September, 2014

Fokus pada Impian, Setia pada Proses, Bayar harga di Awal_ __Untukmu; Ayah, Ibu__ 090111/san

Jun 20, 2011

ADK UNIMED: Pra PPLT 2011


ADK UNIMED: Pra PPLT 2011. Hanya menunggu hitungan jari, tidak lama lagi para mahasiswa pendidikan akan mengikuti PPLT yang setiap tahunnya berlaku bagi mahasiswa tingkat 3. Kemudian, bagaimana para Aktivis Dakwah Kampus (ADK) melihat hal ini? Sudah seberapa besar usaha yang dilakukan untuk menyambut moment ini? Moment dimana sebagian besar mereka yang berada di tingkat 3 akan berangkat dan secara tidak tertulis mendapat cuti dari amanah dakwah dalam kampus. Mulai dari pembekalan yang akan diberikan kepada mereka yang akan berangkat hingga penguatan kepada mereka yang ditinggal. 

Sebelum berangkat PPLT, ada sedikit kata- kata yang tersusun dalam barisan kalimat dan ingin segera keluar dari habitatnya hingga tercipta sebuah tulisan yang tidak lebih hanya sebuah doa bagi kita yang berangkat dan mereka yang ditinggal tuk sementara waktu.

Proses tarbiyah merupakan dasar dari semua keberjalanan sistem yang ada saat ini dalam hidup kita. Kekuatan tarbiyah serasa begitu dahsyatnya hingga kan kita nyaris tidak mengenal diri kita saat ini dibandingkan dengan sebelumnya. Dan pada akhirnya, kita telah mengazamkan diri dan membuat keputusan untuk terus berada di sini, hingga kelak banyak dari saudara kita yang bisa mrasakan hal yang sama seperti yang kita rasakan.
 
Berawal dari sebuah lingkaran kecil rutin tiap minggunya. Penurut kadang- kadang, walau lebih sering membangkang. Ogah- ogahan awalnya, dan bahkan nyaris tertinggal jauh. Hingga akhirnya pemahaman trbentuk, pola pikir disamakan, visi divisualisasikan, dan terbentuklah sosok kader yang sudah terbina dalam kurun waktu yang tidak singkat. 
Terbentuk, dan semakin hari semakin bertambah pengetahuannya. Terjadi banyak perubahan dalam dirinya. Akankah ia bisa tetap berjalan dalam sistem yang telah disusun? Ataukah keberadaan dan keluasan pengetahuannya mengahntarkannya pada sesuatu yang akhirnya melanggar sistem yang ada dan ingin membentuk sistem baru?

Bergabungnya seseorang dalam jama’ah ini sesungguhnya memiliki makna lain selain dari peningkatan jumlah kader. Lebih dari itu, hadirnya satu orang dalam jama’ah ini memberi indikasi bahwa bakal ada satu persoalan yang muncul dan berawal dari sosok yang satu ini. Apakah itu nanti dia memberi citra negative terhadap dakwah, apakah nanti dia akan bergelut dengan  masalahnya pribadi hingga amanah tidak terjalankan, apakah itu nanti dia akan merusak dakwah ini secara perlahan- lahan, dan berbagai kemungkinan lainnya. Dan memang itu adalah lumrah, seperti halnya seorang yang terlahir ke dunia. Bukankah indikasi- indikasi seperti itu juga bisa saja muncul??

Tarbiyah adalah solusinya. Pemahaman ilmu pengetahuan yang tidak diimbangi dengan pemahaman sistem dan aturan yang tepat akan berdampak negatif. Tidak bisa dipungkiri setiap orang ingin dipandang baik di mata orang lain dan ingin membuat sesuatu yang luarbiasa di mata yang lain. Terkadang keinginan seperti inilah yang akhirnya membuat seseorang yang berilmu menjadi seolah tidak merasa butuh dengan aturan. Menjadi seolah sudah paling paham dan tidak perlu diarahkan. Padahal sebenarnya, mereka inilah yang paling perlu untuk mendapat pembinaan. 
Lamanya proses tarbiyah belum bisa menjamin seseorang paham akan dakwah ini. Boleh jadi mereka yang masih baru dibina memiliki pemahaman yang lebih baik dibandingkan mereka yang telah bertahun- tahun dibina. Hal ini mungkin saja dissebabkan oleh ketidakseriusan kader dalam menjalani proses tarbiyah ini. Proses yang hanya dianggap sebagai rutinitas belaka, atau hanya merasakan terpenuhinya hak dalam proses tarbiyah dan menghiraukan berbagai kewajiban yang harus dijalankan selaku seorang aktivis. Hingga akhirnya, ketika ada sesuatu yang tidak sesuai dengan hatinya, maka tidak menjadi masalah bagi dia untuk kemudian segera mencari tempat lain yang dirasa lebih nyaman untuk ditempati. Atau yang paling parahnya, merubah aturan yang telah dibuat sesuai dengan yang diinginkan serta mengajak banyak orang untuk mengikutinya.

