September, 2014

Fokus pada Impian, Setia pada Proses, Bayar harga di Awal_ __Untukmu; Ayah, Ibu__ 090111/san

Man Jadda wa Jadda. Zhelayu Uspekha!

"Dan apa saja yang diberikan kepada kamu, maka itu adalah kenikmatan hidup duniawi dan perhiasannya; sedang apa yang di sisi Allah adalah lebih baik dan lebih kekal. Maka apakah kamu tidak memahaminya?(QS. Al Qashash: 60)

Maka Nikmat Tuhanmu yang Manakah yang Kamu Dustakan?

QS. Ar Rahman: 13

Berkata Yusuf: "Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir); sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan. (QS. Yusuf: 55)

“Maka Bersabarlah Dengan Sabar Yang Baik, sesungguhnya mereka memandang siksaaan itu mustahil. Sedangkan Kami memandangnya mungkin terjadi. (Al-Maarij : 5-7)

“Hadapilah dengan senyuman. Selamat bahagia!

“Masalah Palestina bukan hanya masalah bangsa Palestina dan bangsa Arab saja. Tetapi masalah seluruh umat Islam, bahkan masalah kemanusiaan secara keseluruhan. Atas dasar pandangan aqidah inilah seluruh umat Islam wajib memahami kondisi dan permasalahan Palestina.

“Orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, tidak akan meminta izin kepadamu untuk (tidak ikut) berjihad dengan harta dan diri mereka. Dan Allah mengetahui orang-orang yang bertakwa.”

(Q.S At Taubah: 44)

“Berkata Musa, ya Tuhanku, aku tidak menguasai kecuali diriku sendiri dan saudaraku. Sebab itu pisahkanlah antara aku dan orang-orang yang fasik itu."

Q.S Al Maidah; 25

““ Lailaha illa anta subhanaka inni kuntum minadh dholimin “ Artinya : Tidak ada Tuhan Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau sesungguhnya aku orang yang dholim "

(al anbiya;87)

““ Ya Tuhanku jadikanlah aku dan anak cucuku orang – orang yang tetap mendirikan sholat, ya Tuhanku perkenankanlah doaku , ya Tuhanku beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan seluruh orang mukmin, pada hari terjadinya hisab. "

Wanita adalah perhiasan. Dan sebaik- baik perhiasan adalah WANITA SHOLEHAH

HR. Muslim

"Sebagian dari kebaikan keislaman seseorang ialah meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baginya."

HR. Tirmidzi

"Wanita yang didunianya solehah akan menjadi cahaya bagi keluarganya, melahirkan keturunan yang baik dan jika wafat di akhirat akan menjadi bidadari."

Wanita solehah merupakan penentram batin, menjadi penguat semangat berjuang suami, semangat ibadah suami. Suami yakin tidak akan dikhianati, kalau ditatap benar-benar menyejukkan qolbu, kalau berbicara tutur katanya menentramkan batin, tidak ada keraguan terhadap sikapnya.

Maka Nikmat Tuhanmu yang Manakah yang Kamu Dustakan?

