September, 2014

Fokus pada Impian, Setia pada Proses, Bayar harga di Awal_ __Untukmu; Ayah, Ibu__ 090111/san

Man Jadda wa Jadda. Zhelayu Uspekha!

"Dan apa saja yang diberikan kepada kamu, maka itu adalah kenikmatan hidup duniawi dan perhiasannya; sedang apa yang di sisi Allah adalah lebih baik dan lebih kekal. Maka apakah kamu tidak memahaminya?(QS. Al Qashash: 60)

Maka Nikmat Tuhanmu yang Manakah yang Kamu Dustakan?

QS. Ar Rahman: 13

Berkata Yusuf: "Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir); sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan. (QS. Yusuf: 55)

“Maka Bersabarlah Dengan Sabar Yang Baik, sesungguhnya mereka memandang siksaaan itu mustahil. Sedangkan Kami memandangnya mungkin terjadi. (Al-Maarij : 5-7)

“Hadapilah dengan senyuman. Selamat bahagia!

“Masalah Palestina bukan hanya masalah bangsa Palestina dan bangsa Arab saja. Tetapi masalah seluruh umat Islam, bahkan masalah kemanusiaan secara keseluruhan. Atas dasar pandangan aqidah inilah seluruh umat Islam wajib memahami kondisi dan permasalahan Palestina.

“Orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, tidak akan meminta izin kepadamu untuk (tidak ikut) berjihad dengan harta dan diri mereka. Dan Allah mengetahui orang-orang yang bertakwa.”

(Q.S At Taubah: 44)

“Berkata Musa, ya Tuhanku, aku tidak menguasai kecuali diriku sendiri dan saudaraku. Sebab itu pisahkanlah antara aku dan orang-orang yang fasik itu."

Q.S Al Maidah; 25

““ Lailaha illa anta subhanaka inni kuntum minadh dholimin “ Artinya : Tidak ada Tuhan Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau sesungguhnya aku orang yang dholim "

(al anbiya;87)

““ Ya Tuhanku jadikanlah aku dan anak cucuku orang – orang yang tetap mendirikan sholat, ya Tuhanku perkenankanlah doaku , ya Tuhanku beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan seluruh orang mukmin, pada hari terjadinya hisab. "

Wanita adalah perhiasan. Dan sebaik- baik perhiasan adalah WANITA SHOLEHAH

HR. Muslim

"Sebagian dari kebaikan keislaman seseorang ialah meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baginya."

HR. Tirmidzi

"Wanita yang didunianya solehah akan menjadi cahaya bagi keluarganya, melahirkan keturunan yang baik dan jika wafat di akhirat akan menjadi bidadari."

Wanita solehah merupakan penentram batin, menjadi penguat semangat berjuang suami, semangat ibadah suami. Suami yakin tidak akan dikhianati, kalau ditatap benar-benar menyejukkan qolbu, kalau berbicara tutur katanya menentramkan batin, tidak ada keraguan terhadap sikapnya.

Maka Nikmat Tuhanmu yang Manakah yang Kamu Dustakan?

QS. Ar Rahman: 13

Sep 28, 2011

Bermanfaat dan Belajar: PPLT UNIMED 2011

Sudah hampir 2 bulan pelaksanaan PPLT UNIMED 2011. Setidaknya, para calon guru sudah mampu beradaptasi di lingkungan baru serta memiliki bekal untuk bisa bekerja dengan baik di tempat masing- masing.
Sedikit menoleh ke belakang, hal apa sebenarnya yang paling penting dari pelaksanaan kegiatan ini? Apakah hanya ingin menuntaskan mata kuliah PPL ? tentu ada hal lain yang perlu dipahami oleh kita selain memenuhi tersebut. Setidaknya ada 2 hal penting  yang haris kita ketahui.