Hari ini, hampir genap 3 tahun proses tarbiyah telah dirasakan oleh mereka yang sedang berada di tingkat 3. Waktu yang sebenarnya belum cukup untuk menghasilkan sosok yang pemberani seperti Umar bin Khattab, sedermawan Usman bin Affan, secerdas Ali bin Abi Thalib, selembut Aisyah, sebijaksana Khadijah, setanngguh Asma binti Abu BAkar, dan sahabat/ sahabiyah yang lainnya. Bukan waktu yang singkat untuk bisa menempa mereka bisa seperti itu. Lantas, apakah hal ini menjadi alasan untuk kemudian seolah- olah menutup mata dengan keadaan yang ada di depan. Tentu saja tidak. 

Tidak lama lagi, kegiatan PPL akan segera dilaksanakan. Ada beberapa yang berangkat, dan sedikit yang kelak bisa memantau dakwah kampus. Tidak masalah dengan kepergian mereka, masih ada yang lain stambuk bawah. Mungkin sedikit menghibur hati mereka yang tinggal. Dan mereka yang berangkat sedikit khawatir dengan yang ditinggalkan dan lebih khawair lagi dengan diri mereka sendiri. Bagaiamanakah kondisi mereka nanti sepeulang dari ssana. Masihkah semangat dakwah itu menemani???

Untuk itu, dibutuhkan orang- orang yang benar- benar paham akan hakikat dakwah ini sebenarnya seperti apa. Jika hal ini sudah dimiliki oleh setiap kader, maka kemungkinan- kemungkinan yang dikhawatirkan itu tidak akan terjadi. Kader yang ditinggalkan akan benar- benar paham ingin diapakan dakwah ini. Mereka tidak akan berjalan seperti apa yang mereka sukai tanpa berpijak pada ketentuan yang telah berlaku. Mereka akan membangun alur komunikasi yang baik dengan mereka yang dapat dipercaya dalam memutuskan beberapa hal, bukan berjalan sesuai kehendak sendiri. Mereka akan benar- benar mempertimbangkan setiap keputusan yang dibuat, mereka akan menjaga kemurnian dakwah ini tanpa mencampuradukkannya dengan kepentingan pribadi atau golongan.


Kemudian mereka yang berangkat PPL akan memberikan kepercayaan kepada mereka yang ditinggalkan. Kepercayaan yang akan melahirkan rasa semangat dan apresiasi penuh hingga akan berdampak positif terhadap kinerja mereka yang ditinggalkan. Kepercayaan itu akan membuahkan rasa peduli, perhatian, dan bertanggungjawab hingga mereka yang memiliki amanah tugas negara tetap memberi kontribusi terhadap dakwah melalui  cara yang berbeda dengan mereka yang terjun di lapangan langsung. Kemudian mereka akan kembali dalam keadaan terbaik, keadaan yang diharapkan oleh orang- orang di sekitarnya. Mereka akan kembali dengan membawa kemenangan dan memberi manfaat kepada dakwah ini. Mereka akan memberi kontribusi kembali lebih dari apa yang telah mereka pernah lakukan sebelumnya. Mereka akan siap dengan amanah yang selama hampir satu semester cuti dari itu semua. Mereka akan hadir dengan penuh keyakinan bahwa dakwah tidak akan memperlambat proses keberhasilan mereka. Mereka akan lebih memilih untuk berkunjung ke mesjid daripada bercerita tidak pasti dengan teman yang lain. Mereka akan lebih memilih untuk berpikir apa yang dapat dilakukannya untuk dakwah ini, bukan sibuk berpikir apa yang dapat diberikan dakwah ini untuk kelancaran skripsinya, misalnya. Mereka tidak akan menutup mata dengan apa yang ada di depan mereka, dakwah yang meminta kontribusi pikiran, waktu, maupun materi mereka. Mereka tidak akan menutup mata dengan itu semua.

