan bertahun- tahun ia akan terus melekat. Walaupun ia sudah terlewati dengan baik.

Begitupun dengan kenikmatan yang Allah berikana kepada kita. Ia kan sangat berharga jika sudah pergi, tiada. Kenikmatan yang Allah cabut dari orang- orang terdekat kita tentu menyayat hati dan perasaan. Membisikkan ke telinga bahwa kita pun akan mengalaminya. Sebut saja kenikmatan mendengar yang Allah cabut dari seorang yang sudah berusia lanjut. Jika ia adalah ayah kita, atau ibukita maka rasa sedih itu lebih dalam dibandingkan jika ia terjadi pada orang lain.

Kita patut belajar dari setiap peristiwa yang terjadi di sekeliling. Membaca setiap jengkal kejadian yang menimpa orang lain. Benar, semua ini hanya titipan. Penglihatan, pendengaran, kaki yang kuat, gigi, dan semua kenikmatan yang kita rasakan hari ini adalah titipan. Nyatanya memang setiap titipan akan diambil oleh si pemiliknya.

Allah lah yang mempercayakan kita untuk menjaga titipan kenikmatan itu. Tidaklah patas bagi kita untuk mengingkari semua kenikmatan yang dititipkan. Semakin memahami hakikat titipan, maka semakin tenang diri kita ketika telah tiba waktunya titipan itu diambil. Sebaliknya, semakin kita merasa  hebat dengan apa yang ada dalam diri kita, maka semakin sulitlah kehidupan kita jika saatnya titipn itu diambil.
 Jadilah kita sosok yang amanah untuk setiap titipan yang dipercayakan kepada kita. menjaga setiap titipan agar ia berbuah kenikmatan yang diridhoi oleh Sang Khalik adalah pengejewantahan sikap amanah. Menjaga setiap titipan agar ia tidak menimbulkan berbagai kemaksiatan juga adalah wujud dari sikap amanah.

 Dengan demikian semoga titipan ini akan diambil setelah kita memanfaatkannya untuk kebaikan. Kesabaran atas ujian dicabutnya kenikmatan adalah sebuah harga mati.

May 6, 2013

semoga

semoga jualannya laris
semoga padinya tumbuh subur
semoga pelanggannya banyak
semoga anak muridnya patuh
semoga urusannya lancar
semoga selamat sampai tujuan
dan semoga hari ini memberi banyak manfaat!

hidup di lingkungan masyarakat yang heterogen membuat doa kita juga beraneka ragam. melihat kepala yang berbeda, doa yang mengucur pasti kan berbeda juga. haah, semua juga kayaknya tau yang ini.

jika doa yang mengalir, tentulah sangat indah. insya Allah doa kebaikan itu akan kembali kepada diri kita sendiri. hmmm, ini pun kayaknya udah pada tau ya.



jadi apa dong? bagaimana ini? apa yang mau ditulis.

baiklah, tak jarang kita temukan orang yang sangat amat ingin menjadi seperti orang lain. yah, pastinya setelah melihat kesuksesannya. jika tidak kuat iman dan komitmen, galau akibatnya. bingung mau jalan kemana.

kondisi seperti ini tidak bisa dibiarkan. kalau ia terus berlanjut dan semakin parah, maka perlu hubungi dokter. hmmmp, betul kayaknya ini.

penutup, tetap jadi diri sendiri. miliki mimpi. yakini ia tercapai. terimakasih.

May 5, 2013

rasa


rasa memang tak pernah bohong
pun dengan rasa ini padamu, dinda

dan rasanya sudah cukup sore untuk meluapkan rasa ini lewat bait kata
hingga kuputuskan untuk menyimpannya
seraya berharap engkau pun tetap menjaga rasa yang kita pupuk kala bersama

namun bila rasa ini hari demi hari menghambar
rasanya aku yang patut bermuhasabah

maafku, dinda
banyak yang tak tersampaikan lewat kata untuk semua yang terjadi

yakinlah, perasaanku mengatakan bahwa engkau pasti bisa
rasamu???
:)
Annisa Adzkia