1.       Aspek Kebermanfaatan
“Sebaik- baik kamu adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.”
Dari Ibnu Umar bahwa seorang lelaki mendatangi Nabi saw dan berkata,”Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling diicintai Allah ? dan amal apakah yang paling dicintai Allah swt?” Rasulullah saw menjawab,”Orang yang paling dicintai Allah adalah orang yang paling bermanfaat buat manusia dan amal yang paling dicintai Allah adalah kebahagiaan yang engkau masukkan kedalam diri seorang muslim atau engkau menghilangkan suatu kesulitan atau engkau melunasi utang atau menghilangkan kelaparan. Dan sesungguhnya aku berjalan bersama seorang saudaraku untuk (menuaikan) suatu kebutuhan lebih aku sukai daripada aku beritikaf di masjid ini—yaitu Masjid Madinah—selama satu bulan. Dan barangsiapa yang menghentikan amarahnya maka Allah akan menutupi kekurangannya dan barangsiapa menahan amarahnya padahal dirinya sanggup untuk melakukannya maka Allah akan memenuhi hatinya dengan harapan pada hari kiamat. Dan barangsiapa yang berjalan bersama saudaranya untuk (menunaikan) suatu keperluan sehingga tertunaikan (keperluan) itu maka Allah akan meneguhkan kakinya pada hari tidak bergemingnya kaki-kaki (hari perhitungan).” (HR. Thabrani)

Hadist itu tampaknya semakin memotivasi kita untuk lebih banyak berbuat kebaikan bagi orang lain. Betapa tidak, di lingkungan yang baru ini kita diminta untuk bisa berbuat sesuatu yang pastinya ia dapat membuat orang lain senang bekerjasama dengan kita. Menjadi seorang guru adalah tugas yang mulia, demikian yang kudengarkan dari guru SD ku dulu yang tidak alain adalah ibuku. Dan hari ini, kita yang sedang menjalankan amanah ini diharapkan mampu memberi yang terbaik walaupun kita tidak mendapat imbalan apapun.

Ada sebuah petikan bijak yang mengatakan, jika kita menanam rumput maka kita ahanya akan memanen rumput. Namun jika kita menanam padi maka kita juga akan memanen rumput. Demikian juga kita. Ketika mampu memberikan yang terbaik untuk siswa- siswi kita, maka mereka akan memberi respon positif. Bahkan pastinya akan ada banyak kebaikan lainnya yang akan kita peroleh. Dalam hal ini kita layaknya menanam padi yang tidak hanya memanen padi tapi juga hal lain yang bermanfaat. Hal yang lebih penting lagi, ketika keikhlasan menemani tentu akan ada ganjaran yang lebih besar lagi dari Yang Maha Kaya, Allah azza wa jalla.
So, what’s you are waiting for?? Let’s contribute guys…


2.       Aspek pembelajaran
Akan banyak pelajaran yang akan kita peroleh dari setiap kegiatan yang kita lakukan. Pelajaran itu tidak hanya sesuatu yang tersurat, namun juga tersirat. Seringkali setiap orang mendapat pelajaran yang berbeda dari satu kegiatan yang dilaksanakan bersama- sama. Dalam hal ini kita berbicara tentang kegiatan yang kita lakukan di lokasi PPLT.
Misalnya di sekolah. Berbagai kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini pastinya menyisakan berbagai kenangan dan pelajaran. Mulai dari kegiatan pagi hari sampai pada les terakhir. Dari kegiatan yang berhubungan dengan belajar mengajar, juga dengan kegiatan lainnya.

Bagi mereka yang  cerdas dalam memaknai sesuatu, pastilah akan banyak pelajran yang diperolehnya. Sebaliknya jika seseorang kurang mampu memaknainya, akan sangat sedikit ilmu yang akan diperolehnya. Seyogyanya kita cerdas dalam memaknai segala sesuatu, termasuk dalam hal ini. Kemampuan kita menemukan sesuatau yang belum pernah kita miliki tentu saja menjadi hal yang sangat berguna nantinya untuk masa depan kita.

