September, 2014

Fokus pada Impian, Setia pada Proses, Bayar harga di Awal_ __Untukmu; Ayah, Ibu__ 090111/san

Feb 16, 2011

fourth week dan keep fighting



Monday
Hari pertama masuk perkuliahan dengan kondisi yang belum benar- benar fix. Bertemu kembali dengan mereka semua, teman2 di kelas A. tidak banyak yang berubaha dari mereka. Masih tetap ceria, tanpa beban. Luarbiasa. Tidak bisa mengajar hari ini, kondisi yang belum benar- benar pulih dan jadwal perkuliahan yang belum bisa dipastikan. (7/2san)

Selasa
Jadwal hari ini diskusi dan ngajar di pusat. Berusaha untuk bisa tampil maksimal di depan adik2 yang semangatnya luar biasa. Sementara di perkuliahan belum belajar penuh, masih seputar kontrak kuliah. Bertemu dengan para profesor membuatku harus mempersiapkan diri di setiap pertemuan. Semoga menjadikanku lebih baik. Aku cabut di les kedua, Research. Mengajar lebih kuprioritaskan untuk saat ini.(8/2san)

Rabu
Diskusi yang membosankan. Tidak ada yang berminat diskusi bahasa Inggris, seperti hari- hari sebelumnya. Fisika, kimia, mtk adalah bahan yang ingin mereka santap. Walau akhirnya seorang siswa memintaku tuk diskusi, Concordance. Topic yang butuh penalaran tinggi. Dan soal dari berbagai sumber pun muncul. Alhamdulillah, masih bisa terselesaikan. Berbekal pengalaman 2 tahun yang lalu ketika aku juga bimbel seperti mereka. Dan kemudian, berangkat menuju SPAN. Hampir dua minggu tidak bertemu dengan mereka, para taruna hebat yang sangat aktif.
Selalu mendapat les kedua di tempat ini, ketika merek asudah cukup lelah. Tentor les pertama masih belum keluar, matematika. Waktu sudah lewat. Kubayangkan banyaknya materi yang akan kuajarkan. Subjunctive, adverbial clause, dan degree comparison. Tiga topic dalam waktu yang sangat singkat. Sembari menunggu, kupikirkan cara efektif untuk menyampaikan ini semua. Menunggu mereka solat, istirahat dan kegiatan lainnya. Cukup menguji kesabaranku.
Salam, doa, ASP dan pelajaran dimulai. Sambutan yang luar biasa dari mereka. Aku yang sudah lama tidak bersama mereka pun menjadi pertanyaan mengawali pertemuan kami. Banyak yang kelihatan gelisah, namun tidak sedikit juga yang tampaknya serius memperhatikan, hingga kan aku sedikit ge- er. Inilah akibatnya punya siswa laki2 yang jarak usia tidak jauh berbeda. Dan mereka menantangku. Kuis tersebar sebelum waktunya, dan dalam waktu singkat 10 soal terselesaikan SEMPURNA. Ya, semua benar. Apresiasi yang luar biasa bagi mereka. Komunikasi yang baik pun terbina, kuharap mereka bisa menikmati pelajaran bersamaku. Dan aku pulang dengan hati yang riang, berharap apa yang kuajarkan tadi bermanfaat bagi mereka.(9/2san)

Thursday
Putih hitam. Stelan yang akan kupakai di setiap hari Kamis. Mata kuliah micro teaching mengharuskan kami berpenampilan seolah- olah benar- benar sebagai guru. Tidak masalah bagiku, namun bagi beberapa teman masih merasa canggung dengan itu. Walau akhirnya pertemuan tidak dilaksanakan disebabkan adanya pergantian jam tayang.
Segera menuju setiabudi, persiapan menuju DA. Hampir 2 minggu tidak ke sana, pesantren yang telah memberi kesan positif padaku sejak pertemuan pertama. Para santri, lingkungan, dan semua yang ada di sana menyenangkan. Hari ini mengajar Report di kelas IPS. Les pertama di bagian akhwat, komunikasi yang indah. Berbagi tentang perkuliahan dan seputar dunia kampus, mencairkan suasana karena memang materi ajar sangat singkat. Alhamdulillah respon positif dari mereka. Untuk les kedua, hanya ada 5 orang siswa. Sedang ada kejuaraan olahraga di sana, jadi sebagaian besAR sedang ada perlombaan. Dan yang lebi lucunya, di kelas sebelah hanya ada 2 siswa dan di kelas sebelah kanan satu siswa. Hmm…
Pulang. Jatuh bangun, pantang meyerah. Makasi ya bapak2, sudah bersedia nungguin kita2:). Perjalanan yang menantang, orang yang luarbiasa! (10/2san)