*akibat ide berhamburan

Jan 23, 2013

kena

jadi teringatnya kemarin saya sudah mempostkan kicauan hari selasa, eh ternyata hilang. efek dari tidak adanya tower yang dekat untuk kartu yang satu ini, maka jadilah saya harus mengutip banyak kesabaran di sana- sini. pasalnya ia sedang berserakan dari jasad si pemiliknya.

flashback. kemarin saya juga melakukan perjalanan jauh. memang hobi jalan- jalan sendiri ini memberikan keuntungan yang besar dan banyak. tapi kayaknya tidak perlu disebutkan disini. 
nah, yang saya ceritakan di kicauan kemarin yang ini:

saya sepertinya semakin meerasakan hebatnya perjuangan hidup ini. hoho... yup, setelah dengan sengaja melepas status sebagai mahasiswa S1.
mulai dari penatnya mencari nafkah (wewh), dilanjutkan dengan kekebalan tubuh (ini berkaitan dengan mempertahankan senyum dalam keadaan terjepit. huaaaa), serta tidak habis pikir tentang masa depan ini mau dibawa kemana (ya ke syurga dong. aamiin).

bla bla bla..... intinya di kicauan kemarin, tetaplah baik! apapun profesi dan bagaimanapun kondisi.


okai. 
dan hari ini saya banyak mengoceh dan mengunyah. padahal hari- hari sebelumnya juga demikian.
eeehh, stop- stop. hentikan yang beginian. karena sepertinya pengunjung dan pembaca tidak ingin menginginkan yang beeginian. mungkin ya.


jadi apa ya?
halaahh, entah apa. dan saya mendadak terdiam. tapi jari ini tidak mau diam. terus menekan tombol demi tombol, tidak tau mau kemana dibawa kicauan kali ini.

baiklah, 
 
puluhan abad yang lalu kita sudah diajarkan untuk berhati- hati dalam menjalankan segala sesuatu. baik itu dalam memilih makanan maupun melakukan sesuatu. kalau ragu, ya monggo ditinggalkan.

terjebak dalam sebuah perangkap rutinitas tidak lagi menjadi hal yang aneh. bahkan sejak lahir ia telah ada dan berhasil membuat syaitan tersenyum bangga. dan ia berlanjut hingga hari ini. menjalankan sesuatu tanpa dasar yang jelas sampai bahkan menjadikannya seperti ibadah yang senantiasa dikerjakan.


maka di closing, saya inginn menulis, berilmulah!
dan mata saya mendadak perih, kena semprot satu kata di atas. berilmulah!


230113/san





Jan 22, 2013

look in

jadi teringatnya hari ini adalah hari senin, hari yang mengawali minggu ini. dan  sekeliling mendadak hiruk- pikuk, "kamu dengan urusanmu dan aku juga demikian". kira- kira begitulah yang tertulis di nomor punggung setiap orang. maka saya dengan susah payah membuka tulisan itu dari punggung, entah siapa yang menempelkannya.  dengan tergopoh- gopoh saya mengambil double tip tanpa gunting, lalu mengganti tulisan itu dengan penuh percaya diri nekad tingkat langit, "mari kuurusi urusanmu juga"!
(hueekkk, ada pahlawan di siang bolong).


eehh, tapi bukan ini yang mau diceritakan. 
kemarin saya sudah nulis, jangan ikut- ikutan. karena belum tentu semua kebiasaan itu baik dan benar. tapi lakukan saja sesuatu yang benar, maka jadilah pemecah rekor (muri), dan bahkan bisa mendapat award, sebagai pencipta kebiasaan baik.


kala itu ada yang ngomong sama saya. ngomong ya, bukan curhat. karena saya bukan teman curhat yang baik, dan sepertinya tidak menerima layanan curhat. (maap- maap). :D

nah, dia bilang gini, "kak, kak, (kebetulan saya memang lebih tua dari dia, jadi gak ada alasan untuk marah dipanggil itu. apalagi saya sudah bukan mahasiswa s1 lagi, makin deh. eh, tapi kayaknya ini gak penting kali ya. ya sudah lah), bisa gak ya aku ikut kompetisi 'itu'?"

