Study Oriented, Salahkah??
“Afwan, ana gak bisa ikut syuro nih, mau diskusi. Besok ada ujian, afwan ya…”
“Duh, afwan jiddan ukhti, an ada tugas kelompok ini. Gak bisa kepu3an kayaknya. Tapi an usahain deh..”
Tapi tak kunjung datang.
“Afwan, afwan , afwan… Satu kata mewakili permintaan maaf. Marah? Hanya menambah penyakit hati. Kecewa? Pasti, namun hanya akn membuat lemah.
Jangan tanyakan Siapa yang patut dipersalahkan atas semua ini, namun tanyakan bagaimana belajar tidak menjadi penghalang bagi seorang ADK tuk menjalankan amanh dgn baik.
Study oriented bukanlah masalah. Malah ia adalah sebuah kekuatan yang harus dijaga keeksisannya. Seorang ADK yang study oriented bisa memberi pengaruh positif terhadap perkembangan dakwah kampus. Bagaimana tidak, di zaman sekarang ini sebagian besar mahasiswa tentu ingin memiliki prestasi yang cemerlang di diperjalanan perkuliahan. IP 3, sekian, lulus dalam jangka waktu singkat dgn titel cum laude, program S2 ke luar negeri, dst.
Dengan memiliki kader dakwah yang study oriented, diharapkan mampu bergabung dengan mahasiswa lainnya sehingga dapat menarik perhatian mereka. Dakwah pun mudah diterima.
Yang menjadi masalah adalah ketika seorang ADK yang study oriented only. Jika keadaannya seperti ini, maka kondisi syuro yang tidak terlaksana, kegiatan yang dihadiri oleh sedikit kader, perlambatan kinerja kader, dan kesimpangsiuran amanah akan terjadi.
Dan menjadi masalah juga ketika seorang ADK no desire to study. Hal ini tentu akan memperburuk citra ADK di kalangan kampus. IP yang anjlok, telat datang kampus, sering ditegur dosen akibat kesalahan yang sama, hampir di DO, dan berbagai efek negatif dari paham ini.
Jadi, mari jadikan pribadi kita menjadi seorang pembelajar sejati. Jadilah expert di salah satu bidang, tidak harus di jurusan yang kita tekuni saat ini di bangku perkuliahan. Namun bisa juga di sisi lain yang kita memiliki potensi di sana, dan kita punya kemauan untuk sukses di sana.
Dimanakah kita???
Study oriented??
Study oriented only??
No desire to study ??
(01/03san)
0 komentar:
Post a Comment