QS. Ar Rahman: 13

Apr 30, 2011

PENGUMUMAN DAUROH UKMI AR RAHMAN II UNIMED 2011


DAFTAR PESERTA AKHWAT YANG LULUS TEST TERTULIS
DAUROH UKMI AR RAHMAN II

NO
NAMA PESERTA
FAK/ JUR/ STB
1
Novina Ina Tarina
FIS/ P. Geo/ 09
2
Ade Triwana
FBS/ P. Bhs. Jer/ 10
3
Sapnita Idamarna Daulay
FMIPA/ P. Kim/ 10
4
Lisma Indah
FE/ P. Eko/ 10
5
Syarifah Sakinah
FIP/ PAUD/ 10
   6
Sri Rukmana Sari
FMIPA/ Fis/ 09
   7
Lia Safitri Manik
FMIPA/ Fis/ 09
   8
Rahmayanti
FMIPA/ P. Bio/ 10
   9
Novita Sari
FT/ PKK/ 10
10
Nurifa Zahro Wastania Harahap
FMIPA/ Pend. Fis/ 10
11
Suailah
FE/ P. Eko/ 10
12
Lia Zaherja
FE/ P. Akunt/ 10
13
Hairani
FE/ P. Eko/ 10
14
Nurkholilah Nasution
FIP/ PAUD/ 10
15
Erma Suryani
FMIPA/ Mat/ 10
16
Melisa Lubis
FIP/ PGSD/ 10
17
Mardhiati Mahlia Hutapea
FE/ P. Eko/ 10
18
Yesi Armayani
FIS/ P. Sejarah/ 10
19
Lenni Hartati Manurung
FIS/ PKn/ 10
20
Raviqa Jannah Pelawi
FBS/ P. Bhs. Jer/ 10
21
Arizqa Ferina M.
FMIPA/ Fis/ 10
21
Riri Anggraini
FMIPA/ P. Kim/ 10
22
Devi Novita Sari
FMIPA/ Fis/ 10
23
Nur Irma Sari Dewi
FBS/ P. Bhs. Jer/ 10
24
Juni Astuti
FMIPA/ P. Kim/ 10
25
Annisa
FBS/ P. Bhs. Jer/ 10
26
Uswatun
FT/ PKK/ 10
27
Aisyah
FBS/ P. Bhs/ Jer/ 10
28
Sulis Wani
FBS/ P. Bhs. Jer/ 10
29
Darsimah Br. Siahaan
FMIPA/ P. Bio/ 10
30
Ulfa Zaini
FBS/ P. Bhs. Indo/ 10
31
Winda Sriana
FBS/ P. Bhs. Indo/ 10
32
Mizanina Adlini
FMIPA/ P. Bio/ 09
33
Rina Fitriani
FE/ P. Eko/ 09
34
Dewi Hasrini
FT/ PKK/ 10
35
Miftahul Husnah
FMIPA/ Fis/ 10
36
Liska Dewiana
FIS/ PKn/ 10
37
Lufita Wulandari
FT/ PKK/ 10
38
Mustika Roseka
FIP/ PLS/ 10
39
Sulistiani
FIP/ PPB/ 10
40
Latifah Aini Lubis
FIP/ BK/ 10
41
Siti Kardina
FMIPA/ Mat/ 10
42
Siti Utami
FIP/ PPB/ 10
43
Maria Sarah
FMIPA/ Mat/ 10
44
Ruri Anggraini
FMIPA/ Mat/ 10
45
‘Alimatul Karimah Muchtar
FIS/ PKn/ 10
46
Fitrah Nuraidillah
FBS/ P. Bhs. Indo/ 10
47
Rina Ramadani
FE/ P. Eko/ 10
48
Murni Tinambunan
FBS/ P. Bhs. Prancis/ 10
49
Indah Mahdani
FBS/ P. Bhs. Indo/ 10
50
Dwi Novianda Sari
FT/ PKK/ 10
51
Fathur Rizqi Arifiani
FBS/ P. Bhs. Ing/ 10
52
Rahma Kumala Ningsih
FMIPA/ Bio/ 10
53
Ratna Utari
FIP/ PAUD/ 10
54
Hafizhah
FMIPA/ P. Kim/ 10
55
Sulistya Ningsih
FBS/ P. Bhs. Ing/ 10
56
Wulandari Ramadhani
FMIPA/ Mat/ 10
57
Melisa Wulandari
FE/ P. Eko/ 10
58
Sri Rukmana Sari
FMIPA/ Fis/ 10
59
Ramona Ujung
FE/ P. Eko/ 10
60
Lia Safitri Manik
FMIPA/ P. Fis/ 10
61
Rizka Hasmi Nasution
FMIPA/ P. Fis/ 10
62
Yunida Rahmatin
FMIPA/ P. Mat/ 10
63
Fitriana Hasibuan
FMIPA/ Mat/ 10
64
Isti Dariaty
FMIPA/ Mat/ 10
65
Lia Anggriani Siregar
FMIPA/ Mat/ 10
66
Oulia Ulfa
FIP/ BK/ 10
67
Suaidah Dalimunthe
FMIPA/ Kim/ 09
68
Mardhiati mahlila Hutapea
FE/ P. Eko/ 10
69
Hermayani Hasibuan
FE/ P. Eko/ 10
70
Sri Ramadani
FE/ P. Eko/ 10
71
Sulasmi
FMIPA/ Mat/ 10
72
Melda Febrianti
FBS/ P. Bhs. Jer/ 10

 -    Bagi pesrta yang namanya tercantum di atas, harap segera menghubungi tim interview di bawah ini dan selanjutnya mengikuti test wawancara.

Purnama (085261338729)
Hasanah (085275166603)
Riana (085763235721)
Irma (081264283267)
Dewi (081263845816)
Nisa (081375326896)

Deadline test wawancara Selasa, 03 Mei 2011 pukul 17.30 WIB.

Demikian keputusan ini diperbuat. Semoga dapat dijalankan sebaik- baiknya. 
Afwan minkum. Jazakumullah khairan katsiran.


TIM INTERVIEW


Tim Interview

Apr 27, 2011

Opera Van JIilbab (OVJ)




Just for you, all great muslimah...
Talkshow bersama 3 pembicara luarbiasa::

1. Oki Setiana Dewi (Artis Muslimah, pemeran Utama "Ketika Cinta Bertasbih", peraih 2 AWARD IMA 2010, dan Penulis Buku "Melukis Pelangi")

2. Ustadzah Dariantini, Lc (Alumnus Al Azhar Kairo)

3. Ibu Tyas (Istri Gubernur Sumatera Utara)

TEMA:

"PeDe, Keren, dan Syar'i dengan Jilbab"

Hari/tgl : Sabtu/ 30 April 2011
Tempat : Gelanggang Mahasiswa H. Anif, UNIMED
Pukul : 08.00- 12.00

kontribusi::::
> Umum : 30 rb
> Mahasiswa : 25 rb
> Pelajar : 20 rb

::::Snack pLus SERTIFIKAT

cp:
Qoriyanti: 087868927375

Buruan daftar ke posko- posko terdekat!

hare gene, gag pake jilbab???? apa kata dunia???


presented by:
Dept. Keputrian UKMI Ar Rahman UNIMED




Jarmusda SU

Apr 24, 2011

What is Wi- Fi?



The name of a popular wireless networking technology that uses radio waves to provide wireless high-speed Internet and network connections. The Wi-Fi Alliance, the organization that owns the Wi-Fi (registered trademark) term specifically defines Wi-Fi as any "wireless local area network (WLAN) products that are based on the Institute of Electrical and Electronics Engineers' (IEEE) 802.11 standards."

