Mulai...
Kepada Rabb ku, syukur yang luarbiasa atas segala cinta Mu padaku. Tidak dpat kubayangkan apa yang terjadi tanpa belas kasihan yang Engkau berikan. Pernah kucoba untuk membalasnya. Aku beribadah, aku bekerja, aku belajar, dan aku berbuat kebaikan. Seujung kuku pun belum mencapai besarnya cinta Mu padaku. Dan aku pun mencintai Mu. Kuberharap cinta ini akan berkekalan hingga aku layak untuk mendaptkan cintaMu di hari akhir kelak.
Teruntuk kedua orangtuaku yang tulus memberikan cintanya. Cinta yang tak perllu disebutkan namun begitu terasa dalam perjalanan hidupku. Curahan perhatian yang tidak terungkapkan lewat kata- kata menjadikannya semakin hangat. Hingga akhirnya kutemukan diriku yang belum sedikitpun membalas cinta itu (sungguh terlalu). Dengan kesadaran yang tinggi, kucoba untuk membalas bentuk perhatian itu dengan berbagai torehan prestasi (satu, dua, belum cukup), dengan perlakuan yang lumayan baik (belum juga, karena mood- moodan), dengan perhatian? (uuuh, jauh. terlalu berkira untuk biaya pulsa). Cinta kalian berdua menjadi sumber kekuatan besar dalam pencapaian- pencapaian ini. Cinta ini akan kupupuk hingga ia tumbuh subur, dan aku kan dapatkan cinta Rabb ku. Terimakasih Mak, Pak...
Next, cinta yang tulus dari seluruh keluaarga besar Sidabalok. Cinta ini menjadi penguat hubungan kita. Cinta yang lahir dari rasa persaudaraan hasil dari didikan kedua orangtua yang luarbisa.
Tak terlupakan, cinta dari orang2 di sekitar yang sangat berpengaruh. Cinta yang melahirkan sikap peduli, perhatian, kasih sayang, dan semangat.
That's that.
**********************************************************************************
"Izinkan aku menjadi orang yang spesial dalam hidupmu. Lebih dari seorang sahabat,"demikian ungkap seorang laki- laki kepada perempuan non mahramnya.
Wewh, udah di luar konteks pembicaraan niy... Kekurangan referensi.
Cinta Segi Banyak. Ya ya ya, karena kita memang pen- cinta. (27/07san)
2 komentar:
dah mulai dewasa berarti... :)
bagus
Post a Comment