 "lho, emang siapa yang ngelarang, dek?". begitulah tanyaku dengan mata yang masih menerawang laptop dan jari menari di keyboardnya. iiihh,  gak berbobot kali kan pertanyaannya? untung si adek gak langsung kabur. seharusnya saya bilang, "kakak yakin kamu pasti bisa dek. yakin, yakin, semangattt!!!"


tapi syukur si adek ngerti sama saya, jadi dia manut- manut aja di samping saya sambil sesekali menyeka air matanya (eh, bukan menyeka, tapi meminta air matanya segera mengalir). 

"nah, jadi gini aja. bla bla bla......... yakin aja, sukses itu bukan karena kepintaran. tapi bejo. (wew, yang ini asli ngopi om bob sadino)."

"mmmh, ia ya kak. ok deh kak. makasi kak."

dia beranjak pergi dengan terburu- buru. entah karena memang sudah dapat jawabannya, entah karena malas dengar ocehan saya yang bawa- bawa om bob, atau karena nyesal nanya sama saya, atau entah karena dosen sudah masuk. entah lah. semoga tidak menzholiminya dengan egoisitas (bukan lagi egoisme karena udah egois stadium sekian).
ahh, entah apa lagi ini.


lalu kemudian, saya look in.  pasti tau ya artinya.  yup , melihat ke dalam diri sendiri. bukan look up atau look out apalagi look look. 
haaaaaaah.

melihat bahwa ada sesuatu yang besar dalam diri saya, eh kalian juga mau diikutkan? oke deh. melihat sesuatu yang ada dalam diri kita, bukan sibuk mencari dan melihat apa yang ada dalam diri orang lain. dalam hal ini, saya ingin mengajak kita agar lebih bersyukur. ada lho dalam diri kita yang gak orang lain punya, makanya kita harus pandang diri kkita dengan baik. tapi bukan sok ya, apalagi sombong.


memandang diri besar, maka kita akan besar. menganggap remeh pada diri sendiri maka orang lain akan remeh pada kita. bukankah pencipta kita sudah membuat kita dalam keadaan sempurna? rasanya tidak ada alasan bagi kita untuk menarik kesempurnaan itu satu persatu lewat ucapan yang hina, tatapan yang pasrah, sikap yang merendahkan diri, serta tindakan yang bertentangan dengan apa yang diinginkan oleh Rabb kita. inginkah kita kenikmatan ini hilang sebelum kita maksimal memanfaatkannya?
(eeehh, ini bukan training motivasi ya. gak usah pake acara nangis2an. ahh, entah siapa lagi yang mau nangis ini).


mmmh, jadi saya ingin sedikit menghibur versi saya sendiri. jadi sukses itu bukan cerita tentang deretan trophy, atau piagam penghargaan, atau hadiah- hadiah ketika kita memenangkan berbagai pertandingan. sukses juga bukan ketika kita berhasil mengumpulkan lebih banyak uang daripada orang lain. namun sukses adalah saat kita dan orang- orang di sekeliling melihat kita hari ini lebih baik daripada kemarin. ketika peranan kita hari ini lebih banyak daripada kemarin. ketika kedekatan kita kepada Rabb kita lebih baik daripada kemarin.

jadi, berhentilah membandingkan diri kita dengan orang lain. namun bandingkanlah diri kita hari ini dengan yang kemarin.

wewwh, agak2 super ya.
:D

210113/san






Jan 20, 2013

yang benar yang tenar; seharusnya

jadi teringatnya hari ini panas terik sejak memasuki siang hingga memasuki sore hari. dan akhirnya langit muntah, bumi menampung dengan penuh rasa syukur di sore hari sampai menjelang malam. tanpa gerutu, tiada keluh. dan kini, malam telah tiba. semua baik- baik saja, alhamdulillah. guyuran hujan menjadi rahmat bagi semua sejak ia disambut dengan  penuh rasa syukur. berbeda jika ia sejak awal mendapan umpatan dan ancaman.
yaaah, begitulah hari ini.


