September, 2014

Fokus pada Impian, Setia pada Proses, Bayar harga di Awal_ __Untukmu; Ayah, Ibu__ 090111/san

Nov 13, 2012


Judisium merupakan moment paling istimewa dari sekian banyak  fase menuju S1. Mendapatkan anugerah istimewa ini patutnya diikuti oleh rasa syukur yang tak terhingga. Dan rasa syukur itu sangat tidak  layak dicemari dengan berbagai pelanggaran atas syari’atNya selama prosesi judisium. Yes, Alhamdulillah gue berhasil!J

1.    Pembayaran uang judisium
Pembayaran dilakukan di BNI UNIMED sebanyak Rp 350.000,- . Biasanya dibayar setelah kita di acc untuk maju sidang. Ntar ada informasinya deh.

2.    Pembayaran uang foto
Dengan membawa fotocopy pembayaran uang judisium, selanjutnya kita membayar uang foto (foto judisium) kepada pegawai di kantor Pembantu Dekan II sebesar Rp 30.000,-. Setelah itu menuju kantor tata usaha untuk mengambil surat undangan judisium berikut dengan pita serta nomor bangku. Nomor bangku diurutkan berdasarkan urutan IPK. Bagaimana jika IPK nya sama? Pangkuan? Haaah.. Jika kondisi ini terjadi maka diurutkan kembali berdasarkan abjad.

3.    Gladi bersih
H-1 judisium diadakan gladi bersih sebagai bentuk persiapan menuju prosesi judisium.  Dihadiri oleh dekan, pembantu dekan , ketua jurusan, ketua program studi, dan beberapa dosen lainnya. Hmm, kita diajarin cara berjalan, salaman, foto-an, senyum menghadap kamera.. haha. Penting untuk hadir di acara ini agar tidak ada kesalahan ketika judisium.

4.    Judisium
Yang dinantikan pun tiba. Wah, pangling liat teman- teman. Beda banget. Gue? Ya beda juga dong. Terlebih dahulu kita kumpul di fakultas jam 7 pagi dan selanjutnya menuju gedung auditorium bersama. Alhamdulillah sepatu bisa diajak kerjasama hingga ke tempat duduk. Huuufffffh. Untuk tamu undangan (pendamping), mereka masuk terlebih dahulu menempati bangku yang telah ditentukan.
Upacara judisium pun dimulai setelah rombongan petinggi- petinggi di fakultas memasuki gedung auditorium. Selanjutnya pengumuman mahasiswa yang meraih IPK tertinggi masing- masing jurusan diikuti denngan penyerahan bingkisan. Subhanallah…. Orangtua mereka menempati tempat duduk VIP selama prosesi judisium berlangsung. Tarian yang dibawakan oleh mahasiswa seni tari cukup menyegarkan bagi sebagian orang (haaaah) menanti agenda selanjutnya. Setelah itu, tibalah masanya  pengukuhan mahasiswa lulusan strata satu pendidikan atau non kependidikan dengan melibatkan dekan dan ketua jurusan maupun ketua program studi. Satu persatu naik ke atas pentas untuk dikukuhkan lalu diberikan surat tanda lulus.

Kata sambutan mewakili ketua jurusan kemudian mewakili orangtua cukup membuat hadirin terpana, terutama para lulusan. Berbagai harapan disampaikan hingga tidak ayal lagi tongkat estafet perjuanga itu ada di tangan para lulusan. Semakin haru lagi ketika kata sambutan mewakili mahasiswa yang memiliki IPK terbaik dengan kata- kata yang dikemas sedemikian rupa. Setelah itu selesai, kemudian ucapan selamat kepada semua lulusan. Salam- salaman, cium pipi kanan- kiri, cium tangan. Dan menelungkupkan tangan (haaaaaaah). Alhamdulillah, berhasil. Ternyata gak serumit yang dipikirkan sebelumnya. Tanpa mengurangi rasa hormat, syari’at tak boleh lewat. Prinsip yang kita pegang tidak patut luntur hanya karena prosesi ini (melirik para ADK).  Done! Penutupan.

Jepret- jepretan pun terjadi. Eh, lagi asyik- asyiknya malah lampu dimatikan. Para peserta tampak kecewa dan segera keluar mengambil posisi yang strategis. Moment sekali seumur hidup ini memang layak untuk diabadikan. Silahkan silahkan…….

