September, 2014

Fokus pada Impian, Setia pada Proses, Bayar harga di Awal_ __Untukmu; Ayah, Ibu__ 090111/san

Jun 7, 2012

Istiqomah- Lah Diri!


Lingkaran kecil ini adalah base dari sebuah pergerakan. Rasakan efek luarbiasa yang diberikannya ketika ia termanage dengan baik. Raga yang bergerak tanpa ruhiyah yang kuat, rentan. Bukan hal yang mustahil, ketika tidak ada rasa kebutuhan akan sebuah lingkaran itu, seseorang akan down. Saat lingkaran itu sudah tidak lagi dirindukan, besar kemungkinan keinginan untuk meningkatkan capability akan hilang. Merasa sudah hebat hingga tidak butuh sebuah siraman rutin, pupus. Saat hati tidak lagi memberikan satu prioritas untuk agenda menuntut ilmu ini, musthail seseorang akan akan tergerak hatinya untuk kajian keilmuan yang lain. Ia akan semakin jauh dari kebiasaan membaca buku, bersilaturahmi, hingga amalan sunnah. Ia akan cenderung lebih extra protective dari sekeliling (jama’ah), atau bahkan semakin menunjukkan rasa bangganya akan kesalahan yang sama berulang kali.

Ini adalah fenomea yang sangat dikhawatirkan. Menjadi satu pertanyaan besar, dimana peran departemen kaderisasi  ketika seorang top leader pun berpaling dengan rasa bangganya?
Ya, bukan saatnya menyalahkan siapapun, toh kita akan kembali pada pemahaman bahwa Allah lah penggenggam hati- hati kita. Jadi tidak ada hak sedikit pun bagi siapapun untuk menjamin saudara yang lain tetap istiqomh. Fa idza azamta fatawakkal ‘alallah


Militansi seseorang bukan dilihat dari kerja kerasnya dalam satu event besar tanpa diimbangi dengan niat yang benar. Kekuatan ruhiyah tidak cukup hanya ketika seseorang memenuhi target2 amalan yaumiyah secara personal tanpa ada distribusi kebaikan kepada yang lain. Militansi dan kekuatan seorang ikhwah akan tampak ketika dia terus berupaya keras untuk menjaga setiap pikiran, ucapan, dan perbuatan.

Pikiran selalu positif untuk setiap keadaan. Sulit menemukan dia berada diantara orang- orang yang selalu menerka- nerka. Kata- kata yang dia keluarkan adalah hikmah, tidak menyakitkan. Perbuatannya, Subhanallah, tidak pernah berpikir apa yang akan dikatakan orang lain, namun apa yang akan Allah nilai atas perbuatannya. Orientasinya adalah semata- mata karena Allah hingga apapun yang terjadi dikembalikannya kepada Allah.  Berbagai problem yang dihadapinya tidak dengan serta merta menjadikan  ia berbalik ke belakang karena sesungguhnya ia memiliki landasan yang kuat atas apa yang dia perbuat.

Ikhwah, semakin kita bangga dengan kesalahan dengan yang kita perbuat maka secara tidak langsung kita bangga dengan menjauhnya Allah dari kita. Kesungguhan untuk memperbaiki diri menunjukkan bahwa kita ingin Allah selalu menjaga dalam setiap desah nafas. Hadirkan kembali masa- masa awal ketika kita merasa nikmat dengan hijab yang rapi, tilawah yang continue, shalat malam yang terjaga, bahkan saat di awal ketika kita belajar untuk menundukkan pandangan. Dan itu semua terangkai rapi dalam sebuah lingkaran yang kita namakan ‘halaqoh’. (08/0612san)

Beberapa minggu menuju PPLT’ 12. Adinda, istiqomah- lah!
"Maka istiqamahlah (kamu) sebagaimana yang Aku perintahkan…" (Qs. Hud: 112).




0 komentar:

Post a Comment

 
Baca Juga:
Langganan
Get It