September, 2014

Fokus pada Impian, Setia pada Proses, Bayar harga di Awal_ __Untukmu; Ayah, Ibu__ 090111/san

Man Jadda wa Jadda. Zhelayu Uspekha!

"Dan apa saja yang diberikan kepada kamu, maka itu adalah kenikmatan hidup duniawi dan perhiasannya; sedang apa yang di sisi Allah adalah lebih baik dan lebih kekal. Maka apakah kamu tidak memahaminya?(QS. Al Qashash: 60)

Maka Nikmat Tuhanmu yang Manakah yang Kamu Dustakan?

QS. Ar Rahman: 13

Berkata Yusuf: "Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir); sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan. (QS. Yusuf: 55)

“Maka Bersabarlah Dengan Sabar Yang Baik, sesungguhnya mereka memandang siksaaan itu mustahil. Sedangkan Kami memandangnya mungkin terjadi. (Al-Maarij : 5-7)

“Hadapilah dengan senyuman. Selamat bahagia!

“Masalah Palestina bukan hanya masalah bangsa Palestina dan bangsa Arab saja. Tetapi masalah seluruh umat Islam, bahkan masalah kemanusiaan secara keseluruhan. Atas dasar pandangan aqidah inilah seluruh umat Islam wajib memahami kondisi dan permasalahan Palestina.

“Orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, tidak akan meminta izin kepadamu untuk (tidak ikut) berjihad dengan harta dan diri mereka. Dan Allah mengetahui orang-orang yang bertakwa.”

(Q.S At Taubah: 44)

“Berkata Musa, ya Tuhanku, aku tidak menguasai kecuali diriku sendiri dan saudaraku. Sebab itu pisahkanlah antara aku dan orang-orang yang fasik itu."

Q.S Al Maidah; 25

““ Lailaha illa anta subhanaka inni kuntum minadh dholimin “ Artinya : Tidak ada Tuhan Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau sesungguhnya aku orang yang dholim "

(al anbiya;87)

““ Ya Tuhanku jadikanlah aku dan anak cucuku orang – orang yang tetap mendirikan sholat, ya Tuhanku perkenankanlah doaku , ya Tuhanku beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan seluruh orang mukmin, pada hari terjadinya hisab. "

Wanita adalah perhiasan. Dan sebaik- baik perhiasan adalah WANITA SHOLEHAH

HR. Muslim

"Sebagian dari kebaikan keislaman seseorang ialah meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baginya."

HR. Tirmidzi

"Wanita yang didunianya solehah akan menjadi cahaya bagi keluarganya, melahirkan keturunan yang baik dan jika wafat di akhirat akan menjadi bidadari."

Wanita solehah merupakan penentram batin, menjadi penguat semangat berjuang suami, semangat ibadah suami. Suami yakin tidak akan dikhianati, kalau ditatap benar-benar menyejukkan qolbu, kalau berbicara tutur katanya menentramkan batin, tidak ada keraguan terhadap sikapnya.

Maka Nikmat Tuhanmu yang Manakah yang Kamu Dustakan?

QS. Ar Rahman: 13

Oct 23, 2012

rumah qur'an ceria

dan terimakasih telah membuatku tersudut denga semua lagu kegalauan itu. haaaaaaaahhh. lihat, aku terhimpit di dinding jendela bergordyn kuning serta kaca yang berdebu. piiiuhhh (siapa yang gak piket ini?? :P). ditemani lirik lagu yang pilu dan menyesakkan dada (huaaaa, yang ini pasti lebay), kemudian lantunan yang cukup membuat jantung ini berdegup kencang (haaaah, yang ini lebih alay lagi). terimaksih banyak.

berikut lirik lagu yang diputar untuk mencuci otak dan pikiranku (dan kalian berhasil, selamat!)

sungguh, aku tak kuasa
saat terakhirku genggam tanganmu
...............

dirimu di hatiku 
tak lekang oleh waktu
meski kau bukan milikku
..........................

haaaaaaaah, stop stop! ini sungguh menyiksaku, tolooooooong. (ini juga sedikit didramatisir).

tidak mengerti apa yang kalian pikirkan, hah??.tidak mengerti juga apa yang kalian rasakan, wewwh..!/ kenapa begitu nempel? aku saja tidak begini dua minggu yang lalu, namun mesjid raya nampaknya menjadi saksi dan penyebab kejadian semakin hangat dan gawat. hingga hari- hari Rumah Qur'an dipenuhi kicauan- kicauan yang termuntahkan oleh suara parau dan sedikit merdu (kalau yang ini asli beneran, merdu). tapi kemana kaus kakiku? haaaaaaaaaaaah, hentikan dulu musik itu ah. tiap hari begini, hati pun semakin gak tenang melangkah jauh.

