Dari dulu dan sampai saat ini bahkan mungkin kemudian hari juga saya sangat geram kepada yang namanya Israel. Dan dari dulu pula saya sangat tenang ketika mendengar kata Palestina. Rasa tenang itu tidak lain lahir dari semangat dan perjuangan para orangtua, pemuda, bahkan anak- anak di negeri Gaza itu. Dan rasa geram hadir dari sikat pengecut dan pecundangnya warna zionis laknatullah itu. Haaaaaahh, ingin rasanya menjitak kepala serdadu itu satu persatu. Namun saya percaya bukan hal yang mudah karena mereka punya roket pengintai yang bakal mendeteksi keberadaan saya.
Di negeri ini, saya dan teman- teman mengutuki kekejaman bangsa Israel. Tidak hanya mengutuki dalam hati dan lewat lisan, namun juga lewat tindakan. Di negeri ini pula, kami banyak belajar dari pemuda Palestina. Keberanian, ketegasan, keimanan, semuanya patut dicontoh. Hingga hari ini, saya masih belum berani disandingkan dengan anak berusia 10 tahun lalu keberanian kami diadu. Tentu saya sangat jauh dari kebeeranian yang dia miliki.
Sejak menonton dan membaca berita tentang kondisi mereka di sana, saya menceritakan kepda Ibu dengan penuh semangat. Lalu dengan penuh belas kasihan seorang Ibu, lembaran rupiah pun terkucur. Dalam do'a, kami selipkan nama Gaza.
Saya sering terpikir, kenapa mereka mampu bertahan dalam kondisi demikian? Mengapa mereka rela berlama- lama di daerah itu padahal banyak resiko yang harus dihadapi? Apa yang membuat mereka mau berkorban?
Lalu saya tertohok dan malu sendiri.
Haniyah menegaskan bahwa pembebasan tanah Palestina tidak akan terjadi
kecuali di tangan para generasi yang menghafal kita suci Allah dan
mengamalkannya. Dia menambahkan, “Kemenangan Gaza dalam “perang pembeda”
terakhir tidak lain karena keutamaan al Quran dan para ahli al Quran. Seluruh
dunia harus begadang dan menghabiskan berjuta-juta untuk mendidik anak-anak
mereka berdansa dan bernyanyi. Mereka menyelenggarakan program-program dan
pelatihan-pelatihan serta yang lainnya. Namun warga Gaza begadang untuk mendidik
anak-anak mereka al Quran dan ilmunya.”
Kami begitu lemah, hanya doa dan sedikit materi yang bisa kami berikan. Semoga dapat meneguhkan hati dan kekuatan saudara kami di sana.
1 komentar:
semoga allah selalu memberi kemudahan dan kekuatan pada mereka
aminnn..
Post a Comment