September, 2014

Fokus pada Impian, Setia pada Proses, Bayar harga di Awal_ __Untukmu; Ayah, Ibu__ 090111/san

Mar 14, 2012

Adakah Kau Lupa



Adakah kau lupa
Kita pernah berjaya
Adakah kau lupa
Kita pernah berkuasa

Memayungi dua pertiga dunia
Menrentas benua melayar samudera
Keimanan juga ketaqwaan
Rahsia mereka capai kejayaan

Bangunlah wahai anak bangsa
Kita bina kekuatan jiwa
Tempuh rintangan perjuangan

Gemilang generasi yang silam
Membawa arus perubahan
Keikhlasan hati dan nurani
Ketulusan jiwa mereka berjuang

Sejarah telah mengajar kita
Budaya Islam di serata dunia
Membina tamadun berjaya
Merubah mengangkat maruah

Lagu & Lirik : Jef Hazimin Jaafar & Alarm Me
Programmer : Sharani
Vokal : Nordin
Publishing : Gurindam Cipta
Album : Alami 

Apa rahasia mereka hingga mampu menguasai 2/3 dunia?
Yang ada di barisan terdepan adalah keimanan dan ketakwaan. Ia adalah satu keharusan ketika kita memutuskan untuk bergabung di barisan dakwah. Aqidah yang benar adalah landasan kita dalam berbuat sesuatu karena ia merupakan syarat utama diterimanya amal soleh seseorang.
Barangsiapa yang mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami berikan balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (QS. An-nahl: 97)

Sedangkan amalan mereka yang kafir dapat kiita ketahui hasilnya seperti yang telah tertulis,
Orang-orang yang kafir kepada Robbnya, amalan-amalan mereka adalah seperti abu yang ditiup angin dengan keras pada suatu hari yang berangin kencang. Mereka tidak dapat mengambil manfaat sedikitpun dari apa yang telah mereka usahakan (di dunia). Yang demikian itu adalah kesesatan yang jauh. (QS. Ibrohim: 18)

Bagi orang musyrik,
Tidaklah pantas orang-orang musyrik itu memakmurkan masjid-masjid Alloh, sedang mereka mengakui bahwa mereka sendiri kafir. Itulah orang-orang yang sia-sia pekerjaannya, dan mereka itu kekal di dalam neraka. (QS. At-taubah: 17)

Sedangkan untuk mereka yang munafik,
Katakanlah: “Nafkahkanlah hartamu baik dengan sukarela ataupun dengan tepaksa, namun nafkah itu sekali-kali tidak akan diterima dari kamu. Sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang fasik.” Dan tidak ada yang menghalangi mereka untuk diterima dari mereka nafkah-nafkahnya melainkan karena kafir kepada Alloh dan Rosul-Nya dan mereka tidak mengerjakan sholat melainkan dengan malas, dan tidak (pula) menafkahkan (harta) mereka, melainkan dengan rasa enggan. (QS. At-taubah: 53-54)

Selanjutnya bagaimana dengan amalan mereka yang murtad?
Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. (QS. Al-baqoroh: 217)

Nah, memahami urgensi perbaikan keimanan dan ketakwaan semoga menjadikan kita terus menuntut ilmu hingga yang kita lakukan benar- benar kita pahami (tidak taklid), dan ianya sesuai dengan apa yang diajarkan baginda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
Selanjutnya? Keikhlasan hati dan nurani tidak kalah penting bekerja bersama manusia (bukan robot atau komputer). Dengan ini insya Allah kita tidak akan menganggap peluh sebagai keluhan, airmata sebagai satu kecengengan, dan masalah sebagai hambatan.
Satu lagi, ketulusan jiwa. Sangat diperlukan jiwa- jiwa yang tenang untuk bisa mengemban risalah dakwah ini. Jiwa yang semata- mata mengharap keridhoan Allah sebagai orientasi akhir dari  perjuangannya.

Mari kembali kita tingkatkan iman dan takwa, hadirkan keikhlasan dan ketulusan dalam setiap kerja kita. Tidak ada yang mustahil. Mereka, para pendahulu kita telah membuktikannya. Janji Allah bukan janji semu, tetaplah berjuang!


*Kepada seluruh Aktivis Dakwah Kampus di seluruh Indonesia, khususnya Sumatera Utara, lebih khusus lagi rekan- rekan seperjuangan di UKMI Ar- Rahman UNIMED.
You, I, AMAZING! ^_^

0 komentar:

Post a Comment

 
Baca Juga:
Langganan
Get It