Initially, Wi-Fi was used in place of only the 2.4GHz 802.11b standard, however the Wi-Fi Alliance has expanded the generic use of the Wi-Fi term to include any type of network or WLAN product based on any of the 802.11 standards, including 802.11b, 802.11a, dual-band, and so on, in an attempt to stop confusion about wireless LAN interoperability.
Wi-Fi works with no physical wired connection between sender and receiver by using radio frequency (RF) technology, a frequency within the electromagnetic spectrum associated with radio wave propagation. When an RF current is supplied to an antenna, an electromagnetic field is created that then is able to propagate through space. The cornerstone of any wireless network is an access point (AP). The primary job of an access point is to broadcast a wireless signal that computers can detect and "tune" into. In order to connect to an access point and join a wireless network, computers and devices must be equipped with wireless network adapters (See "How Wireless Networks Work" in the "Did You Know..." section of Webopedia).
Wi-Fi is supported by many applications and devices including video game consoles, home networks, PDAs, mobile phones, major operating systems, and other types of consumer electronics. Any products that are tested and approved as "Wi-Fi Certified" (a registered trademark) by the Wi-Fi Alliance are certified as interoperable with each other, even if they are from different manufacturers. For example, a user with a Wi-Fi Certified product can use any brand of access point with any other brand of client hardware that also is also "Wi-Fi Certified". Products that pass this certification are required to carry an identifying seal on their packaging that states "Wi-Fi Certified" and indicates the radio frequency band used (2.5GHz for 802.11b, 802.11g, or 802.11n, and 5GHz for 802.11a).

A common misconception is that the term Wi-Fi is short for "wireless fidelity," however this is not the case. Wi-Fi is simply a trademarked term meaning IEEE 802.11x.

http://www.webopedia.com/TERM/W/Wi_Fi.html

Radiasi Laptop



Laptop merupakan perangkat elektronik yang mengeluarkan sinar radiasi elektromagnetik. Saat ini lap top banyak dilengkapi dengan Wi-fi ( wireless fidelity ) yang lebih dikenal sebagai jaringan lokal nir kabel, yang semakin populer penggunaannya dinegara maju maupun negara berkembang. Dengan Wi-fi orang bisa masuk ke jaringan internet tanpa harus repot menyambungkan kabel dari komputer ke line telepon. Dibalik kemudahan yang ditawarkan Wi-fi ada beberapa keyakinan publik yang menganggap wi-fi berdampak negatif terhadap kesehatan, diantara bahaya yang ditimbulkannya adalah bahaya yang ditimbulkannya dapat mengakibatkan nyeri dikepala, gangguan tidur (insomania), mual-mual terutama bagi mereka yang electrosensitif.

Apakah jaringan nirkabel wireless-fidelity (Wi-Fi) benar-benar menjadi ancaman kesehatan bagi manusia?

Pertanyaan itu muncul dan memancing perdebatan setelah Apakah jaringan nirkabel wireless-fidelity (Wi-Fi) benar-benar menjadi ancaman Panorama–program stasiun televisi Inggris, BBC–menyiarkan hasil investigasinya pada awal pekan lalu.

Menurut temuan Panorama, tingkat radiasi yang dipancarkan perlengkapan Wi-Fi pada satu sekolah di Norwich, yang memiliki lebih dari seribu murid, lebih tinggi ketimbang tingkat radiasi yang dipancarkan dari menara transmisi operator telepon seluler umumnya. Pengukuran Panorama menunjukkan kekuatan sinyal Wi-Fi di dalam ruang kelas itu tiga kali lebih kuat daripada intensitas radiasi dari menara ponsel.

Temuan ini dianggap signifikan karena anak-anak memiliki tengkorak yang lebih tipis ketimbang orang dewasa dan masih dalam tahap pertumbuhan. Pengujian menunjukkan bahwa anak-anak menyerap radiasi yang lebih banyak daripada orang dewasa.

Di perkotaan Inggris, hotspot Wi-Fi muncul bak jamur. Menurut Panorama, dalam 18 bulan terakhir ada 2 juta pengguna Wi-Fi baru. Wi-Fi digunakan pada 70 persen sekolah secondary dan 50 persen sekolah primer.
Berbeda dengan Panorama, pengukuran tingkat radiasi di sekolah Norwich itu jauh di bawah ambang batas keamanan yang dibuat pemerintah. Bahkan masih 600 kali di bawah ambang batas. Tapi sebagian ilmuwan menduga basis ambang batas itu tidak benar. Para saintis juga prihatin dengan tidak adanya penelitian tentang dampak radiasi jaringan nirkabel (Wi-Fi). Padahal untuk riset serupa pada ponsel dan menara radio ada ribuan.

Efek radiasi bagi kesehatan, menurut Profesor Olle Johansson dari Karolinska Institute in Swedia, yang diwawancarai Panorama, “Jika melihat literatur, Anda bisa temukan sejumlah efek radiasi, seperti kerusakan kromosom, berdampak pada kapasitas konsentrasi dan menurunnya memori jangka pendek, serta meningkatnya kejadian berbagai tipe kanker.”

