Mengibaratkan sebuah benda atau perhiasan yang
telah kita beli dengan harga mahal di sebuah pertokoan elit. Dan kita
menjadikan benda tersebut menjadi pajangan di rumah kita dan menjadikannya
sebagai sebuah benda kesayangan yang selalu di rawat, di cuci setiap hari dan
membuatnya lebih bercahaya serta tidak setitik debu pun di ijinkan untuk
menempel. Begitu pula dengan Hati. Hati kita adalah sebuah perhiasan yang amat
berharga dan teramat mahal yang tidak dapat terukur oleh materi semata. Hati
membutuhkan sebuah perawatan agar selau bersih dan bercahaya. Karena Hati
adalah sebuah perhiasan dari diri kita yang paling suci dan harus di jaga
betul.
Seperti yang di jelaskan oleh Ibnul Qayyim
Al-Jauziyah : “Barang siapa yang menginginkan hati yang bersih, hendaklah
ia lebih mendahulukan Tuhannya ketimbang syahwatnya. Karena hati yang ‘terpaut
‘ oleh syahwat tertutup dari Allah sesuai dengan kadar ‘Keterpautannya’ dengan
syahwat itu. Hati adalah ‘wadah’ Allah di atas bumi-Nya. Maka hati yang paling
di cintainya adalah yang lebih ‘tinggi’ (kadar kesuciannya) lebih keras (kuat)
dan lebih bersih. Jika hati itu di beri makan dengan ‘ dzikir’, di siram dengan
tafakkur dan di bersihkan dari cela, ia akan (mampu) melihat berbagai keajaiban
dan akan di ilhami oleh hikmah“
Tiga Kunci dalam membersihkan hati , adalah :
1. Dzikir
Hal yang perlu kita pelihara adalah dengan
berdzikir dan beribadah dengan ikhlas. Tidak ada selalu yang kita harapkan
kecuali Keridhaan dari Allah sendiri.
Inilah Objek daripada Berdzikir yaitu segala
sesuatu adalah Kehendak-Nya yang datang daripada-Nya. Sedangkan pelaksanaan
Dzikrullah sendiri terdapat syarat serta rukun yang wajib hukumnya sesuai
dengan firman Allah dalam Al-Qur’an :
“Dan berdzikirlah dalam hatimu degnan
merendah diri dan takut dan tidak bersuara pada waktu pagi dan petang … “ (QS 7
Al-A’raf 205)
Dzikrullah yang di laksanakan degnan syarat darn
rukkunnya akan berfungsi sebagai penjolok karunia . Pertolongan Tuhan sebagai
pembersihan hati. Bahkan syaikh Abdul Qadir Al-Jaelany mengatakan bahwa
perbakan hati hanya dapat terjadi karena taqwa.
Menurut Syaikh Junayd Al-Baghdadi :
“Mensucikan hati dari penyesuaian dengan
makhluk, Memisahkan hati dari akhlak alami, menekan sifat-sifat insani,
Menjauhkan diri dari pengaruh nafsu, Masuk pada sifat-sifat rohani. Berpedoman
pada ilmu-ilmu hakikat. Menggunakan yang terbaik untuk kekekalan. Memberi
petunjuk ( nasehat ) pada semua umat. Percaya sepenuhnya kepada Tuhan dan
mengikuti seluruh syari’at yang di ajarkan Rasullullah.”
Dalam pernyataan tersebut tampak jelas bahwa
ketakwaan adalah sebuah karunia dari Allah yang menjadi syarat agar di peroleh
pembersihan Hati. Dalah Hal tersebut Rasullullah memohon dalam do’anya : Ya
Allah sesungguhnya aku mohon kepada-Mu bimbingan, taqwa, perlindungan dari
perbuatan haram dan kecukupan”.
Arti kata dari Tafakkur adalah sebuah renungan
atau Merenung. Artinya di sini kita di wajibkan merenung dan berfikir. Memahami
diri sendiri. Nabi Muhammad pernah berkata “Pahamilah dirimu sendiri, hanya
dengan berfikirlah kita dapat memahami diri kita sendiri“ dan Rasulullah pun
Berucap “Barangsiapa mengenal dirinya, maka ia mengenal Tuhannya”.
Tafakkur merupakan kunci untuk membuka segala
keutamaan, pengetahuan dan membuka hati kita untuk mencari jati diri
sesungguhnya dan akan membuat kita selalu mengingat kepada sang Pencipta.
Ada Sebuah Riwayat dari Rasullulah sebelum beliau
menjadi Rasul, beliau adalah ahli tafakkur, Rasul sering ber-tahannuts di Gua
Hira. Dan Aisyah ra bercerita . “ Beliau suka menyendiri kemudian
bertahannuts di dalam gua hira beberapa malam lamanya”. (HR. Bukhari Muslim).
Kemudian beliau menyuruh umatnya agar
ber-tafakkur, memikirkan ciptaan Allah .
“Tafakkuaru fi kalqillah .. “ (Bertafakkurlah
tentang ciptaan Allah) – di dapat dari Dailamiy di dalam kitab
Al-Firdaus
Tafakkur adalah sebuah perbuatan yang di tujukan
untuk mengantarkan kesempurnaan Iman manusia kepada Allah. Sedangkan Untuk
mencapai tafakkur yang sempurnya, Yaitu dengan cara selalu berfikir dan
mengingat Nama Allah dengan selalu berzikir.
Islam mengangkat derajat orang yang berilmu atas
orang yang beribadah. Dan untuk itulah Tafakkur ini di tujukan. Karena Tafakkur
adalah jalan ayng menghasilkan Ilmu Pengetahuan.
3. Membersihkan Hati dari Cela
Seperti yang di katakan di atas, hati ibarat
sebuah perhiasan yang amat sangat mahal,yang perlu perawatan ektra agar
kesucian serta kebersihannya selalu terjaga. Hati harus selalu terjaga
kebersihannya dengan selalu bertafakkur dalam Dzikir agar dapat mengalahkan
hawa nafsu.Hal yang merupakan cela yang dapat mengotori hati adalah segala
sesuatu yang berada di dunia termasuk harta benda , kesombongan, congkak,
kikir.
Oleh karena itu Rasul selau mengingatkan kepada
kaumnya agar ahti selalau di arahkan untuk mengingat mati “Aktsiru min dikr
hadzim al-ladzat“ yang artinya perbanyaklah mengingat pemutus segala
kenikmatan.
Dengan mengingat akan kematian, manusia akan
selalu terjaga.Lahirnya kesadaran tersebut dapa t menghilangkan ‘cela ‘ yang
ada di hati.
Ketiga hal tersebut tidak dapat di pisahkan
sebagai kunci untuk membersihkan hati dan menjadikannya lebih bercahaya. Selalu
mengingat Allah dengan caranya , yaitu Berzikir dalam tafakkur untuk
membersihkan hati dari cela.
copied from:
http://suarajakarta.com/2011/10/07/membersihkan-hati-dan-menjadikannya-lebih-bercahaya/
Speechless, let me move on please :)
Speechless, let me move on please :)
1 komentar:
semoga Allah menolong kita agar hati terhindar dari cela
Post a Comment