bbbrrrrrrrr, aku paham perasaan kalian (sedikit), tapi coba jugalah pahami perasaanku (banyak, tuing- tuing...). maka izinkan aku mengejar citaku. kalian tidak akan baik jika bersamaku terus. aku berjanji, mencarikan sosok  yang lebih baik untuk kalian semua (serius, hampir nangis).

mmmh.. hari- hari bersama semuanya adalah hari- hari yang melelahkan. ya, lelah dengan tawa. eh, tau gak aku sering kejebak sama kata- kata kalian. dasarrrrrr, ciyuuussssssss!!!

nada dering sms pun kasih kekasih, lingkaran kecil. haaaaaaaaahh...
dan yang paling aneh bin uniknya, lagu itu juga sering berhamburan dari speaker- speaker henpon (bukan BBS pastinya). sudah kubilang, nikmati sendiri! tak juga kalian gubris. maka jadilah murottal bercampur itu semua dan alhamdulillah, perlahan murottal mengalahkan semuanya. selamat- selamat.

mengintip masa- masa itu, sungguh indah dan berat untuk ditinggalkan. namun kita sama- sama dilema, ya. aku pun dilema. tapi kalian jangan sampai galau yaaaaa.. Allah sebaik- baik sutradara, mari lakonkan peran kita dengan baik.

aku bahkan akan sangat merindukan kalian lebih dari kalian merindukanku. lihatlah langit jika kalian rindu padaku, maka aku akan melihat bulan (kalau ada). tetaplah berbenah diri sama- sama...

eeehh, aku tidak pandai bujuk- membujuk karena belum peernah masuk mata kuliah yang ini ni. jadi harap maklum dengan smua kecuekan ini yaa. tapi yang pasti dari pelosok hati, sungguh ku mencintai kalian karenaNya.


jelangmenjelang apaaaaaaaaaaaa???, 241012/san

Oct 22, 2012

cengeng

sedikit sesal, kenapa dahulu ibu tidak mengajarkan tentang cengeng pada saya. dan saya terheran- heran mendapati sekeliling yang tidak ingin makan kalau tidak disuapin, mengurung diri dalam kamar akibat permintaannya tidak dipenuhi, dan bahkan mogok sekolah karena uang jajan kurang. saya kembali hanya bisa menelan ludah pahit setelah habis- habisan memberi ceramah dan membandingkan mereka pada diri saya. tidak mempan, ya karena saya bukan mereka yang demikian dan baru mendengar ada aksi yang seperti itu. saya simpulkan, pengalaman pribadi  menjadikan saya mudah memberikan solusi.

berlama- lama, saya semakin familiar dengan kata sifat ini dan orang- orangnya. hebat sekali mereka, untuk napping pun punya waktu khusus. lalu tibalah puncak dari sifat yang bagi saya harus dimusnahkan ini. menemukan sosok yang selalu ingin diperhatikan, jika tidak bakal menunjukkan adegan yang tidak bertanggung- jawab seperti mogok makan, mogok bicara, dan mogok kuliah. luar biasa ini. seumur- umur, sepemahaman saya, yang makan, bicara, dan kuliah itu adalah kebutuhan. kok sampai beraninya meninggalkan? haaaaaaaaaaahhh. tapi tenang, jurus kali ini bukan seperti jurus di paragraf satu.

dengan mengumpulkan segenap keberanian dan ketegasan, saya menghampiri sang pelaku cengeng tadi. berjanji untuk tidak memojokkan, mengucilkan, mematahkan, dan menyudutkannya. gusar perlahan hilang, tenang menyapa. ingin membuktikan bahwa kalimat yang digaris bawahi pada paragraf pertama tidak selamanya benar. zzzzzzzzzzzzzt, blaaaaaaaaaaaaaazt, huuuuuuuuuuuuuuuuuuft.. mundur. saya tidak juga sanggup menumpasnya. akhirnya, senjata paling ampuh yang saya miliki pun memainkan perannya. saya diamkan si pelaku.  dan dia berbalik ke pangkuan saya.

saya kembali menerapkan ini kepada pelaku lainnya, ya karena sekeliling saya adalah orang- orang yang demikian. tapi sayang, tidak berhasil. didiamkan malah saya yang disalahkan. cari- cari jalan lain, eh tidak kunjung ketemu. maka saya simpulkan, saya bukan tipenya. mari serahkan pada yang berwajib. aman dan damai.

dengan ini, jujur saya katakan kepada diri saya bahwa saya perlu untuk melakukan aksi itu sekali- sekali sehingga suatu saat saya bisa memainkan peran sebagai orang yang membujuk mereka yang dilanda sifat demikian. namun alangkah baiknya tidak dipelihara baik- baik, karena ia bisa jadi akan menjalar dan menimpa seluruh anggota tubuh. kembali sebenarnya, tempatkan kecengengan pada tempatnya.


pagimendung, 231012/san

en?