Jum’at
Persiapan keputrian, rapi2 musola. Alhamdulillah, ‘coklat vs putih’ berjalan lancar. Saatnya meluncur ke tempat kerja. Nyaris terlambat, sempat dihubungi juga. Masuk di 8 SMP, 3 siswa. Pasif di awal, dan akhirnya berhasil merubuhkan kekakuan. . semangat belajar yang luarbiasa. Namun kesilapan masih terjadi di Quiz. Selanjutnya di 7 SMP, 2 hero. Ichsan dan Lukman. Bertanya, diskusi lancar, semangat belajar tinggi. Pulang sebelum maghrib, mengejar angkkutan umum. Tidak ada jemputan. Hufft, lumayan juga hari ini. (11/2san)

Sabtu
Minta izin tidak dinas. Prioritas. Tawazunitas.
TDF, 7.30 berangkat. Persiapan sebelum forum, registrasi dll. Kerjasama yang baik antara tim sukses. Kemuadian Agenda wajib, guru yang luarbiasa. Wide horizon. Persiapan yang matang sebelum hadir di pertemuan sangat diharapkan, rugi tidak banyak bertanya. Menggali ilmu dari seorang guru besar. Kembali dengan penambahan asupan gizi untuk ruhiyah, hal yang sudah lama berhenti.
Dan kembali ke lokasi TDF. Everything runs well. Jumlah peserta berada jauh dari yang dipreddiksikan, menyebabkan TS hampir kewalahan. 17.30 acara berakhir dengan perasaan lega. Walau banyak kekurangan di sana- sini, namun kerja keras dan kerjasama yTS sangat terasa. Dan saatnya memikirkan syuro evaluasi dan LPJ. Dan fokus ke progja berikutnya: Training of Trainer. Acara yang tidak kalah seru Go a head. (12/2san)

Sunday
Full. Belum rezeki. Tidak diterima jadi anggotanya. Mungkin belum waktunya atau memang malah tidak diizinkan oleh Nya. Setelah dipikir- pikir, memang saat ini bukan waku yang tepat untuk menerima amanah itu lagi. Sudah cukup banyak, bahkan nyaris terbenngkalai. Sedang merapikan segala sesuatu, mulai dari kondisi hati, komunikasi, pikiran dan yang lainnya. Bukan hal yang mudah melakukan ini semua. yang sudah terbiasa berantakan, harus berubah. Semangat kata fie, disuruh cerita sama rie, dan diteror sama nita. Kondisi hati terpancar dari wajah, demikian kata mereka. Teman yang perhatian, terimakasih kawan!
Selanjutnya, pembekalan. Bertemu dengan mereka yang ruhiyahnya sangat bagus, ibadah, tata bicara, ilmu dan pemahaman yang tinggi. Mendapati diri belum ada apa2 nya. Sulit tuk konsentrasi mendengarkan taujih sang pemateri, masih terpikirkan akan hal itu. Hingga mereka meneror dengan pertanyaan yang tidak ada sangkut- pautnya dengan kondisi saat ini. Menuju akhir acara, konsentrasi hadir disertai dengan perenungan akan kualitas diri dan berbagai amanah yang sering terlalaikan. Iri dengan mereka yang bisa menghandle banyak amanah dan tetap bisa istiqomah dan bertanggungjawab.
18.00 Pulang, membawa sejuta harapan perubahan yang akan terus diupayakan. Persiapan untuk kuliah besok pagi masih nol.(12/2san

0 komentar:

Post a Comment

 
Baca Juga:
Langganan
Get It