Radiasi sangat mengganggu jaringan tubuhmanusia terutama pada kulit, telinga, mata, sistem syarafdan dapat menyebabkan gangguan sel yang menyebabkan mutasi gen. Seperti juga yang terjadi pada laptop. Alat komunikasi yang satu ini sudah membudaya penggunaannya . Selain penggunaannya kadang sembarang juga kerap kali akrab dibawa kemana-mana dan sangat akrab dengan prilaku pemilikinya.Untuk menghindari hal-hal yang tidakdiinginkan tadi sebisa mungkin kita menghindaripengaruh radiasi yang hebat pada monitor serta sistem mekanisnya. Karena dalam sebuah riset ditemukan pada 30.000 kasus pada pekerja komputer tahun 1969, menemukan kasus mayoritas yang terjadi adalah selain kanker otak juga gangguan sistem saraf pusat manusia juga menyebabkan kematian.

http://ashilfairuz.blogspot.com/2009/01/laptop-dan-bahaya-radiasi-yang_7760.html

Milad PKS Sumut ke- 13: Teruslah Berbenah Diri



Lapangan Benteng Medan dipadati oleh para kader dan semua simpatisan PKS, Minggu (24/04. Berbagai atraksi dan kegiatan lomba memeriahkan tasyakur milad PKS yang ke- 13 ini. Anak- anak, remaja, dan para orangtua berkumpul bersama menikmati suasana yang formal namun tetap dalam suasana hiburan.

Ada banyak kegiatan yang berlangsung. Mulai dari jalan santai dan marching band yang dimotivasi dengan puluhan hadiah hiburan maupun hadiah utama, perlombaan tradisional, tarian daerah, atraksi kepanduan, dan banyak lagi kegiatan lainnya. Acara puncak dari moment penting ini adalah tausiyah yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ridho, salah seorang anggota Majelis Pertimbangan Pusat.

Dalam ceramah singkatnya, Ustadz menyampaikan bahwa usia 13 tahun merupakan usia aqil baligh. Usia yang jika dikaitkan secara psikologis merupakan saat yang labil dan menuju keadaan stabil. Nabi Ismail, di usianya yang demikian sudah diuji keimanannya, dan kita saksikan betapa dewasanya beliau ketika mendapat kabar bahwa Allah memerintahkan ayahnya untuk menyembelih Ismail. Sungguh sebuah karunia besar yang telah Allah berikan kepadanya hingga Ismail kecil bisa menjawab, " Wahai ayahku! Laksanakanlah apa yang telah diperintahkan oleh Allah kepadamu. Engkau akan menemuiku insya-Allah sebagai seorang yang sabar dan patuh kepada perintah."

Jadi demukian juga PKS. Di usia yang ke- 13 ini, semoga bisa semakin dewasa dalam menyikapi segala sesuatu yang berkenaan dengan keberlangsungan partai dakwah ini.
Bang Luthfi menyatakan tantangan, ujian, cobaan, dan gangguan, betapapun dahsyatnya guncangan itu tidak akan melahirkan apapun kecuali kekokohan partai. Bahkan beliau mengajak seluruh kader dan simpatisan PKS untuk merapatkan barisan, mengokohkan pegangan kepada nilai-nilai yang sudah diperjuangkan bersama yaitu nilai-nilai universal yang sudah diterima dan perjuangkan oleh bangsa Indonesia.

Dalam rangkaian menyambut Milad tersebut, Satrya Yudha Wibowo, Sekretaris Umum DPW PKS Sumut menambahkan, di luar perkembangan situasi politik yang sedang terjadi saat ini, bagi PKS Sumut, momentum perayaan Milad tersebut akan dimanfaatkan sebaik-baiknya, untuk saling berbagi dengan masyarakat. Ini juga disesuaikan dengan yel- yel acara hari ini, PKS Bekerja untuk Indonesia!

Sukses untuk Milad PKS untuk senantiasa Istiqomah dan tawadhu bagi para kader dan simpatisan karena perjuangan masih teramat panjang. (24/04san)