Over all, setiap kegiatan yang kita lakukan hendaknya mencakup kedua hal tersebut. Manfaat yang besar dirasakan oleh orang lain atas keberadaan kita, juga pembelajaran yang kita rasakan. Kedua hal ini bisa menjadi tolak ukur berhasil tidaknya kita dalam kegiatan yang kita lakukan. Semoga bermanfaat. Selamat ber- PPLT ria… (28/09san)

Sep 26, 2011

Koreaholic: Efisiensi Waktu Aktivis Dakwah Kampus

“Dan orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna.” (QS. Al Mu’minun: 3)

Ini adalah ciri kedua yang Allah tunjukkan kepada kita akan sosok orang beriman. Ciri yang bukan menjadi satu hal yang aneh lagi bagi kalangan para aktivis dakwah kampus (ADK). Ayat yang cukup popular dan bahkan tidak jarang dijadikan sebagai hafalan ketika mengikuti dauroh atau kegiatan lainnya. Ditambah lagi syair lagu dari Opick yang liriknya tidak lain adalah potongan dari ayat ini membuat kita nyaris hafal dengan ciri- ciri orang mukmin yang dimaksudkan oleh Allah.

Berbicara tentang ciri yang kedua ini, tentu kita tidak bisa lepas dari sesuatu yang kita sebut ia WAKTU. Hari- hari yang kita lewati dengan berbagai kegiatan hingga menghabiskan waktu tentu perlu diperhatikan: seberapa baikkah kita memanfaatkan waktu yang kita miliki? Apakah kita layak disebut sebagai orang yang mengisi waktu kita dengan hal- hal yang bermanfaat? Atau kegiatan yang kurang bermanfaat telah menyita waktu kita?

Ada satu virus yang hari ini menjangkiti para ADK. Sebagai seorang manusia tentu saja hal ini hal yang lumrah namun pastinya ada perbedaan antara mereka dengan orang yang belum mengikuti proses tarbiyah. Satu virus yang disinyalir menjadi penyebab semakin ‘cengeng’ nya para ADK, semakin ‘tenang’ nya hidup mereka hingga nyaris lupa akan amanah dakwah yang berada di punggungnya, semakin ‘cair’ nya interaksi antar ikhwan- akhwat, dan semakin minimnya waktu untuk memikirkan dakwah ini. Begitu dahsyatnya virus ini hingga menempati urutan kedua setelah Virus Merah Jambu yang sampai hari ini masih bertahan di posisi pertama sebagai virus paling berbahaya.

Virus apakah itu??
Koreaholic adalah satu problem yang patut untuk diberi perhatian. Bayangkan, jika kebiasaan ini terus dilaksanakan pasti menimbulkan berbagai masalah lainnya baik dalam diri pribadi maupun dalam keberlangsungan dakwah. Bukan hanya koreaholic namun siaran lainnya yang jelas merupakan kegiatan yang sia- sia, atau kalaupun bermanfaat namun mudharatnya akan lebih banyak.

Berbagai acara dari negeri Korea menghiasi saluran televisi seperti yang telah saya tuliskan di sini. Tidak bisa dipungkiri, seorang aktivis dakwah juga adalah manusia yang pastinya memiliki rasa ingin tahu sekaligus menyenangkan diri sendiri. Namun apakah harus seperti itu cara yang dilakukan oleh mereka? Apakah tidak ada cara lain yang mampu membuat mereka tidak ‘ketinggalan’, tidak dianggap ‘kuper’, tidak ‘modern’, atau sebutan lainnya? Saya rasa seorang aktivis dakwah pasti mampu untuk menilai sesuatu dan cara menanggapinya. Seperti halnya rasa cinta yang pasti hadir mengusik hari- hari. Dan ternyata berbeda cara seorang aktivis dakwah dalam mengolah rasa itu. Nah begitu juga dalam hal ini seharusnya.

