Be Honest, Be Confident! Jujur adalah barang mahal. Tiada wujudnya, hanya efek yang luarbiasa yang kan terlihat. Kejujuran menjadi sesuatu yang sangat berharga ditengah zaman seperti ini, saat dimana orang- orang begitu mendambakan kesuksesan dan kebahagiaan hingga harus melakukan berbagai cara. Tak masalah ia halal atau tidak. Hingga kejujuran tergadaikan demi sejumlah uang, satu peluang pekerjaan. Seolah kujujuran tdak lagi 'barang' yag dijunjung tinggi seperti halnya pada zaman Rasulullah. Jelas, ia sangat mahal hari ini.
Mari kita perhatikan kisah kejujuran yang ditunjukkan seorang anak kecil ditengah kerasnya hidup di padang pasir. Abdullah bin Mas'ud.
Ia adalah seorang penggembala yang cukup dikenal dengan kejujurannya. Suatu hari, dia sedang menggembala kambing- kambing milik tuannya di sebuah padang rumput yang luas. Tampak kambnig- kambing yang gemuk dan sehat sedang menikmati santapannya ditemani si penggambala. Lalu datanglah Rasulullah beserta Abu Bakar yang kebetulan lewat dalam keadaan lelah dan haus. Mereka meminta Isi penggembala agar memerah kambingnya dan memberi susu untuk mereka. Namun apa jawab di anak kecil tadi?
"Memang susu itu ada, tapi ia bukan milikku. Aku hanyalah seorang penggembal yang dminta untuk mengurus kambng- kambing milik tuanku.", jawab si anak dengan tegasnya.
Rasullah dan Abu Bakar terkesima. Seorang anak kecil yang belum memeluk agama Islam namun pribadinya sudah sangat dengan nilai- nilai keislaman. Mendengar hal itu, Rasulullah mendekati seekor kambing kecil yang belum mengeluarkan susu. Beliau mengusap putingnya seraya mengucap basmalah. Subhanallah, mukjizat terjadi. Kambing tersebut mengeluarkan susu dengan derasnya sehingga haus mereka hilang dengan meminum susu yag berkah itu. Singkat cerita, si anak kecil itu menjadi orang ke- enam yang memeluk agama Islam. Rasulullah membimbing dia hingga menjadi muslim yang benar- benar paham akan agamanya.
Kisah tersebut hanya satu dari sekian banyak kisah kejujuran inspiratif yang ditunjukkan oleh mereka pada zaman Rasululah. Bagaimana dengan kta saat ini? Mari kita kaitkan dengan profesi kita sebagai seorang mahasiswa yang hampr tiap hari dihadapkan pada situasi yang menuntut kejujuran.
Sebut saja mengerjakan tugas. Hal yang sering ditemukan, banyak mahasiswa (termasuk siswa di lokasi PPL: red) yang tidak yakin dengan kemampuannya.
Begtu dalamnya makna kejujuran hingga digabarkan dalam bait berikut:
Kejujuran adalah satu keharusan atasmu
Walaupun dirimu terbakar oleh panasnya janji
Carilah olehmu keridhaan al-Maula
Celakalah orang yang membuat murka Allah dan mencari ridho manusia
Al-Qur'an menyebutkan sifat jujur dalam banyak ayat serta menganjurkan kepada
kejujuran, dan bahwa ia merupakan buah dari ikhlas dan takwa. Di antara
ayat-ayat tersebut adalah:
1. Firman Allah subhanahu wata’ala artinya, "Hai orang-orang yang beriman,
bertaqwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.
E(QS. At-Taubah:119)
Maksudnya ialah; "Jadilah kalian semua bersama dengan orang-orang yang jujur
dalam ucapan mereka, dalam perbuatan dan segala keadaan mereka. Mereka adalah
orang-orang yang yang ucapannya jujur, perbuatannya dan keadaannya tiada lain
kecuali kejujuran semata, bebas dari kemalasan, kebosanan, selamat dari
tujuan-tujuan yang buruk, dan selalu memuat keikhlasan dan niat yang baik.