Apr 20, 2011

Penyusunan RPP Terbaru


A. Apakah RPP itu?
Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa:
”Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar”.
Sesuai dengan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses dijelaskan bahwa RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai KD. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
B. Apa Saja Komponen RPP itu ?
RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan pendidikan.
Komponen RPP adalah:
1. Identitas mata pelajaran, meliputi:
a. satuan pendidikan,
b. kelas,
c. semester,
d. program studi,
e. mata pela¬jaran atau tema pelajaran,
f. jumlah pertemuan.
2. standar kompetensi
merupakan kualifikasi kemam¬puan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran.
3. kompetensi dasar,
adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran ter¬tentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompe¬tensi dalam suatu pelajaran.
4. indikator pencapaian kompetensi,
adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilai¬an mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja opera¬sional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
5. tujuan pembelajaran,
menggambarkan proses dan ha¬sil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.
6. materi ajar,
memuat fakta, konsep, prinsip, dan pro¬sedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompe¬tensi.
7. alokasi waktu,
ditentukan sesuai dengan keperluan un¬tuk pencapaian KD dan beban belajar.
8. metode pembelajaran,
digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembela¬jaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemi¬lihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situ¬asi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran.
9. kegiatan pembelajaran :
Untuk mencapai suatu kompetensi dasar harus dicantumkan langkah-langkah kegiatan setiap pertemuan. Pada dasarnya, langkah-langkah kegiatan memuat unsur kegiatan
a. pendahuluan/pembuka,
b. kegiatan inti terdiri atas, eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi
c. kegiatan penutup.
10. Penilaian hasil belajar
Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan indikator pencapaian kom¬petensi dan mengacu kepada Standar Penilaian.
11. Sumber belajar
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.
C. LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN RPP
Langkah-langkah minimal dari penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dimulai dari mencantumkan Identitas RPP, Tujuan Pembelajaran, Materi Pembelajaran, Metode Pembelajaran, Langkah-langkah Kegiatan pembelajaran, Sumber Belajar, dan Penilaian. Setiap komponen mempunyai arah pengembangan masing-masing, namun semua merupakan suatu kesatuan.
Penjelasan tiap-tiap komponen adalah sebagai berikut.
1. Mencantumkan Identitas
Terdiri dari: Nama sekolah, Mata Pelajaran, Kelas, Semester, Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator dan Alokasi Waktu.
Hal yang perlu diperhatikan adalah :
a. RPP boleh disusun untuk satu Kompetensi Dasar.
b. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator dikutip dari silabus. (Standar kompetensi – Kompetensi Dasar – Indikator adalah suatu alur pikir yang saling terkait tidak dapat dipisahkan)
c. Indikator merupakan:
§ ciri perilaku (bukti terukur) yang dapat memberikan gambaran bahwa peserta didik telah mencapai kompetensi dasar
§ penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
§ dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, satuan pendidikan, dan potensi daerah.
§ rumusannya menggunakan kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi.
§ digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.
d. Alokasi waktu diperhitungkan untuk pencapaian satu kompetensi dasar, dinyatakan dalam jam pelajaran dan banyaknya pertemuan (contoh: 2 x 35/40/45 menit). Karena itu, waktu untuk mencapai suatu kompetensi dasar dapat diperhitungkan dalam satu atau beberapa kali pertemuan bergantung pada kompetensi dasarnya.
2. Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Output (hasil langsung) dari satu paket kegiatan pembelajaran. Sebagai contoh :
Kegiatan pembelajaran: ”Mendapat informasi tentang sistem peredaran darah pada manusia”. Maka tujuan pembelajaran, boleh salah satu atau keseluruhan tujuan pembelajaran, misalnya peserta didik dapat:
1. mendeskripsikan mekanisme peredaran darah pada manusia.
2. menyebutkan bagian-bagian jantung.
3. merespon dengan baik pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh teman-teman sekelasnya.
4. mengulang kembali informasi tentang peredaran darah yang telah disampaikan oleh guru.
Bila pembelajaran dilakukan lebih dari 1 (satu) pertemuan, ada baiknya tujuan pembelajaran juga dibedakan menurut waktu pertemuan, sehingga tiap pertemuan dapat memberikan hasil.
3. Menentukan Materi Pembelajaran
Untuk memudahkan penetapan materi pembelajaran, dapat diacu dari indikator.
Contoh:
Indikator: Peserta didik dapat menyebutkan ciri-ciri kehidupan.
Materi pembelajaran:
Ciri-Ciri Kehidupan:
Nutrisi, bergerak, bereproduksi, transportasi, regulasi, iritabilitas, bernapas, dan ekskresi.
4. Menentukan Metode Pembelajaran
Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat pula diartikan sebagai model atau pendekatan pembelajaran, bergantung pada karakteristik pendekatan dan/atau strategi yang dipilih.
Karena itu pada bagian ini cantumkan pendekatan pembelajaran dan metode yang diintegrasikan dalam satu kegiatan pembelajaran peserta didik:
a. Pendekatan pembelajaran yang digunakan, misalnya: pendekatan proses, kontekstual, pembelajaran langsung, pemecahan masalah, dan sebagainya.
b. Metode-metode yang digunakan, misalnya: ceramah, inkuiri, observasi, tanya jawab, kooperativ learning, e-learning dan sebagainya.
5. Menetapkan Kegiatan Pembelajaran
Langkah-langkah minimal yang harus dipenuhi pada setiap unsur kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut:
Kegiatan pendahuluan. (10% dari Total Alokasi Waktu )
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
a. menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
b. mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
c. menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai;
d. menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai dengan silabus.
Kegiatan inti (eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi). (75% dari Total Alokasi Waktu)
EKSPLORASI
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
a. melibatkan siswa mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;
b. menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran dan sumber belajar lain;
c. memfasilitasi terjadinya interaksi antarsiswa serta antara siswa dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya;
d. melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan
e. memfasilitasi siswa melakukan percobaan di laboratorium, studio atau lapangan.
ELABORASI
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
a. membiasakan siswa membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna;
b. memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas, diskusi dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
c. memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah dan bertindak tanpa rasa takut;
d. memfasilitasi siswa dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
e. memfasilitasi siswa berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar;
f. memfasilitasi siswa membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis secara individual maupun kelompok;
g. memfasilitasi siswa untuk menyajikan hasil kerja secara individual maupun kelompok.
h. memfasilitasi siswa melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan;
i. memfasilitasi siswa melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri siswa.
KONFIRMASI
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
a. memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan siswa;
b. memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi siswa melalui berbagai sumber;
c. memfasilitasi siswa melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan;
d. memfasilitasi siswa untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:
e. berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan siswa yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar;
f. membantu menyelesaikan masalah;
g. memberi acuan agar siswa dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi;
h. memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh; dan
i. memberikan motivasi kepada siswa yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
a. bersama-sama dengan siswa dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran;
b. melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
c. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
d. merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar siswa;
e. menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
f. Jawaban dibuktikan dengan melakukan observasi secara acak, hasil supervisi kepala sekolah/madrasah, dan kesesuaian RPP dengan pelaksanaan proses pembelajaran.
Catatan :
Langkah-langkah pembelajaran dimungkinkan disusun dalam bentuk seluruh rangkaian kegiatan, sesuai dengan karakteristik model pembelajaran yang dipilih, menggunakan urutan sintaks sesuai dengan modelnya. Oleh karena itu, kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup tidak harus ada dalam setiap pertemuan.
6. Memilih Sumber Belajar
Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang ada dalam silabus yang dikembangkan. Sumber belajar mencakup sumber rujukan, lingkungan, media, narasumber, alat dan bahan. Sumber belajar dituliskan secara lebih operasional, dan bisa langsung dinyatakan bahan ajar apa yang digunakan. Misalnya, sumber belajar dalam silabus dituliskan buku referensi, dalam RPP harus dicantumkan bahan ajar yang sebenarnya.
Jika menggunakan buku, maka harus ditulis judul buku teks tersebut, pengarang, dan halaman yang diacu.
Jika menggunakan bahan ajar berbasis ICT, maka harus ditulis nama file, folder penyimpanan, dan bagian atau link file yang digunakan, atau alamat website yang digunakan sebagai acuan pembelajaran.
7. Menentukan Penilaian
Penilaian dijabarkan atas
a. teknik penilaian,
b. bentuk instrumen, dan
c. instrumen yang dipakai yang beris rubrik penilaian
D. Format Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. Identitas
Nama Sekolah : ……………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………..
Kelas, Semester : ……………………………..
Standar Kompetensi : ……………………………..
Kompetensi Dasar : ……………………………..
Indikator : ……………………………..
Alokasi Waktu : ….. x … menit (… pertemuan)
B. Tujuan Pembelajaran
C. Materi Pembelajaran
D. Metode Pembelajaran
E. Kegiatan Pembelajaran
Langkah-langkah :
Pertemuan 1
§ Kegiatan Awal
§ Kegiatan Inti
§ Kegiatan Penutup
Pertemuan 2
§ Kegiatan Awal
§ Kegiatan Inti
§ Kegiatan Penutup
Pertemuan 3. dst
F. Sumber Belajar ( Buku, Bahan ajar dan Alat )
G. Penilaian ( berisi teknik penilaian , Bentuk instrumen dan Rubriks penilaian )