Ya, gitu deh judisium hari ini. Terimakasih tuk waktu, bunga, dan perhatiannya ya, adinda2 ku sayang. Semoga Allah membalas kebaikanmu.
Fotonya mana??? Huaaaaaaaaaaaaaa/???#@%^&

25 Oktober 2012, Wisuda

Nah, ini dia ni yang lebih special lagi. Finally…
1.    Pengambilan toga
Menuju H. Anif dengan penuh keceriaan dan sedikit tersenyum- seyum sendiri (sedikit ya, sedikiiit). Sambil menunggu kedua teman seperjuangan terbaik, Yovi Tri Asni Alam dan Dian Heriani, saya memastikan uang jaminan sebanyak Rp.150.000,- ada di tempatnya. Untuk urusan yang satu ini, upayakan menjadi orang pertama atau minimal orang ke sepuluh deh. Kalau sampai orang terbelakang kita kudu pasrah tuk dapatkan jubah dan toga yang ukurannya unexpected banget. Apalagi buat kamu yang bertubuh kecil dan mungil (haaaaaaaaaah). Entah, ukuran S aja udah besar apalagi M, dan selanjutnya ukuran yang lebih besar. Kalau saya kemarin dapat yang M. Huaaaaa, jadilah saya macam professor yang belum cukup umur. Bagi sebagian yang merasa kebesaran, jubah dikecilin sama mereka. Tapi saya kala itu merasa gak penting amat, toh gak sampe nyeret- nyeret tanah. Yaaaaah, gitu deh.
Oh ya, surat jaminan yang dikasih tu dijaga baik- baik. Ntar pas pengembalian toga ditagih lagi lho. ?/(&^*???

2.    Gladi bersih
Huaaaaa, padat benerrrr. Semua fakultas ditambah pasca sarjana berkumpul di gedung Serbaguna. Panas di mana- mana, dan sesak. Tapi tenang, bagi yang hatinya tenang akan merasa sejuk… Cekacekaceka..  Mulai dari prosesi pertama, kedua, dan seterusnya. Sedikit kacau dibandingkan dengan gladi bersih ketika judisium dulu. Mungkin karena bawaan suasana dan jumlah yang sangat besar.
Bla bla bla, gak sampai satu jam udah selesai. Bubarrrrrr.

3.    Wisuda
Selamat datang para wisudawan/ wisudawati beserta undangan di  Universitas Negeri Medan. Tuk prosesi ini pun jangan sampai telat, karena bakalan gak dikasi masuk lho. Udah kejadian di hari pertama wisuda kemarin katanya. Nah, apalagi ntar jalan bakal macet. Kita yang naik mobil maupun becak ataupun kereta ya kudu wanti- wanti. Upayakan dari rumah sarapan dulu.
Eh, waktu wisuda saya kemarin bertepatan dengan 9 Arafah lho. Subhanallah bukan? Masa- masa yang sangat berharga di hari yang utama.
Pertama kita baris dulu berdasarkan fakultas di lapangan voli. Pada waktu itu, ada 4 fakultas yang wisuda bersamaan. FBS (fakultas saya), FIP, FE, dan FT. Saran saya nih, kalau mau foto- foto sama teman- teman, keluarga atau siapapun itu, manfaatkan momentum di pagi hari ini. Selain wajah, pikiran, dan hati yang masih segeeerrrr, waktu kita juga tidak terlalu buru- buru. Alhamdulillah ini sudah saya buktikan. Bersama rombongan adik- adik Rumah Qur’an menikmati kebahagiaan ini bersama. (Wiiih, makasi banyak ya udah rela antri kamar mandi dini hari. Yaaah, demi mengantarkan kakak yang tidak cakap berterimakasih ini, wuuuzzzzzzzzz).

