Kekuatan hati untuk tetap menjaga kualitas hubungan denganNya.
Keteguhan diri untuk tegak berdiri menghadapi berbagai hambatan.
Keyakinan jiwa akan janjiNya kepada hamba yang setia.
Setia menjalani semua prosesnya.
Proses yang jarang atau bahkan tidak pernah sesuai dengan kesenangan diri.
Kesenangan yang sebenarnya semu .
Semakin merasa berbangga diri semakin menunjukkan kelemahan.
Kelemahan yang sebenarnya sudah dimengerti oleh orang- orang sebelumnya.
Orang- orang yang dahulu bekerja dan bergerak bersama di jalan ini.
Jalan yang jujur menyita waktu.
Waktu untuk bertilawah di siang hari dan menghafal di dini hari terhabiskan untuk berbagai agenda.
Agenda yang terkadang tanpa sadar menghabiskan waktu tanpa manfaat yang diharapkan.
Manfaat yang sebenarnya bisa dirasakan jika teratur, penuh persiapan.
Persiapan yang matang hingga mengurangi waktu untuk bercanda dalam agenda.
Rasakan, kedekatan pada Rabb punya pengaruh besar akan keberjalanan semua aktivitas.
Rasakan pula, ketika diri semakin lalai dengan tilawah, hafalan apalagi, dan merasa biasa saja ketika meninggalkan amalan- amalan sunnah, aktivitas terasa tidak punya ruh. Mati. Hasilnya?
Mari telusuri ke belakang.
Benarkah ini membawa kita pada kebaikan?
Jika tidak, kenapa harus terus bertahan?
Jika ya, kenapa masih sering menunggu dan menanti?
Terlalu banyak berpikir?
Terlalu banyak pertimbangan?
Dan tidak serius?
Mari berbuat!
Let's contribute more! (28/03san)
0 komentar:
Post a Comment