September, 2014

Fokus pada Impian, Setia pada Proses, Bayar harga di Awal_ __Untukmu; Ayah, Ibu__ 090111/san

Jun 26, 2011

Di Balik Kisah Keluarga Amar bin Yasir



Berbagai kisah inspiratif telah menjadi modal bagi para da’i untuk terus berdakwah menyebarkaan risalah ini. Kisah yang telah memberikan pelajaran berharga bagi generasi berikutnya hingga ia akan terulang kembali.
Salah satu kisah yang tidak kalah seru diantara kisah lainnya adalah kisah tentang keluarga Yasir. Keluarga yang hidup pada zaman Rasulullah dimana mereka dipaksa untuk mengakui bahwa ada Tuhan selain Allah. Saat itu, Amr bin Yasir dan keluarganya akhirnya mengakui hal iu namun dalam hati mereka menentangnya. Mereka benar- benar meyakini bahwa Allah adalah Tuhan yang Esa.
Setiap hari Yasir, Sumayyah dan 'Ammar dibawa ke padang pasir Mekah yang demikian panas, lalu didera dengan berbagai adzab dan siksa. Sumayyah telah menunjukkan sikap dan pendirian tangguh, yang dari awal hingga akhirnya telah membuktikan kepada kemanusiaan suatu kemuliaan yang tak pernah hapus dan kehormatan yang pamornya tak pernah luntur. Suatu sikap yang telah menjadikannya seorang bunda kandung bagi orang-orang Mu'min di setiap zaman, dan. bagi para budiman di sepanjang masa ....
Rasulullah tidak lupa mengunjungi tempat-tempat yang diketahuinya sebagai arena penyiksaan bagi keluarga Yasir. Ketika itu tidak suatu apa pun yang dimilikinya untuk menolak bahaya dan mempertahankan diri.'Dan rupanya demikian itu sudah menjadi kehendak Allah .... 
Dari kisah ini kita dapat mengambil pelajran berharga. Kenapa Rasulullah tidak berdoa untuk mereka? Agar Allah menyelamatkan keluarga beriman ini? Namun Rasulullah tidak melakukan hal itu berbeda dengan kala peristiwa perang Badar dimana Rasulullah berdoa dengan sangat khusyuknya hingga sorban beliau jatuh. Ternyata  ada hikmah dari ini semua.
Rasulullah tiap hari berkunjung ke tempat disiksanya keluarga Yasir, mengagumi ketabahan dan kepahlawanannya ...,sementara hatinya yang mulia bagaikan hancur karena santun dan belas kasihan menyaksikan mereka menerima siksa yang tak terderitakan lagi.
Pada suatu hari ketika Rasulullah mengunjungi mereka, 'Ammar memanggilnya, katanya:
"Wahai Rasulullah, adzab yang kami derita telah sampai ke puncak".
Maka seru Rasulullah saw.:
"Shabarlah, wahai Abal Yaqdhan ....
"Shabarlah, wahai heluarga Yasir ....
"Tempat yang dijanjikan bagi halian ialah Surga ... .!"
Siksaan yang diami oleh 'Ammar dilukiskan oleh kawan-kawannya dalam beberapa riwayat. Berkata 'Amar bin Hakam:'Ammar itu disiksa sampai-sampai ia tak menyadari apa yang diucapkannya"
Berkata pula 'Ammar bin Maimun:
"Orang-rang musyrik membakar 'Ammar bin Yasir dengan api. Maka Rasulullah saw. lewat di tempatnya lain memegang kepalanya dengan tangan beliau, sambil bersabda:
"Hai api, jadilah kamu sejuk dingin di tubuh 'Ammar, sebagaimana dulu hamu juga sejuk dingin di tubuh Ibrahim...!" 
Pada waktu perang Badar, Rasulullah berdoa bahwa jika kali ini saja Allah tidak memenangkan mereka maka tidak akan ada lagi kaumnya yang beriman kepada Allah. Namun pada kisah keluarga Yasir, Rasulullah ingin menguji kesabaran kaum beriman. Jika hanya keluarga ini yang tidak diselamatkan oleh Allah, bukan hal yang pasti banyak yang akan kembali kepada keyakinan nenek moyang mereka. Dalam kisah ini juga kita juga diajarkan untuk yakin bahwa tidak selamanya pertolongan Allah itu akan datang ketika di dunia. Benar- benar diuji kesabaran kita hingga kita akan memperoleh buah dari keimanan kita kelak di syurga. (27/06san)

2 komentar:

menjadi pemuda seperti ammar,?
mari menjadi seperti ammar,,

Post a Comment

 
Baca Juga:
Langganan
Get It