ungkapan ini rasanya perlu dimuntahkan, huekkk. 
selesai.

menapaki jalan berliku, penuh tanjakan, batu- batu tajam adalah masa yang megharukan sekaligus menegangkan. apalagi kala itu merupakan perjalanan pertama sepanjang hidup yang membersamai kebahagiaan.
 saya optimis bakal ada masa- masa seperti itu lagi saat saya mau menepis sedikit ego dan menghalau segala kemunafikan. 
tapi berbicara tentang kemunafikan, saya kurang lihai. maka cukup satu hal itu saja, ego. hilangkan ego, tatap masa depan.

saya menemani perjalanan perdana adik- adik ke mesjid raya kota medan dengan penuh bangga.

 pasalnya saya adalah orang yang sengaja tua dan dituakan namun dari sisi wajah tidaklah saya bisa dikatakan paling tua karena bersama mereka yang berjiwa muda dan berhati mulia, saya terlihat lebih elegan.
demikian.

malammenujuakhir, 221012/san

Oct 14, 2012

apresiasi

sering saya merasa tidak ada yang istimewa, hingga saat mereka menyebut- nyebut prestasi saya yang tidak seberapa, saya malah diam saja tidak berkutik. pasalnya saya tidak diberikan waktu untuk mengklarifikasi semuanya. mengedarkan pandangan pada sekeliling lalu bertanya pada dinding yang tetap saja tenang, karena bagaimanapun dia tidak bisa berlari seperti mereka yang mengekspos berita- berita itu. sudahkah anda tilawah hari ini? bukan, tentu saja bukan pertanyaan yang demikian yang tersebut. namun, kenapa kau diam saja?

saya paham bahwa apresiasi itu penting, bahkan sangat. tidak hanya pada orang lain yang kita berikan namun juga pada diri sendiri. ya, diri sendiri juga perlu untuk diberikan penghargaan hingga ia lebih semangat lagi untuk mengukir berbagai prestasi. perhatikan berapa banyak sudah energi yang dikeluarkan untuk berpikir, berjalan, berlari, belajar, tertawa, menunggu, mengejar, mengeprint, mengcopy, bahkan tersenyum. haaaaaah,  kasihan si diri sendiri, tidak dilayani. saatnya memanjakan diri!

sejak beberapa kali merenung dan mengkhayal, saya mengakui kelemahan dalam mengapresiasi sesuatu, termasuk seseorang. diri sendiri merasa tidak begitu perlu untuk dilayani dan diservice sedemikian rupa, namun ternyata saya salah. daripada memperpanjang tulisan ini dengan mengugkap berbagai kesalahan saya, maka saya hentikan saya soal itu. lalu saya ingin mengajak diri saya melakukan apa yang dia senangi dan apa yang dia inginkan. 

baiklah, dimulai melakukan apa yang dia inginkan. tampaknya diri saya ingin istirahat, maka saya berikan. lalu ia ingin berjalan- jalan, maka saya penuhi. selanjutnya, saya menanyakan apa yang dia inginkan. bersyukur sekali, dia tidak meminta yang sulit dilacak, hanya sekarung makanan yang bunyinya kriuk- kriuk. ada di mana- mana bukan? haaaaaaaaaah, ternyata tidak sulit memanjakan diri. mulailah dengan rutinitas yang saya paparkan tadi sambil menyeru siapa yang ingin melakuka hal yang sama. jadilah saya layaknya seorang anak kecil dan segera mengakhiri masa- masa itu dengan lafadz hamdalah.

hal yang ingin saya sampaikan, saat diri tidak cerdas dan setia untuk menghargai diri sendiri, maka tidak akan ada satupun peristiwa yang dianggap  istimewa. hidup hanya akan datar- datar saja. tidak ada pula ambisi untuk meraih sesuatu. bagaimana jika terjadi seperti ini? jawabannya, dunia akan kehilangan generasi penerus. saya coba mengungkit peristiwa 05 September 2012. tidak ada satu kekuatan yang bisa menandingi kekuatan sang Ilahi. namun tiba- tiba saya sangat mengantuk dan malam agaknya tidak lama lagi memiliki masa gelap ini. sgeralah saya bersiap menuju peraduan. untuk sambungan tulisan akan dibincangkan selanjutnya.
assalamu'alaikum..............