Akhi/ ukhi fillah rahimakumullah…
Tanpa sadar kita telah terlena. Menganggap hal ini tidak menjadi masalah, padahal jika dibiarkan pasti akan memberi dampak yang buruk bagi dakwah dan generasi berikutnya. Lagu, film, dan style mereka ternyata telah menjadi keseharian kita. Apakah demikian yang diharapkan dari seorang aktivis dakwah? Sosok yang diharapkan mampu mensyiarkan ajaran Islam, namun malah lebih memilih untuk memperbanyak mengkonsumsi budaya luar? Bukankah itu sudah menjadi satu hal yang kontroversi? 

Perlu sebuah intropeksi bagi diri kita. Jujur, apakah ia membuat kita lebih dekat dengan Allah atau malah membuat kita semakin menjauh? Kita pasti memahami kegiatan seperti apa yang sebaiknya kita lakukan. Ya, kegiatan yang bisa mendekatkan kita dengan Rabb kita. Jika kita telisik, ternyata lebih banyak keburukan yang akan kita peroleh dengan mengkonsumsi siaran seperti itu.
Kembali melihat ciri dari orang mukmin yaitu: “…….menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna.”
Semoga bermanfaat. (26/09san)

Sep 14, 2011

Aktivis Dakwah Koreaholic: What Do You think?


Berbagai sinetron berbau Korea marak disiarkan di saluran televisi. Dan tambahan lagi, VCD nya pun sudah banyak tersebar di mana- mana. Menarik? Tentu saja. Berbagai acting yang ditunjukkan para tokohnya ternyata membuat para penonton terkesima. Bosan dengan siaran sinetron Indonesia, kehadiran sinetron Korea seolah menjadi pengobat pelipur lara bagi para penikmat film. Tak ayal lagi, sinetron Korea menjadi favorit berbagai kalangan mulai dari para remaja hingga para orang tua.

Ada banyak alasan mengapa sinetron ini menadi sinetron favorit di tanah air. Alur cerita yang sering membuat penasaran serta akting yang cukup luarbiasa adalah dua alasan kuat yang menjadi penyebab signifikannya perkembangan sinetron ini di tanah air.

Jika ditelisik, alur cerita dalam sinetron Korea memang berbeda dengan apa yang disajikan oleh sinetron Indonesia. Para penonton- yang sebagian besar para remaja- tentu saja mengharapkan siaran yang memberikan kesempatan kepada mereka untuk berpikir, dan ternyata sinetron  Korea mampu memberikan apa yang mereka inginkan.  Sulit untuk menebak jalan cerita dalam sinetron Korea hingga para penonton penasaran dan ingin terus mengikuti kisahnya. Sangat berbeda dengan film Indonesia yang sangat mudah untuk ditebak. Jalan cerita yang selalu ditunjukkan dalam wajah yang sama membuat para penonton bosan dan beralih ke sinetron lain, sinetron Korea menjadi pilihan. Apalagi berbagai nilai moral juga tersirat dalam sinetron tersebut.

Alasan kedua, akting yang ditunjukkan oleh para tokohnya membuat sinettron ini cukup diminati. Bayangkan saja, seorang Misile salah seorang tokoh antagonis dalam sinetron The Seon Deok mampu berbuat layaknya seperti orang jahat beneran. Licik. Tak bisa dideteksi apakah yang dia katakan benar atau kebohogan belaka. TERLALU, demikian kata para penonton. Hal itu juga yang menyebabkan tokoh ini seolah lebih berperan dibandingkan tokoh lainnya. Walaupun demikian, semua tokoh tetap mampu memerankan perannya dengan cukup baik. Bukan amatiran. Kelebihan ini jugalah yang tidak dimiliki oleh para tokoh sinetron Indonesia. Bukan menganggap rendah para aktor  Indonesia, namun memang ada titik kelemahan mereka yang dapat dilihat dari akting di berbagai sinetron tanah air.

Nah selanjutnya, apakah kita akan membahas tentang itu? Tentu saja BUKAN. Ada hal lain yang lebih penting dari sekadar mengetahui kelebihan sinetron Korea dibandingkan dengan sinetron Indonesia. Fokus bahasan kita adalah, bagaimana jika seorang aktivis dakwah termasuk ke dalam golongan mereka yang Koreaholic??? (15/09san)

PPLT UNIMED 2011: Apa Cerita?