Kedua keadaan ini yang sangat  kita harapkan hingga nantinya, permasalahan- permasalahan yang telah terjadi sebelumnya tidak akan terulang dalam periode ini. Kesalahan- kesalahan yang dilakukan oleh mereka sebelumnya semoga bisa menjadi pelajaran bagi kita dan menghadirkan upaya yang maksimal untuk tidak menghadirkannya kembali. Sebuah komitmen yang nyata dari setiap ader akan menjadikan kisah- kisah pahit yang terjadi setelah PPL hanya menjadi kenangan yang tidak perlu diulang kembali. Hingga akhirnya, everything’s gonna be oK.

*Buat sohib- sohib ku yang akan PPL, yuk daftar bareng !
Insya Allah rencana- rencana kita kan dimudahkan oleh Allah untuk kemudian bisa  terwujud. Sungguh, tak seorang pun diantara kita yang berniat dan berharap untuk bebas dari amanah dakwah. Namun tak seorang pun jua yang bisa menjamin bahwa kita akan tetap bisa sama- sama bergerak nantinya. Hati kita, Allah yang pegang. Mari, seraya mehon kepada Allah agar kemudian nantinya tetap diberi kesempatan dan kepercayaan untuk menjalankan amanah dakwah ini. Lebih dari apa yang hari ini sedang kita jalankan. Menghadirkan wajah saudara kita dalam setiap doa Rabithah adalah salah satu bukti nyata bahwa kita ingin kembali bersama- sama berjuang dalam dakwah ini pasca PPL. Tidak ada yang menjamin, karena itu mari semuanya kembalikan pada Allah. Satu hal lagi, upgrading iman tiap minggu beserta amalaan- amalan yaumiyah terus ditingkatkan demi hadirnya sosok yang kan lebih baik dari sebelumnya.
Semoga kita kembali dalam keadaan TERBAIK. Amin.
Salam Ukhuwah ^_^


sebiru hari ini
birunya bagai langit terang benderang
sebiru hari kita bersama disini

seindah hari ini
indahnya bak permadani taman surga
seindah hati kita walau kita kan berpisah

bukankah hati kita telah lama menyatu
dalam tali kisah persahabatan ilahi
pegang erat tangan kita terakhir kalinya
hapus air mata meski kita kan berpisah

selamat jalan teman
tetaplah berjuang
semoga kita bertemu kembali
kenang masa indah kita sebiru hari ini

Edcoustic in 'Sebiru Hari Ini'


4 komentar:

sediihh tapi tetap semangat!
jaga hati, pandangan dan iman ya kak...
hopefully everything's must gonna be ok..
UJUNG TOMBAK akhwatfillah!!

yups... doakan kami yaaaa dq:).
we do trust you all

pesan bagi yang ditinggalkan...msh bnyk yg blum bs mnjd penggerak..klu tdk ad yg mo jd motor tuk menggerakkn, tinggal tunggu saja kmatian sistem yg sdh dbangun ini,krn smwnya hanya menunggu org lain tk menggerakkan...tp, bkn ini yg dharapkan kan?....yep...jgn biarkn smwny hancur...butuh koordinasi n komunikasi bagi yg ditinggalkan n jg yg mo brangkat ppl...smgt tuk smw..smgt tui bergerak....

we do trust you all.. sebuah kepercayaan akan melahirkan sebuah aksi yang luarbiasa. keberjalanan sebuah agenda dakwah haruslah diimbangi dengan pemahaman yang baik akan dakwah ini. semua paham, dakwah ini mulia dan sungguh tidak layak untuk di'kotori' hanya dengan kepentingan pribadi atau golongan kita..

ya ya ya, semangat tuk semua!

Post a Comment

 
Baca Juga:
Langganan
Get It