*) Makalah disampaikan dalam Workshop Pentusunan KTSP di Lingkungan Kanwil Depag Prop Jateng


http://endahsulistyowati.wordpress.com/2009/07/16/prosedur-penyusunan-rpp-sesuai-standar-proses/

Apr 16, 2011

Rapat Koordinasi Daerah (RAKORDA) PUSKOMDA FSLDK SUMUT



Sejak diamanahkan menjadi Puskomda FSLDK Sumut Januari 2011 lalu, UKMI Ar Rahman UNIMED memulai langkah awal untuk menjalankan amanah ini dengan mengadakan Rapat Koordinasi daerah (Rakorda). Rakorda diadakan pada hari ini, Sabtu 16 April 2011 tepatnya di Aula Fakultas Ekonomi baru Unimed.

Rakorda dihadiri oleh Puskomda beserta para BP Puskomda Sumut. Untuk Rakorda kali ini, BP puskomda yang hadir adalah LDK STAIN dan STKIP Padang Sidimpuan yang merupakan LDK daerah yang pertama kali tiba di tempat. Selanjutnya ada LDK Al Firdaus UNA (Universitas Asahan), UKMI An Najwa Polmed, UKMI Ad Dakwah USU, LDK Al Izzah IAIN SU, dan LDK RJ UMN Al Washliyah. Untuk LDK USI (Universitas Simalungun) berhalangan hadir karena sedang mengadakan ujian.

Rakorda diawali dengan kata sambutan oleh perwakilan Tim Sukses dan selanjutnya diikuti oleh kata tuan rumah, serta arahan umum dari Koordinator Puskomda Sumut. “Rasa syukur kita kepada Allah haruslah ditunjukkan dengan memberikan yang terbaik dari apa yang dimiliki untuk umat.”Sedikit kutipan dari arahan koordinator Puskomda yang disambut dengan takbir oleh para peserta Rakorda. Sebelum memulai rapat, para peserta ditaujih kembali, dikuatkan kembali semangatnya oleh ustadz yang tidak asing lagi bagi para ADK Sumut, ustadz yang sudah lama berkecimpung di dunia dakwah yaitu sejak duduk di bangku perkuliahan, UStadz Latif Khan. Kembali mengutip dari apa yang disampaikan oleh beliau, “Allah tidak mengizinkan kalian berangkat dari kampung halaman hanya untuk kuliah saja. Ada amanah lain yang harus kalian laksanakan selain memperbaiki diri sendiri.” Kemudian beliau berbagi kisah pribadi dan orang lain, betapa pertolongan Allah sangat dekat kepada orang- orang yang menolong agamaNya.