Alhamdulillah, wa syukurillah. Allah permits me to see you all here..
Nice to meet you…
Nice to met you too…
Ahahaha, terbawa- bawa suasana kelas..
Okai, let’s start our discussion.

Pertama- tama, mumpung masih bulan Syawal dan ini postingan pertama setelah big holiday, I would like to say:
Taqobbalallahu Minna wa Minkum, Shiyamana wa Shiyamakum. Ada sebuah kata- kata bijak dari saya sendiri (haha, kebijakan sendiri), “berhasil tidaknya kita di bulan ramadhan bisa dilihat di 11 bulan berikutnya (entah setuju atau tidak).

Dan selanjutnya, yang menjadi inti percakapan kita kali ini adalah: sedikit berbagi cerita dari sini. PPLT UNIMED 2011. Tak pernah usang walau tak sayang. Itulah mungkin yang mengawali cerita ini. Sedang apa para mahasiswa PPLT UNIMED 2011 sekarang??? 
Cekidot….!

Minggu ini sudah memasuki minggu ke 4 Latihan terbimbing seperti yang sudah saya ceritakan  di sini. Di hari ketiga setelah libur panjang, tampaknya suasana sudah kembali kondusif. Proses KBM sudah berjalan seperti biasanya dan bahkan menjadi sesuatu yag luarbiasa dengan kondisi saat ini. Betapa tidak, kita pulang jam 2 dari yang biasanya ketika puasa pulang jam 12. Wewhh, parahhhh. Mau protes sama siapa? Bahkan mungkin bukan suatu yang pantas untuk diprotes. Nikmati aja, kawan!

Nah, seperti apa kondisi kawan2 kita yang sedang PPLT? Masihkah semangat itu mengiringi? Adakah ia masih satu kesatuan utuh, atau sudah berkeping- keping? Berdasarkan hasil survey dari berbagai daerah (haha), sebagian besar kawan- kawan kita sudah mulai ‘loyo’.


“Huft, gak semangat lagi PPL ini. Sekolah masih pake system lama, tak boleh berkreasi”. (Hmm, mematikan potensi tu namanya. Nih abad millennium bung!)

“Kita ini calon guru atau calon petugas satlantas siiih?” (ahh, boleh juga tuh. Siapa tau ntar satpam di rumah kita pulang kampung, kita udah punya modal tuk gantiin dia, he).

“Ni sekolah atau perusahaan? Siswa atau karyawan? Anggukan yang cepat menjadi sebuah kesenangan bagi atasan.” (Hmm, ambil positif nya aja kawan. Kan bisa jadi pedoman tuk tidak mnjadi atassan yang demikian nantinya).

“Kalo aku siiiiy, spiritfullll. Apalagi udah ada yang menguatkan dari kalangan siswa, lanjutttt!. (Kesempatan nih si kawan, mentang2 punya tampang keren dikit, manfaatkan terusss.. like this lah).

“Tiap hari memonitoring? Hahh? Apa kata dunia, makin kurus nih badan.” (Hupp, kasian- kasian. Asupan gizi perlu banget niii. Jangan sampe tumbang sebelum perjuangan berakhir, Okai??).

“I really enjoy this program. Let me here forever. (Hmmm, anak bahasa Inggris keknya ni. Mata pelajaran yang paling disenangi oleh siswa, haha. Go on guyzz..)

“Widiiih, nih siswa pengen sekolah gak siiiy? Pe-er tak dikerjakan, pura- pura lupa pula itu. Teringat 4 tahun yang lalu.” (Wayooo, kena kan! Ketauan nih sering ngerjain mahasiswa PPL waktu sekolah dulu, haha)

“Pulangkan kami!udah orangtua nun jauh di sana, uang ini itu pun menghampiri. Hadeeeh. (Ish ish ish, perasaan lah woii sama anak kost. Sabar kawan, nih pinjam duit ane kalo berani, ckck)

“Aku udah nyaman kali di sini, liat nih sampe2 aku pulang terakhir bersama guru- guru dari kantor guru. Padahal Temen2 lain udah pada pulang.” (Ya pasti betah la, koneksi wifinya cepaattt. Siapa aja mau, betul tidak?)

