September, 2014

Fokus pada Impian, Setia pada Proses, Bayar harga di Awal_ __Untukmu; Ayah, Ibu__ 090111/san

May 4, 2012

KONSELING DAN PERAN GURU



A. PENDIDIKAN DAN KONSELING
Pengertian tentang Pendidikan
            Pendidikan adalah suatu kegiatan atau usaha yang sudah lama dilakukan oleh umat manusia. Ada yang mengatakan, Pendidikan adalah pertolongan kepada orang dalam proses mencapai kedewasaannya, atau pertolongan kepada anak dalam proses sosialisasi, dalam arti menyiapkan anak agar menjadi anggota masyarakat yang penuh, atau juga meenolong dalam proses humanisasi, dalam arti membantu anak dalam dalam mengembangkan dan merealisasikan diri sebagai manusia yang penuh dan lain-lain.

1. Latar Belakang Sejarah Perkembangan Konseling.
            Secara historis Bimbingan dan Konseling di Indonesia masuk dan berkembang melalui dunia pendidikan, yang agak berbeda dengan asalnya Bimbingan dan Konseling (BK) di Amerika yang mulai dimasyarakat oleh F. Parson di kota Boston. Kebutuhan BK mulai dari masyarakat karena adanya kebutuhan dan masalah pekerjaan disana pada saat itu dan baru kemudian dirasakan kepentingannya untuk diberikan di dunia pendidikan atau sekolah. Sedangkan di Indonesia, BK mempunyai sejarah sendirikarena masuk melalui dunia pendidikan atau sekolah maka BK dikenal pelayanannya di dunia pendidikan atau sekolah baru melebar atau bergerak ke dunia kerja atau karier dengan gencarnya pada tahun 1984-an.

Perubahan zaman dan perkembangan ilmu berjalan dengan cepat sehingga BK tidak hanya dikenal di dunia pendidikan atau sekolah saja karena mulai dirasakan kebutuhan oleh masyarakat adanya layanan ini. Berkembangnya penyuluhan Keluarga Berencana, adanya penyuluhan di bidang pertanian menyebabkan kata penyuluhan menjadi semakin melebar, populer, dan dimengerti dengan pemahaman agak lain dari Counseling, menyebabkan IPBI dan juga DEPDIKBUD waktu itu mengubah nama Penyuluhan dengan Konseling sehingga dengan kurikulum 84, 94, dan 2004 dikenal Bimbingan dan Konseling atau BK.

            Sifat-sifat Konseling :
·         Pertolongan diarahkan ke peningkatan kemampuan dalam menghadapi hidup dengan segala persoalannya.
·         Pertolongan yang kontiniu diberikan atas dasar perencanaan dn pemikiran ilmiah.
·         Pertolongan yang proses pemecahannya dari persoalan membutuhkan aktivitas dan tanggung jawab bersama antar yang menolong dengan yang dditolong.
·         Pertolongan yang isi, bentuk dan caranya disesuaikan dengan kebutuhan tiap-tiap masalah.
·         Pertolongan yang berusaha menolong tiap anak atau yang dibimbing agar ia dapat mencapai kehidupan yang layak dan bahagia di dalam masyarakat.

B. Dasar-dasar Filosofi, Sosiologis, dan Psikologis-Biologis dari Konseling
1. Beberapa prinsip Filosofi yang mendasar Konseling adalah :
·         Harga Diri adalah nilai yang paling tinggi yang dimiliki individu. Ditinjau dari sudut bimbingan, individu yang paling celaka ialah individu yang yang tidak mempunyai atau kehilangan harga diri.
·         Tiap individu unik. Tidak ada individu yang sama, konseling menghargai keunikan tiap individu dan perbedaan yang ada antar individu.
·         Individu dalam situasi sosialnya adalah dasar tujuan konseling. Konseling berusaha mengenal individudan menolong individu mengenal diri sendiri dan tempatnya di masyarakat.