Setelah ba’da zuhur, para peserta rakorda dipisah menjadi tiga ruangan sesuai dengan divisi masing- masing, yaitu komisi A (Isu dan Media) di lantai dasar, komisi B (Ke- LDK- an) di ruang utama, dan komisi C (Jarmusda) di lantai 3. Ketiga divisi akan membahas tentang program kerja masing- masing dan arahan kerja dari Puskomda kepada BP Puskomda.

Ada sebuah pertanyaan menarik dari BP Puskomda yang berada di komisi B, sebuah pertanyaan yang mungkin semua peserta ingin menanyakannya. “Bagaimana kita ingin ‘menjamah’ LDK lain, sementara kondisi internal kita juga belum bisa ‘terjamah’ secara optimal.” (red-). Dilematis memang. Satu sisi kita ingin mengembangkan LDK internal kita yang masih banyak yang perlu dibenahi, namun di sisi lain kita diminta untuk bisa turut memikirka LDK lain. Dan jawaban yang luarbiasa disampaikan oleh orang yang luarbiasa. Untuk menunggu kita sampai benar- benar siap 100 %, tentu hal yang mustahil. Bayangkan ketika LDK kita sudah bisa berjalan melaksanakan agenda dakwah, namun di sisi lain ada saudara kita di sana yang tidak tahu atau masih bingung tentang apa yang harus dilakukan. Tegakah kita membiarkan mereka demikian? Tentu tidak. Hari ini, LDK yang sudah ditunjuk menjadi BP Puskomda dianggap sudah mampu untuk tidak hanya memikirkan LDK sendiri, namun juga mencoba untuk bisa berbagi dengan LDK binaannya. Ketika kita sudah mampu berbuat sesuatu untuk orang lain, tentu hal itu akan menjadi kekuatan bagi diri kita untuk berbuat lebih lagi untuk diri pribadi.

Alhamduillah, rapat masing- masing divisi rampung ketika azan Ashar berkumandang dari mesjid Baiturrahman Unimed. Para peserta menarik nafas lega. Ada secercah cahaya terang yang mengiasi pelupuk mata mereka. Amanah yang mereka emban hari ini merupakan bukti nyata betapa dakwah adalah kewajiban bagi semua. Amunisi- amunisi yang telah disediakan oleh Puskomda untuk para BP Puskomda diharapkan dapat membantu kinerja mereka dalam pelaksanaan misi mulia ini. Walaupun masih ada beberapa hal yang mungkin masih mengganjal di hati para peserta, komunikasi yang intens akan terus dimaksimalkan melalui berbagai sarana yang telah tersedia.

Penutupan Rakorda diadakan ba’da solat Ashar. Hasil rakorda hari ini merupakan bukti nyata betapa kita ingin membuat perencanaan yang matang untuk agenda dakwah selanjutnya. Berangkat dari sebuah rapat koordinasi daerah ini, para pengurus Puskomda beserta BP Puskomda akan memulai babak baru dalam kancah dakwah Sumut untuk mewujudkan Sumut Madani. Semua peserta Rakorda diharapkan mampu mengkomunikasikan hasil rakorda kepada teman- teman yang belum bisa hadir dan mengaplikasikan bersama- sama. Amin. (16/04san)

*Sungguh amanah ini membutuhkan komitmen kita semua, kawan! Dan hari ini, Allah memilih kita semua untuk bersama berjuang di sini. Tidak perlu muluk- muluk. Kita hanya ingin membuat saudara- saudara seiman kita tuk bisa lebih dekat dengan Rabb kita. Tidak lebih. Kita hanya ingin bagaimana agar agama ini jaya dengan sedikit memberikan waktu, tenaga, dan pikira kita. Tidak lebih. Kita hanya ingin turut menjadikan diri kita berada di barisan orang- oarng yang turut dalam keberhasilan dakwah ini. Tidak lebih. Kita hanya ingin menjaga diri kita dengan mencoba menjaga saudara kita. Tidak lebih.

Kawan, ADK yang ideal mungkin masih jauh dari sosok kita. Namun menunggu sampai hal itu terjadi hanya akan semakin menjauhkan kita dari level itu. Mari berbuat sesuatu dari apa yang telah Allah berikan pada kita. Tidak perllu sibuk memikirkan KELEMAHAN kita, tapi fokus pada KEKUATAN yang kita miliki. Insya Allah, kekuatan yang diimbangi dengan tekad yang kuat untuk terus memperbaiki diri akan menutupi kelemahan kita. Akhirnya, continuous Improvement!
Wallahua’lam

Apr 13, 2011

Tips Menjaga Baterai Laptop agar Awet



Tips menjaga baterai laptop agar tetap awet:

1. Defrag Harddisk anda secara teratur, terutama saat anda menggunakan laptop dengan listrik. ini akan membuat harddisk bekerja lebih efisien, dan anda dapat menghemat pemakaian baterai laptop anda.

2. Kurangi volume pencahaayan atau resolusi pada monitor laptop, atur sampai pada level tertentu untuk menekan kapasitas energi baterai laptop.

3. Hindari multitasking. tutup program-program lain seperti mesin pencari,musik,game, yang tidak anda gunakan kecuali program penting yang benar-benar sedang anda kerjakan. Multitasking akan membua load pada cpu semakin besar dan memperpendek usia baterai.

4. Matikan atau tutup penggunaan eksternal Device(USB,mouse,WIFI) bila selesai digunakan, karena akan memboroskan baterai laptop anda.