lalu saya tiba- tiba teringat dengan saya serta orang- orang di sekeliling. tidak jarang kami melakukan sesuatu yang sebenarnya itu tidak pernah diajarkan oleh agama. namun karena ia sudah sering dilakukan, maka jadilah ia seperti 'ritual'. namun alhamdulillah seiring waktu dan bertambahnya sedikit pengetahuan (sedikiit, ya sedikit), kami mulai menyadari hal itu. 
setelah ditelusuri, ternyata lucu bin aneh juga. banyak hal- hal yang tidak pernah diajarkan agama, eh kami malah kekeh tuk ngerjakannya. pas agama nyuruh sesuatu tapi di sekeliling belum marak dilakukan, eh kami malah menutup mata. dasarrrr!

nah, kami simpulkan bahwa kebiasaan itu belum tentu benar, dan kebenaran itu bukanlah segala sesuatu yang biasa dilakukan. karenanya perlu banyak belajar lagi. jangan salah- salah, udah tua. glek ?<)%^&#$%%%


lanjut ke contoh. banyak tuh di sekeliling yang pacaran, padahal agama gak pernah nyuruh itu. sebaliknya melarang. namun karena ia sudah tampak seperti kebutuhan, katanya, maka jadilah kami, eh saya tidak ikut, mereka melakukan ini. na'udzubillah. lalu saat agama menganjurkan untuk menikah? wah, panjangnya alasan minta ampun. disuruh puasa, eh nyengar- nyengir.

contoh lain, peringatan hari 7, ke 40, atau ke sekian hari bagi yang sudah meninggal kan gak ada tuh dalam agama. tapi entah darimana, katanya budaya jawa hindu, malah kami yang jalankan di sini, penuh semangat dan kekhusyukan. tiba giliran disuruh solat, yang jelas- jelas udah diperintahkan, malah berbalik. rukun Islam kan ada 5 tuh, salah satunya solat. berarti kalau gak solat???? (ahh, takut lidah ini keseleo melanjutkannya)


untuk sementara, kedua kebiasaan itu yang terlihat 'mempesona'. 
ya sudah lah. mouse ini pun sudah kedip- kedip sejak laptop dihidupkan. nampaknya dia perlu beristirahat. jangan terlalu sibuk memikirkan dan menciptakan yang belum ada, tuntaskan yang sudah diajarkan. semoga hidup kami, dan kita semua berkah.

200113/san

Jan 19, 2013

>__>


bersyukur, masih banyak yang menyayangi kita.
alhamdulillah...

jadi ceritanya saya sangat ingin sekali menulis akhir- akhir ini. tapi baru ini kesamapain. pasalnya keseharia saya cukup sibuk dengan semua aktivitas sebagai seorang anak yang sangat berbakti pada kedua orangtua (hueeekkk). hingga tidak heran jika saya betah mendengarkan semua cerita dan duduk bersantai ria di depan mereka sambil sesekali tertawa dan tidak ketinggalan ada kerupuk di depan (mantap sekali itu).


sementara itu, hari mulai petang. mulai tampak sinar yang tidak cukup bersinar. hanya ada warna kekuninngan yang menandakan bahwa hari ini akan segera ditutup. namun kekuningan itu tidak sampai seperti kuning telur mata sapi, karena kekuningan yang ada di langit itu adalah alami murni buatan sang Ilahi. dan telur mata sapi? buatan manusia yang tidak semua orang profesional dalam membuatnya. bisa jadi ia terlalu matang, atau bisa jadi masih mencair, dan bahkan ada juga telur mata sapi yang matanya tidak bulat.

ahhhhhhhhhhh, entah apa ini. telur dan petang sepertinya tidak punya korelasi. ya sudah lah.


lalu tatkala kucing sedang berbisik bahwa ia lapar, bubur kacang ijo menjadi santapan yang istimewa. ada segurat (atau semburat, atau seikat, entah) senyum di sana. di kumisnya. seolah mengucapkan terimakasih pada sang tuan yang baik hati. namun sungguh tak disangka, ia berlalu saja tanpa ada basa basi, atau apa kek saat mereka berpapasan di depan kamar mandi. kebetulan si kucing ingin minum. sombong sekali si kucing ya. dan si tuan merasa terhina.

huuuaaaa, apa lagi ini? kucing dan si tuan. hmm, boleh la. walau bakal ada yang tersinggung dan tersungging. tersipu dan tersapu. ohh....


