September, 2014

Fokus pada Impian, Setia pada Proses, Bayar harga di Awal_ __Untukmu; Ayah, Ibu__ 090111/san

Oct 3, 2012

rindu

tidak pantas bagi saya mendahului takdir Allah, dan kamu juga tidak punya kuasa. jadi kita sama, sama- sama tidak berdaya. lalu saya terhipnotis dengan peristiwa- peristiwa yang terjadi di sekeliling. tidak jarang saya harus menelan ludah pahit walau sebenarnya saya tidak ada minum obat apa- apa. namun ia tetap saja pahit. saya dapati berbagai kejadian- kejadian yang di luar logika manusia bisa terjadi, malah terjadi. hingga saya menobatkan diri menjadi orang pengagum Sang Pencipta dengan penuh rasa bangga dan semangta berkobar- kobar.

lalu suatu ketika aku seperti berada di masa 4 tahun yang lalu. aku berlari sebentar ke sana menangkap bayangan itu walau aku yakin dan paham benar bahwa sampai kapanpun  bayangan tidak akan bisa ditangkap.

al kisah seseorang mengadu pada saya bahwa dia rindu pada keluarganya di kampung halaman. kerinduan yang amat sangat hingga harus merelakan tugas kuliah terbengkalai dan lebih memilih untuk merenung dan merenung hingga saya mengirimkan sebuah selimut kepadanya dan jadilah dia terlelap. saya baru sadar bahwa saya telah membantunya untuk berurusan dengan dosen mata kuliah yang terkait lalu dia semakin sedih dalam kerinduannya ditambah teguran halus dari dosen. hingga saya menyimpulkan bahwa saya tidak menyelesaikan masalah namun menambah masalah, membuat masalah semakin ruwet. toh saya tidak merasa bersalah kala itu karena saya juga mengalami hal yang sama 4 tahun yang lalu namun saya bisa menyikapinya dengan terhormat lewat sikap saya sebagai seorang mahasiswi kampus tersohor, state university of medan. akhirnya saya memutuskan memberikan dia sejumlah uang agar sedikit mengobati rasa rindunya. walau saya tidak tahu apakah ada hubungan antara rasa rindu dengan sejumlah uang, namun saya berharap dia bisa menyelesaikan tugas kuliah ditemani kerupuk hingga dia tidak merasa bosan dan pikirannya tidak melayang.. haaah...

kerinduan sejatinya adalah hal yang lumrah. saya dan kamu tidak boleh menyalahkan seseorang yang dilanda rindu, karena ia adalah anugerah yang diberikan Allah. saya mencoba mencari informasi akan kerinduan- kerinduan yang dialami oleh orang- orang terbaik sepanjang sejarah. saya curious apakah yang mereka rindukan dalam hidup? apakah seperti saya yang selalu rindu akan terisinya toples dengan kerupuk, atau kamu yang rindu dengan si buah hati, atau bahkan mereka yang rindu akan ayah ibu.

mereka merindukan sosok Rasulullah dalam hidupnya. krisis keteladanan yang hari ini saya dan teman- teman rasakan juga patut kiranya kita mendambakan hadirnya sosok seperti Rasulullah. saya kemudian termenung dan merasa diri sangat kerdil dengan piciknya pikiran yang sempit ini. saya hanya merindukan sesuatu yang bersifat instan dan duniawi hingga tidak jarang saya melupakan hal- hal yang selayaknya saya rindukan di tengah situasi seperti ini. saat sekeliling merasa galau dengan apa yang terjadi padanya. saya lalu bercermin pada cermin yang di awal semester saya beli di pajak aksara dan mendapati diri saya berbeda dengan 4 tahun yang lalu. akibatnya saya lebih memilih untuk bergabung dengan mereka yang usianya di bawah saya untuk kelancaran komunikasi dan konsumsi. haaaaaaaaah..

kerinduan pada ketenangan, kedamaian, dan kebahagiaan tidaklah dilarang. kerinduan itu patut diimbangi dengan aksi yang mengantarkan kita pada apa yang dirindukan. 

saya kala itu rindu untuk menyelesaikan tugas akhir karena bagi saya jika ia sudah selesai maka  berkurang lah hal yang saya pikirkan dan hati saya tenang. saya yakin benar bahwa akan ada lagi sesuatu yang meminta saya mengerahkan tenaga, waktu, pikiran, dan materi seperti halnya tugas akhir. saya cukup rindu dengan pelangi karena sampai hari ini saya belum pernah melihat pelangi di kota besar ini. saya juga rindu mendaki gunung karena saya memang belum pernah ke mahameru. saya bisikkan pada laptop saya bahwa saya ingin istirahat dan menutup tulisan ini dengan lafadz hamdalah, alhamdulillahi robbil 'alamiin.

rinduku padamu karena- Nya,
saat dia berkata 'rindu', 041012/san



0 komentar:

Post a Comment

 
Baca Juga:
Langganan
Get It