5. Tambahkan RAM(Random Access memori) pada laptop anda, sehingga anda dapat melakukan pemrosesan data semakin cepat. kapasitas memori yang dihasilkan harddisk sangat terbatas dan standar. Dengan menambahkan memori, berarti menambah pemakaian energi, sehingga mempercepat pemrosesan data terutama saat anda membuka program2 aplikasi yang memakan memori dalam jumlah besar.

6. Gunakan Harddisk sebagai empat penyimpanan data. Bukan CD atau DVD. Putaran CD atau DVD akan menyedot energi yang besar, bahkan ketika tidak digunakan. sedapat mungkin gunakan hanyasatu tempat penyimpanan data saja.

7. Bersihkan baterai anda setiap beberapa bulan sekali, dengan lap halus atau alkohol, agar pemindahan dari listrik kebaterai lebih efisien.

8. Gunakan baterai secara seimbang. jangan baterai lama tidak digunakan, dan jika baterai habis segeralah di charge, jangan dibiarkan lama tidak dicharge, terutama untuk baterai Li-IOn.

9. Lebih baik mematika laptop jika tidak digunakan dalam waktu lama jangan dibiarkan dalam keadaan standby, karena akan menguras energi baterai.

10. Jika anda menggunakan laptop dalam waktu yang lama, lebih baik mencopot baterai dan menggunakan listrik karena jika baterai dibiarkan terus di charge padahal isinya sudah penuh, maka akan mengakibatkan baterai menjadi drop.
Semoga Bermanfaat^_^

http://stikomksi2007azwar.wordpress.com/2008/02/17/tips-menjaga-baterai-laptop-agar-tetap-awet/

Types of Questions in Classroom



The art of asking questions is one of the basic skills of good teaching. Socrates believed that knowledge and awareness were an intrinsic part of each learner. Thus, in exercising the craft of good teaching an educator must reach into the learner's hidden levels of knowing and awareness in order to help the learner reach new levels of thinking.

Through the art of thoughtful questioning teachers can extract not only factual information, but aid learners in: connecting concepts, making inferences, increasing awareness, encouraging creative and imaginative thought, aiding critical thinking processes, and generally helping learners explore deeper levels of knowing, thinking, and understanding.

As you examine the categories below, reflect on your own educational experiences and see if you can ascertain which types of questions were used most often by different teachers. Hone your questioning skills by practicing asking different types of questions, and try to monitor your teaching so that you include varied levels of questioning skills. Specifically in the area of Socratic questioning techniques, there are a number of sites on the Web which might prove helpful. Simply use Socratic- questioning as a descriptor.

There are five basic types of questions:Factual, Convergent, Divergent, Evaluative, and Combination


1. Factual
Soliciting reasonably simple, straight forward answers based on obvious facts or awareness. These are usually at the lowest level of cognitive or affective processes and answers are frequently either right or wrong.

Example: What is the name the Shakespeare play about the Prince of Denmark?

2. Convergent
Answers to these types of questions are usually within a very finite range of acceptable accuracy. These may be at several different levels of cognition -- comprehension, application, analysis, or ones where the answerer makes inferences or conjectures based on personal awareness, or on material read, presented or known.

Example: On reflecting over the entirety of the play Hamlet, what were the main reasons why Ophelia went mad? (This is not specifically stated in one direct statement in the text of Hamlet.
Here the reader must make simple inferences as to why she committed suicide.)

3. Divergent
These questions allow students to explore different avenues and create many different variations and alternative answers or scenarios. Correctness may be based on logical projections, may be contextual, or arrived at through basic knowledge, conjecture, inference, projection, creation, intuition, or imagination. These types of questions often require students to analyze, synthesize, or evaluate a knowledge base and then project or predict different outcomes.

Answering divergent questions may be aided by higher levels of affective functions. Answers to these types of questions generally fall into a wide range of acceptability. Often correctness is determined subjectively based on the possibility or probability. Frequently the intention of these types of divergent questions is to stimulate imaginative and creative thought, or investigate cause and effect relationships, or provoke deeper thought or extensive investigations. And, one needs to be prepared for the fact that there may not be right or definitely correct answers to these questions.

Divergent questions may also serve as larger contexts for directing inquiries, and as such may become what are know as "essential" questions that frame the content of an entire course.

Example: In the love relationship of Hamlet and Ophelia, what might have happened to their relationship and their lives if Hamlet had not been so obsessed with the revenge of his father's death?

Example of divergent questions that are both essential and divergent: Like many authors throughout time, Shakespeare dwells partly on the pain of love in Hamlet. Why is painful love so often intertwined with good literature. What is its never ending appeal to readers?

4. Evaluative
These types of questions usually require sophisticated levels of cognitive and/or emotional judgment. In attempting to answer evaluative questions, students may be combining multiple logical and/or affective thinking process, or comparative frameworks. Often an answer is analyzed at multiple levels and from different perspectives before the answerer arrives at newly synthesized information or conclusions.

Examples:
a. What are the similarities and differences between the deaths of Ophelia when compared to that of Juliet?

b. What are the similarities and differences between Roman gladiatorial games and modern football?

c. Why and how might the concept of Piagetian schema be related to the concepts presented in Jungian personality theory, and why might this be important to consider in teaching and learning?

5. Combinations
These are questions that blend any combination of the above.

Lindley, D. (1993) This rough magic. Westport, CN. Bergin & Garvey.

 
Baca Juga:
Langganan
Get It