September, 2014

Fokus pada Impian, Setia pada Proses, Bayar harga di Awal_ __Untukmu; Ayah, Ibu__ 090111/san

Aug 7, 2012

Rumah Kedua (Edisi Robithoh)



Ya Allah, sesungguhnya Engkau mengetahui bahwa hati kami ini telah berkumpul karena cinta kepada-Mu, bertemu karena taat kepada-Mu, bersatu karena dakwah-Mu, dan saling mengikat janji untuk membela syariat-Mu. Karena itu, kuatkanlah ikatan kesatuannya, kekalkanlah kecintaanya, tunjukilah jalannya, penuhilah ia dengan cahaya-Mu yang tidak pernah redup. Lapangkanlah dadanya dengan pancaran iman kepada-Mu dan tawakal yang baik kepada-Mu. Hidupkanlah ia dengan mengenal-Mu dan matikanlah dengan meraih syahadah di jalan-Mu. Sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pelindung dan penolong. (Do’a Robithoh)

Kawan, jika kamu tak nyaman di sampingku, sebenarnya ada yang salah di antara kita. Siapa yang salah? Bisa aku atau kamu, tapi terlebih sering aku yang salah. Imanku compang-camping, imanku berantakan, imanku tak terawat, imanku terbengkalai. Jadi kawan, seharusnya dirikulah yang meminta maaf kepadamu, bukan sebaliknya. Aku minta maaf atas ketidaknyamanan yang kubuat. Akulah, manusia dengan iman yang compang-camping.  (Salim A Fillah, “Dalam Dekapan Ukhuwah”)

Rabb,  sungguh Engkau pembolak- balik hati. Kumohon dengan sangat, jangan biarkan kekerasan hati ini, saat iman ini melemah, aku bangga. Lalu aku dengan tenangnya tampil di depan saudaraku dirumah ini tanpa merasa bersalah sedikitpun. Do’a Robithoh yang tiap hari kami bacakan semoga tidak hanya sebatas rutinitas.

Rabb, di bulan Ramadhan ini kumohon kelembutan hati. Aku tidak ingin satupun saudaraku yang terluka karena kesalahan iman ini, karena kekosongan tilawahku, keterlambatan shalatku, kehilangan sujud- sujud tahajudku, kesalahan niatku, bahkan karena ketidakpatuhanku pada peraturan di rumah ini. Sungguh tak terhingga dosaku, ketika ternyata saudaraku banyak berkorban untukku, termasuk perasaan! Malu kepada- Mu, yang telah menitipkan saudara padaku namun aku tidak bisa menjaganya. Menjaga hatinya agar tak terluka akibat ke-ego-anku.
Rabb, ingatkan aku. Jangan biarkan aku semakin menjauh dari- Mu.

Semoga hadirku di sini memberi ketenangan.

(si 'aku' bisa siapa saja)

1 komentar:

This comment has been removed by the author.

Post a Comment

 
Baca Juga:
Langganan
Get It