“Nice class, ini yang membuatku cukup betah di sini. Benar2 siswa teladan.” (eeee, siapa yang kasi ijin sebutkan merk? Kalo kita friendly sama mereka, ya mreka juga akan kasi umpan yang baik. The Law of Attraction, haha… masi ingat artinya kan?

“Mudah2an sesuatu terjadi hingga PPL dipercepat jangka waktunya. Amin. (Wewhhh, ngeri ah doanya. Doakan aja supaya semua baik- baik, walau waktunya lama kan tidak masalah).

“Huppps, butuh kesabaran yang luarbiasa. Lakukan yang terbaik, tuk nilai terbaik, dank an segera memikirkan skripsi, dan yang dinantikana pun tiba. Pakai Kebaya.” (Hadeeeh, si kawan. Ujung2 nya ini yang controversial. Tapi bagus juga siiih, pemicu panas. lanjutkan kawan!)

Itulah sebagian komen mereka, dahsyat bukan? Macam- macam. Dari yang sudah ingin ‘minggat’ sampe yang ingin berada di sana selamanya.

Seorang mahasiswa dituntut untuk bisa memanfaatkan setiap keadaan. Apapun itu.. Memaknai sesuatu dari bebagai sisi juga merupakan ciri seseorang yang berpendidikan. Tidak harus tertahan pada pandangan dari satu sisi, namun juga harus mampu melihat dari sisi yang berbeda. Ketika orang lain menganggap sesuatu itu 
buruk dengan argument yang cukup kuat, dia juga mampu untuk meyakinkan kepada orang lain bahwa hal itu memiliki nilai positif yang lebih besar daripada negatifnya. (Terlepas dari hal- hal yang telah menjadi harga mutlak). Begitulah seharusnya seorang mahasiswa. Satu lagi, dia tidak terlalu ‘memanjakan’ emosinya. Berbeda dengan mereka yang belum mengenyam pendidikan di perguruan tinggi yang mungkin sebagian besar masih berpikir ‘lokal’.

Berbicara tentang status mahasiswa PPLT saat ini, tidak bisa dipungkiri bahwa mahasiswa juga manusia (ya iya lah..) yang pastinya tidak dapat disalahkan memiliki pendapat seperti itu dalam menjalani masa- masa pembelajran ini. Tidak ada yang salah, hanya perlu sedikit kesediaan untuk menerima sesuatu yang pastinya ini akan bermanfaat. Bukankah ciri orang berpendidikan itu adalah mereka yang mau menerima satu kebaikan walaupun itu sangat jauh dari diri pribadinya? Misalnya, seorang mahasiswa yang kurang rapi. Bukan suatu hal yang salah jika dia mengubah kebiasaan buruknya itu walaupun ia sudah menjadi ciri khasnya. Bukankah itu adalah suatu kebaikan? Kurang rapi menjadi rapi? Demikian juga dalam hal ini. Kita mungkin jarang atau bahkan tidak pernah untuk melakukan kgiatan seperti patroli sekolah. Namun kali kali ini kita diamanahkan untuk hal yang baik ini. Bukankah ini hal yang positif? Jika ada yang mengatakan bahwa ini seharusnya bukan tugas dari seorang calon guru, namun ternyata ini bisa dilakukan oleh siapa saja. Mari mencoba untuk menyikapinya dari sisi yang lain. Ini adalah baik, perlu keyakinan di sini. Kita diminta tuk bisa mengambil sikap ketika lalu lintas padat dan ketika sedikit sepi , disiplin, bertanggung jawab. Pokoknya softskill yang selama ini sering didengungkan oleh rector kita ada di dalamnya. Dan tak salah lagi, ini termasuk juga dalam pendidikan berkarakter. (hmm, lagi2 pendidikan berkarakterr. Bisa baca di sini)