2. Prinsip-Prrinsip Sosiiologis yang Mendasari Pekerjaan Konseling
·         Efisiensi penggunaan tenaga manusia.
·         Kondisi Kerja makin kompleks dan syarat kerja makin tinggi.
·         Spesialisasi dan Otomatisasi
·         Pentingnya penempatan yang Tepat dari tenaga kerja
·         Pemberian kesempatan sekolah kepada yang memerlukan.

3. Dasar-dasar Biologis dan psikologis manusia Serta kebutuhan Manusia
1. Sifat-sifat dasar manusia dan kebutuhan manusia
            Kegiatan konseling memperhattikan hal-hal berikut :
a. sifat-sifat dasar dari tiap individu dalam batas tertentu menentukan masa depan orang, tetapi seringkali batasan ini masih memberi batasan gerak untuk meningkatkan kemungkinan keberhasilan dalam hidup.
b. Kebutuhan-kebutuhan dasar seperti kebutuhan akan makan dan minum, pernafasan / hawa dan istirahat yang cukup, kebutuhan pokok sosial dan kejiwaan seperti kebutuhan akan kasih, penerimaan, pengakuan, rasa aman dll.
2. Pengaruh faktor kejiwaan
Ketakutan, tekanan, rasa percaya diri kurang, tidak ada tujuan dan motivasi belajar, semua itu akan menentukan efisiensi belajar.
3. Mengenal dan memahami pribadi anak didik adalah dasar konseling.
4. Penyesuaian dan Kemampuan mengambil Keputusan
5. Hubungan antara kemampuan dan kcakapan dengan syarat-syarat.
Pengenalan diri sendiri mencakup pengenalan tentang kkeberadaan diri dalam lingkungan, tentang bakat dan minatnya, tentang pribadinya, tentang kelemahan dan kekuatannya.

C. KONSEP DAN PENGERTIAN KONSELING
1. Konsep Konseling
Secara umum konseling dapat diartikan sebagai bantuan. Bentuk bantuan dalam arti konseling membutuhkan syarat, bentuk, prosedur, dan pelaksanaan tertentu sesuai dengan dasar, prinsip, dan tujuannya. (M. Surya, Rahman Natawijaya: 20)

Konseling membawa siswa mengatasi kesulitan- kesulitan yang ada dalam dirinya. Siswa tidak mungkin dapat belajar dengan baik apabila banyak kesulitan yang dihadapi dalam dirinya yang menghambatnya. Konseling sejalan dengan tujuan administrasi pendidikan dan bidang pengajaran serta tujuan pendidikan pada umumnya, yaitu agar siswa berkembang dengan optimal.

Tugas konselor:
  1. Menolong anak mengenal diri sendiri
  2. Menolong anak menerima diri sendiri
  3. Menolong anak mampu membuat keputusan sendiri
  4. Menolong anak membuat rencana hidup dll.

2. Pengertian Konseling
Konseling merupakan suatu proses pertemuan langsung antar konselor dengan konseli yang bermasalah, dimana pembimbing membantu konseling dalam mengusahakan perubahan sikap dan tingkah laku.

Menurut Leona E. Taylor , “Konseling tidak sama dengan pemberian nasihat, sebab dalam pemberian nasihat, proses berpikir dan pemecahan dilakukan dan ditemukan klien sendiri.”
3. Tujuan Konseling
a.  Tujuan Umum
Secara umum, pelayanan konseling di sekolah bertujuan agar siswa mendapat pelayanan konseling secara optimal sesuai dengan bakat, kemampuan, dan nilai- nilai yang dimiliki.
b. Tujuan Khusus
- Memahami dirinya denngan baik
-. Memahami lingkungan dengan baik
- Membuat pilihan dan keputusan yang bijaksana
- Mengatasi masalah- masalah yang dihadapi

4. Fungsi Konseling
Sesuai dengan kurikulum, Pedoman Bimbingan Depdikbud, 1986, pelayanan bimbingan yang tercakup dalam suatu program bimbingan yang dikatakan bertujuan:
-          Fungsi Pemahaman
-          Fungsi Pencegahan
-          Fungsi Penyaluran
-          Fungsi Penyesuaian
-          Fungsi Perbaikan
-          Fungsi Pengembangan


0 komentar:

Post a Comment

 
Baca Juga:
Langganan
Get It