(Tafsir Ibnu Sa’di hal 355)
2. Firman Allah subhanahu wata’ala artinya, "Supaya Allah memberikan balasan
kepada orang-orang yang benar itu karena kebenarannya." (QS. al-Ahzab:24)
Yakni mereka memperoleh semua itu dengan sebab kejujuran mereka dalam ucapan,
keadaan dan interaksi mereka dengan Allah subhanahu wata’ala, serta kesesuaian
mereka antara lahir dengan batinnya.( Tafsir Ibnu Sa’di hal 661)
3. Firman Allah subhanahu wata’ala artinya, "Allah berfirman, "Ini adalah suatu
hari yang bermanfaat bagi orang-orang yang benar kebenaran mereka." (QS.
al-Maidah:119)
Kejujuran mereka ketika di dunia akan memberikan manfaat kepada mereka di hari
Kiamat. Dan tidak ada sesuatu yang bermanfaat bagi seorang hamba pada hari
Kiamat serta tidak ada yang menyelamatkannya dari adzab Allah kecuali
kejujuran.
4. Firman Allah subhanahu wata’ala artinya, "Dan gembirakanlah orang-orang
beriman bahwa mereka mempunyai kedudukan yang tinggi (qadama shidqin) di sisi
Rabb mereka." (QS.Yunus:2)
Maksudnya yaitu keimanan yang benar (jujur), bahwasannya mereka kelak akan
mendapatkan "qadama shidqin" yakni balasan yang tak terhingga, pahala yang amat
banyak di sisi Rabb mereka dengan sebab apa yang dulu pernah mereka lakukan
berupa amal shalih dan kebenaran (jujur). (Tafsir Ibnu Sa’di hal 661)
Ibnu Abbas z berkata, "Qadama shiqin" maknanya adalah rumah kejujuran (di
surga, red)," dan diriwayatkan darinya juga, "Pahala yang baik karena perbuatan
mereka dahulu (di dunia) yang baik." (Al-Jami ELiahkamil Qur’an 8/306)
5. Firman Allah subhanahu wata’ala artinya, "Dan orang yang membawa kebenaran
(Muhammad) dan membenarkannya, mereka itulah orang-orang yang bertaqwa. E(QS.
Az-Zumar:33)
Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, "Kejujuran saja belum cukup bagimu,
bahkan merupakan keharusan untuk membenarkan (mempercayai) orang-orang yang
jujur. Amat banyak manusia yang jujur namun dia menolak untuk membenarkan
(mempercayai) orang lain yang jujur, entah karena sombong atau karena hasad
atau selain keduanya." (Madarij as-Salikin 1/306)
6. Allah subhanahu wata’ala menyifati Diri-Nya dengan kejujuran dan kebenaran,
sebagaimana firman-Nya artinya, "Katakanlah, "Benarlah (apa yang difirmankan)
Allah". (QS. Ali Imran:95). Dan juga firman-Nya, "Dan siapakah yang lebih benar
perkataan(nya) daripada Allah." (QS. An-Nisa':87)
Kejujuran akan memeberi kekuatan besar kepada kita untukberbuat sesuatu. Ia akan meghadirkan keberanian diri yang tidak terpikirkan sebelumnya. Ia abagai magnet yang mampu menarik energi- energi positif dalam diri.Tidak akan ada galau, risau. Semua akan berjalan sebagaiamna mestinyanya ketika kejujuran dikedepankan. Bukan hanya di dunia manfaatnya, bahkan akan dapat jauh lebih banyak di akhirat nanti. Nah, kan. Betapa cintanya Allah sama mereka yang jujur. Dan perhatikan, berbagai kenikmatan diperoleh oleh mereka yang jujur. Coba dan buktikan! (17/11san)