jadi tidak berapa lama hujan turun. deras sekali. mengguyur siapa saja yang langsung berhubungan dengan sang langit. apakah itu atap, pohon, tanah, manusia, dan berbagai jenis makhluk yang ada di bumi. semua diguyur. yang jelas, guyuran ini tidak sama dengan guyuran seperti ktika kita mandi. kita bisa menghentikan guyuran air jika dirasa sudah cukup. lalu kita memakai sabun, de es be. nah ini? guyuran hujan tidak bisa kita hentikan semau kita. saat ia sudah membasahi lantai, kita tidak bisa menghentikannya untuk meminta waktu sejenak untuk menyapu atau membuang airnya. tidak bisa. maka banyaklah kita berdoa agar hujan yang mengguyur itu menjadi rahmat bagi kita. pun jika ia sudah masuk ke ruang kamar.

yang ini sepertinya serius ya? ahh, biasa aja.


kemudian ada si kapal, bantuan untuk korban  banjir. di televisi pastinya, karena aku tidak sedang berada di daerah banjir.


nanti lah disambung kalau ada semua baik- baik saja. mood, waktu, ide, sinyal. semualah perlu diamankan.

Jan 8, 2013

Hujan

Musim hujan. Hari- hari ditemani hujan. Berbagai kisah tentang hujan. Topik pembicaraan tentang hujan. Ya, hujan. Alhamdulillah masih hujan air.

Dedaunan harus kuat menopang diri pada sang ranting, agar tidak tewas dihempas sang hujan. Terlebih lagi daun- daun muda yang masih belia, merintih kesakitan. Namun tentu saja ia tidaklemah. Hujan baginya adalah ujian yang akan membuat dia lebih kuat lagi. BAgaimana kalau hujan disertai angin topan? Hiiiiiiiii..... Dan dedaunan yang sudah menguning? Rasanya mereka pasrah. Tidak ada keluhan juga dari ruas- ruasnya. Toh bagi mereka ini adalah proses yang harus dilalui di perjalanan hidup. Ada yang jatuh ke tanah lewat terpaan angin, ada yang disenggol manusia, ada yang ditebang, dan ada yang ditampar hujan. Begitulah. Mereka sangat cerdas memahami setiap skenario Sang Penciptanya.

Di luar, tanah juga tidak banyak protes dengan tergenangnya tubuhnya. Hari- hari dinikmatinya senikmat- nikmatnya. Basah setiap hari tanpa ada payug yang melindungi, tidak masalah. Ia senang dengan semua adegan yang harus diperankannya. Ketika musim hujan, ia akan menjadi subur dan petani akan mudah mengolahnya. Benar- benar bijaksana.

Lalu, mari kita lihat manusia. Kasak- kusuk. Ribut. Kalau sudah hujan, bersiaplah mendengar keluhan di sana- sini. Terus saja bertanya mengapa dan kenapa. Protes di sana sini. "Huh, tiap hari basah. Mati gue nih", "Ya ampun, kapan keringnya ni baju?" , "Gara- gara hujan ni, gak jadi kemana- mana., haaaaah".
Mungkin kalimat2 seperti itu yang sering bermunculan.
Hellow, sadar , sadar. Itu artinya kita menyalahkan hujan, dan secara tidak lagsung menyalahkan Sang Pembuat hujan. Tentu hujan tidak turun dengan sendirinya tanpa ada yang menurunkan dan maksud diturunkannya hujan.

Jika kita bisa sedikit lebih dewasa, tentu hujan tidak akan menjadikan kening kita semakin hari semakin berkerut. Hujan tidak akan menjadikan bibir kita melontarkan kata- kata yang sia- sia. Hujan tidak akan membuat orang lain tidak nyaman dengan kita akibat keluhan- keluhan yang terus berseliweran. nah, hujan akan membuat hidup kita lebih berwarna saat hati kita lapang menerima semua jalan cerita yang diberikan pada kita.

Mari sejenak merenung. Bisakah hujan melunakkan hati kita? Saya rasa bisa.

 
Baca Juga:
Langganan
Get It