Bergelut
dengan berbagai agenda dalam berbeda situasi dan dengan beraneka ragam karakter
menjadi keseharian kita selaku ADK. Hingga tidak dipungkiri rutinitas-
rutinitas ini membentuk kita menjadi sosok yang super sibuk di kalangan teman-
teman sekompleks (baca: jurusan). Semoga saja kesibukan itu semua punya tujuan
yang jelas hingga kita tidak sibuk tak menentu yang hanya berakhir dengan
penyesalan. Beberapa agenda terbengkalai dan beberapa orang terdekat terdzolimi
. Pun dengan kondisi ruhiyah kita yang mengalami kesesakan.
Lantas
bagaimana kita agar tetap berada di track
yang benar serta dalam penjagaan Allah? Impian kita bersama bahwa hari demi
hari terjadi peningkatan kualitas dan kuantitas ibadah kita, adanya hubungan
yang baik dengan Allah serta manusia juga. Ini adalah cita- cita besar kita,
bagaimana agar semua agenda itu tidak melalaikan kita dari tanggung jawab kita
sebagai hamba Allah yang dituntut agar selalu mendahulukan Dia dalam setiap
gerak.
Kita
yakini bahwa ketika kondisi ini sudah kita rasakan, maka akan banyak
pencapaian- pencapaian yang akan kita hasilkan. Akan banyak pula pertolongan
dan keajaiban yang ditunjukkan Allah kepada kita. Bukankah kita ingin agar
Allah selalu mengingatkan kita ketika kita salah? Ingin selalu diberi petunjuk. Nah,
berawal dari tujuan mulia ini, Allah telah memberikan garansi untuk kita. Bahwa,
siapa yang menjaga Allah maka Allah akan menjaganya. Bahwa, siapa yang memohon
pertolongan kepada Allah maka Allah akan menolongnya.
Dari Ibnu Abbas radhiallahu
anhuma dia berkata: Aku pernah berada di belakang Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wasallam pada suatu hari, lalu beliau bersabda yang artinya:
“Wahai anak kecil,
sesungguhnya aku akan mengajarimu beberapa kalimat: Jagalah Allah niscaya Dia
akan menjagamu, jagalah Allah niscaya kau akan menemui-Nya berada di hadapanmu.
Bila kau meminta maka mintalah pada Allah dan bila kau meminta pertolongan maka
mintalah kepada Allah. Ketahuilah sesungguhnya seandainya seluruh manusia
bersatu untuk memberimu manfaat, niscaya mereka tidak akan memberi manfaat apa
pun kepadamu selain yang telah ditakdirkan Allah untukmu. Dan seandainya mereka
bersatu untuk membahayakanmu, niscaya mereka tidak akan membahayakanmu sama
sekali kecuali yang telah ditakdirkan Allah atasmu. Pena-pena (penulis takdir)
telah diangkat dan lembaran-lembaran (tempat menulis takdir) telah kering.”
(HR. At-Tirmizi no. 2516)
“Wahai anak kecil, jagalah
Allah niscaya Dia akan menjagamu, jagalah Allah niscaya engkau akan
mendapati-Nya di hadapanmu. Ingatlah Dia di waktu lapang niscaya Dia akan ingat
kepadamu di waktu sempit. Jika engkau meminta maka mintalah kepada Allah, dan
jika engkau memohon pertolongan maka mohonlah pertolongan kepada Allah. Telah
kering pena dengan apa yang akan terjadi. Seandainya seluruh makhluk hendak
memberi manfaat kepadamu dengan sesuatu yang Allah tidak menetapkan padamu,
niscaya mereka tidak akan mampu memberikan manfaat kepadamu. Dan seandainya
mereka hendak mencelakakan dirimu dengan sesuatu yang Allah tidak menetapkan
atasmu, niscaya mereka tidak akan mampu mencelakakanmu. Dan ketahuilah bahwa di
dalam kesabaran terhadap sesuatu yang engkau benci terdapat banyak kebaikan,
ketahuilah bahwa pertolongan itu (datang) setelah kesabaran, dan kelapangan itu
(datang) setelah kesempitan, serta kemudahan itu (datang) setelah kesulitan.”
Ini adalah hadits yang agung, di
dalamnya terdapat wasiat yang agung dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam
kepada sepupu beliau, Abdullah bin Abbas radhiallahu anhuma. Beliau mewasiatkan
kepadanya agar senantiasa menjaga Allah dengan cara selalu melaksanakan
semua perintah-Nya, menjauhi semua larangan-Nya, dan menjaga semua
batasan-batasan yang telah Allah buat dalam keadaan takut dan merasa dia selalu
diawasi oleh-Nya. Karena siapa saja yang menjaga Allah Ta’ala maka Allah
Ta’ala akan menjaga semua kepentingan dunia dan akhiratnya. Beliau juga
memerintahkan kepada Ibnu Abbas agar senantiasa meminta tolong hanya kepada
Allah Ta’ala pada semua urusannya karena hanya Dialah yang Maha Mampu dan hanya
Dialah yang tidak akan mengecewakan siapa saja yang berdoa kepada-Nya.
Kemudian setelah itu beliau
mengingatkan kepada Ibnu Abbas akan suatu pokok yang sangat penting yaitu bertawakkal
kepada Allah dan mengimani bahwa semua takdir yang Allah telah tetapkan
kepada para hamba-Nya, baik yang berupa kebaikan maupun kejelekan pasti akan
mengenai mereka dan tidak akan meleset dari mereka sedikitpun. Beliau juga
mengabarkan bahwa karena rahmat Allah maka tidak ada satu musibahpun yang akan
berlangsung terus-menerus dan tidak ada satu kesusahanpun yang akan berlanjut
terus menerus, karena setiap musibah pasti ada jalan keluarnya dan setiap
kesusahan pasti akan diakhiri dengan kemudahan. Karenanya jangan sampai
seseorang itu putus asa dalam musibah dan kesusahan yang menimpanya.
Semoga ini bisa penyejuk bagi
kita ditengah padatnya agenda- agenda kita. Ada garansi kawan, jika kita
menjaga Allah maka Allah akan menjaga kita. Berbuatlah, maka kau akan
menerima hasilnya. Expecting never ending. (23/05san)
0 komentar:
Post a Comment