September, 2014

Fokus pada Impian, Setia pada Proses, Bayar harga di Awal_ __Untukmu; Ayah, Ibu__ 090111/san

Dec 5, 2011

Keep, Keep Survive!

Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu.
Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu.
Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu.
Teruslah bertahan, hingga kefuturan itu futur menyertaimu.
Tetaplah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu
(Ust. Rahmat Abdullah)

Lelah pasti dirimu kawan. Bersabarlah, sedikit lagi. Tidak ada alasan untuk mundur ketika engkau sudah memulainya. Tidak ada alasan untuk mencari yang lain saat engkau sudah paham bahwa jalan ini benar. Tidak ada satu keringanan pun untukmu membebankan ini kepada saudaramu. Bahkan tidak ada satu persetujuan pun untukmu meninggalkan ini jika memang harus inilah proses yang harus kau jalani.

Tersenyumlah, dan rasakan hadirnya kembali semangat itu. Semangat yang kau bentuk dari tatapan masa depan yang cerah, dari keyakinan yang kau tanamkan dalam hati bahwa kejayaan itu akan bersamamu. Semangat yang kala itu sangat memantapkan hatimu tuk bersama menjalani proses ini hingga selesai. Tidak setengah- setengah.

Dalam perjalanan, tidak selalu mulus. Ini bukan perjalanan wisata, kawan! (happy full)
Memahami bahwa semua keberhasilan mengalami proses adalah satu pengetahuan basic yang seyogyanya melekat dalam diri kita. Satu pemahaman yang akhirnya akan membawa kita pada keikhlasan- keikhlasan untuk menjalani proses itu semua. Bukankah keikhlasan yang sangat dibutuhkan saat ini? Ketika hidup ditemani keikhlasan, kan terasa nikmat semuanya. Ia akan menciptakan kehidupan yang tentram, jauh dari penyakit hati. Sebaliknya, jika keikhlasan tidak kita terima menjadi partner kejayaan kita, berbagai penyakit hati akan muncul dan melumpuhkan pijakan- pijakan kita sedikit demi sedikit.

Berlarilah! Bukan saatnya lagi berjalan santai, atau malah dituntun. Tidak. Sekali lagi tidak. Sekarang saatny berlari, mengejar ketertinggalan selama ini. Tidakkah kau ‘iri’ melihat prestasi yang mereka torehkan? Tidakkah timbul sedikit keinginamu untuk menghilangkan satu kerutan di wajah orangtuamu? Ditemani banyaknya aktivitasmu, semoga menjadikanmu semakin rapi dalam ssetiap urusan. Bukan sebaliknya. Untuk itu diperlukan sebuah manajemen yang baik melalui pemahaman akan dahsyatnya akibat buruk dari budaya tidak rapi.

Bertahanlah, hanya engkau yang bisa menguatkan dirimu tuk bertahan. Motivasi dari orang lain hanyalah 5 persen yang akan membantumu. Selebihnya, ada pada motivasi yang kau timbulkan lewat harapan yang kau gantungkan. Tidak ada yang tahu kapan kita akan sampai ke puncak kejayaann itu, tapi seyogyanya kita bisa mulai meraba kejayaan itu. Bukankah titik cerah itu semakin lama semakin jelas. Bukankah kemudahan- kemudahan yang kau temui hari ini adalah satu bukti bahwaa kau akan mampu mencapai puncak itu? Memahami hal ini akan membuat kita lebih berhati- hati untuk kemudian memutuskan diri untuk diam, tak bergerak. Bagaimana jika kejayaan itu sudah dekat, sementara kita sudah sempat mundur?? Hanya penyesalan yang akan datang.Semangat dan ceria!
Keep survive!
(06/12san)





0 komentar:

Post a Comment

 
Baca Juga:
Langganan
Get It