Semoga bisa menerima ini. Selanjutnya, keluhan tentang kondisi siswa yang tidak bisa diajak kompromi. Bukankah kita sudah lulus micro teaching? Sedikit banyaknya kita sudah belajar tentng kondisi seperti ini yang bepeluang akan terjadi. Di sini saatnya kita manfaatkan wewenang yang telah diberkan kepada kita. Menjadi calon guru dan diberi license tuk mendidik, artinya kita juga punya izin untuk berbuat sesuatu yang bisa meningkatkan kualitas siswa. Di sini juga kita diminta untuk kembali belajar tentang memahami orang lain. Ya, terima mereka apa adanya. Just the way you are, demikian kata Bruno. Bisa di baca di sini. Menerima siswa sebagaimana adanya, dan mereka akan merima kita demikian pula. Hingga semua akan berupaya ntuk melakukn yang terbaik atas penghargaan yang telah diberikan oranglain kepadanya. Mereka bukan computer yang bisa kita atur seperti apa yang kita inginkan, yang bisa kita  hidupkan dan matikan kapan saja. Tidak. Mereka adalah sosok yang cerdas. Mengutip perkataan dosen micro teaching saya, Mam Sri Minda (I thank for your guidance), “tidak ada siswa yang bodoh. Yang ada hayalah siswa yang belum memiliki kesempata untuk belajar dari guru yang pintar”. Tepat sekali. Kita, seorang guru adalah centernya. Jika seorang guru berpikiran seperti ini, dia akan berupaya keras bagaiaman agar anak didiknya menemukannya sebagai guru yang pintar.

Kembali mengutip sebuah kata2 bijak, orang yang cerdas adalah mereka yang mampu mencerdaskan orang lain. Artinya ilmu yang dimilikinya hanya akan dianggap ada jika ada orang lain yang cerdas dan tercerahkan dengan ilmu yang dia punya.

Kembali, kita sebagai calon guru hendaknya memaknai ini. Dengan prinsip seperti ini, tentu kita tidak ingin dikatakan sebagai guru yang bodoh atau guru yang tidak memberi manfaat sama sekali. Untuk itu pastinya akan ada berbagai usha yang akan kita lakukan untuk bisa menjadi guru yag pintar. Ilmu yang banyak tidak akan brmanfaat jika kita tidak mampu untk mntransfernya, ia akan sia- sia. Sekarang saatnya menemukan cara terbaik untuk mentransfer ilmu.

All in all, PPLt adalah satu ajang yang disediakan khusus untuk kita beraksi. Ini acara kita kawan, pastikan kita yang mengisinya, bukan yang lain. Berbagai permasalahan yang menimpa hendaknya bisa menjadi pelajaran bagi kita. Banyaknya keadaan yang tidak sesuai dengan kata hati, hendaknya bisa mengajarkan kita tuk bisa menerima sesuatu walaupun ia berat. Bukankah tantangan ke depannya akan lebih dahsyat? Semoga kita menang dalam pertarungan kecil ini hingga kita layak untuk mengikuti pertarungan tahap selanjutnya. Dan akhir dari ini semua, kita memberi manfaat besar bagi orang lain. Seperti hadis yang mengatakan:
“Yang terbaik diantara kamu adalah yang memberi banyak manfaat bagi orang lain. “
Inginkah kita menjadi orang terbaik di hadapan Rabb kita? (ya pasti laah)
Yookkk, bekerja benar dan ikhlas! (pinjam jargon gedung biro rector unimed, he). (14/09san)

*Sedikit kurang Fokus, satu persatu orang terdekat pergi.. Hadeeh, kacau. Terimakasih sudah menghiasi hari- hari itu. Hopefully you enjoy that.

 
Baca Juga:
Langganan
Get It