Heii, orangtua gue mana????
Bapak masih di bidan, demam tinggi plus tensi meningkat. Dan mamak duluan datang. Salam dengan takzim, kepada kedua  sosok yang mengantarku bisa ke gerbang ini. Alhamdulillah, saya sudah menepati janji untuk yang satu ini. 4 tahun. Saya melihat wajah keriput bapak dari bangku para wisudawan/wati. Baju putih dan lobe hitam membuat saya mudah memantau beliau dan mamak. Hhheeeeyy, apa ini? Apa ini? Dilarang curhat….!! Stop… Stop! Gubrakkkk…..?>%(???///

Tibalah saatnya, weeeww. Kita disorot lho! Waktu pemindahan ekor toga dari kiri ke kanan, lalu pemberian ijazah. Liat- liat cara dan teknik yang lain memberi salam gimana. Dan memikirkan teknik  salaman yang terbaik untuk tetap menepati janji. Yap, sedikit GR maju ke depan. Huaaaaaaaa, Alhamdulillah. I did! Senyum terindah pun muncul, cheeeeeeeerss… haahh, langsung melambaikan tangan kepada kedua orangtua dan senyum merekah. Hihi…….

Menunggu begitu lama seribuan wisudawan/wati bukan waktu yang singkat. Mari kita isi dengan kegiatan bermanfaat!
Foto2?  Boleh juga asal gak ketahuan, yaaah dzikir- dzikir lah kalo bisa. Keringat bercucuran di kening dan dahi teman- teman. Saya? Hehe, Alhamdulillah aman. Bawaan dari dalam hati cuyWekawekaweka.

Sekitar jam 12 selesai sudah prosesi wisuda. Ditemani iringan lagu yang sedari tadi menghibur (apa iya???), masing- masing menemui orangtua dan sanak keluarganya. Yess,begitu gampangnya saya menemui keduanya berbeda dengan teman- teman yang lain yang serasa kebingungan dimana yang mau ditemui.
Segera meluncur ke papan bunga KAMMI KOMED (hehe, kakak duluan yaaa, Nurhasanah Sidabalok, S.Pd). Padat. Maaf ya Pak, membuatmu semakin merasa panas. Insya Allah sembuh deh pulang dari sini. Bisikku, dalam hati tapi.

Huaaaa, adik- adik Rumah Kedua (UKMI AR- RAHMAN) udah pada ngumpul. Beberapa bunga menyambut disertai ucapan selamat. Sabar ya Mak, Pak… fans setia ini. Haha…. Eh, ada kakak saya juga Supriani Sidabalok, S.Pd yang rela berlelah- lelah tuk memberi ucapan pada saya dan memberikan pelayanan terbaik pada kedua orangtua. Weeeww, ada kue. Untukku kah??? (besar lho, blackforst ternyata).

Lalu jepret 2 kali di papan bunga, dan langsung menemui adik- adik yang ingin berfoto ria. Nah, ini dia yang saya katakan di awal tadi. Kalau bisa di pagi aja fotonya, kalau siang keburu banget. Pas saya jalan menuju pulang kerumah bersama teman setia, eh banyak sms masuk. Kakak dimana??? Kak, foto lahh…. Eh, kakak dah pulang dek. Apalagi udah zuhur tuh. Afwan afwan jiddan.

Terharu lho sama sambutan mereka. Terasa banget kekeluargaannya. Denger2 mereka udah nunggu beberapa jam sebelumnya untuk memberi ucapan selamat, bunga, dan menyalami saya. Yaah, jazakumullah khairan katsiran. Semoga cepat nyusul ya, itu yang saya sampaikan ke mereka. Ntar deh dirasakan sendiri gimana senengnya, Alhamdulillah.. :DDD

Ya, gitu deh acara wisuda saya. Semoga Allah memberkahi ilmu dan perjalanan hidup saya. Aamiin.

4.    Pengembalian toga
Kertas saya manaa???
Wah, ternyata sudah terbuang sepertinya. Tanya sana- sini, eh gak papa. Ntar pake KTP aja. Sementara KTP saya sudah expired. Tapi dengan penuh ketenangan yang pantas diacungin jempol, berjalan menuju H.Anif membawa bungkusan jubah dan toga. Terakhir disuruh buat pernytaan dan langsung antri di bagian penerimaan uang jaminan. Alhamdulillah, dipotong 5 rb karena menghilangkan surat jaminan tadi. Hhmmmmmmmm.
Let’s go back!!! Raih mimpimu, kawan!







0 komentar:

Post a Comment

 
Baca Juga:
Langganan
Get It