malamkelamsuram, 141012/san







teman

semenjak hari itu, saya tidak lagi membicarakan tentang keengganannya untuk menemani saya ke tempat itu. serasa bersalah, saya pun mencari mangsa lain untuk diajak berburu ke sana. bukan berburu rusa atau orang utan atau sejenisnya yang dirasa teman- teman akrab hewan- hewan yang saya sebutkan sebelumnya. sampai lelah tapi tidak juga kunjung menemukan sosok yang sehati untuk merealisasikan mimpi besar saya ini. selanjutnya, pertanyaannya adalah, apakah mimpi saya? ok, tidak perlu disebutkan di sini.
menemani perjalanan hidup seseorang tidak selalu baik. ada kalanya ia hanya akan menyulutkan langkah si peneman menjalani perjalanannya sendiri alias dia lupa bahwa ada jalan yang harus ditempuhnya sebelum menyelesaikan perjalanan temannya. memahami hal ini adalah sebuah kebutuhan hingga mengantarkan seseorang pada tujuannya sendiri tanpa menyikut tujuan orang lain.

berbicara tentang teman- menemani, saya sedikit kurang profesional mengingat latar belakang saya sebagai mahasiswa bahasa inggris yang kesehariannya ditemani berbagai musik- musik aneh mengguncang daun telinga. dari satu kalimat itu, sejujurnya saya tidak begitu lihai untuk  menemukan korelasi antara musik dan teman- menemani. namun saya sedang mencari- cari kata yang tepat untuk membuat tulisan ini sedikit panjang. begitu lama sepertinya jari- jari ini menunggu perintah, makanya saya putuskan untuk menulis apa yang berkeliaran. mencoba dengan sangat mengumpulkan serpihan- serpihaya walau saya sebenarnya kala SD menjadi juara kelas dan paham benar bahwa serpihan itu bukanlah ditujukan pada huruf/ angka, namun pada batu atau air. atau bisa juga tidak keduanya, silahkan saja siapa yang ingin menanggapi.

sejenak saya berpikir, itupun karena didesak untuk mengakhiri memikirkan, maka ia cukup sejenak. padahal sebenarnya fitrah saya, kalau berpikir itu sangat lama dan prosesnya panjang. bahkan kadang sampai tertidur dan mengakhiri aktivitas memikirkan itu dalam mimpi. haaaaaaaaaah. saya berpikir bahwa teman itu bak permata. ya, dia sangat berharga namun bedanya teman tidak bisa dibeli tapi permata bisa. apalagi jika orangtua kita adalah konglomerat. sesuatu yang berharga pastilah akan dijaga dengan baik. pun dengan teman seharusnya. hindari menyepelekan sedikitpun kebaikannya. beri perhatian walau hanya menanyakan apakah sudah makan atau belum.

saya rasa, saya punya teman yang sangat baik dan perhatian pada saya. hingga hari ini saya merasakan semua energi kebaikannya yang selalu memberi pencerahan. tidak dipungkiri, hadirnya teman di samping adalah satu pertolongan dari Allah yang tidak terhingga. tidak salah jika membayangkan kondisi dimana tidak ada orang lain yang merasa nyantai komunikasi dengan kita. apalagi saat itu kita yang butuh, haaaaaaaaaaaaaah. gak kebayang. sayangi teman maka Allah akan menyayangi kita. itu sebenarnya inti dari tulisan ini, tidak lain. adapun berbagai tragedi dan luncuran- luncuran kalimat yang di atas hanyalah bumbu yang tidak jadi seperti yang diharapkan. 

berteman dalam diam hening malam, 141012/san


Oct 9, 2012

prinsip

saya mengerti bahwa prinsip penting untuk menjaga eksistensi setiap pribadi di dunia yang penuh dengan kenikmatan. adanya prinsip akan membatasi kita seberapa jauh kita bisa melangkah dan seberapa banyak kata yang bisa kita sampaikan. sedemikian pentingnya sebuah prinsip hingga mengharuskan saya dan kamu semua untuk memiliki prinsip yang jelas. namun, tanpa sedikitpun mengurangi rasa hormat kepada mereka yang memiliki prinsip, cobalah untuk sedikit menyelaraskan prinsip kamu dengan orang lain.

beberapa hari ini saya sering tersungging akibat melihat adik- adik kelas yang sibuk dengan tugas kuliahnya hingga merelakan bergelas- gelas white coffee tewas di tenggorokannya. bergelas- gelas artinya tiap orang satu gelas dan mereka ada beberapa gelas. maka jadilah bergelas- gelas.. haaaaah, saya rasa dan pikir ini memang bukan bahasan yang perlu dibahas. tanpa ada daya upaya saya juga sibuk dengan huruf- huruf yang tidak sabar berhamburan dari kepala dan segera menghiasi lembaran putih yang selalu ada di layar. maka jadilah saya dan mereka sama- sama semangat dengan urusan masing- masing.

saya rasaya ingin melanjutkan tulisan ini, namun ada beberapa hal yang mengharuskan saya untuk mengakhirinya sekarang juga. sambil membereskan buku- buku berserakan, saya mengingat- ingat prinsip saya dalam belajar, prinsip dalam membaca, prinsip dalam tidur, prinsip dalam berinteraksi, prinsip dalam berpakaian, prinsip dalam berjalan, prinsip dalam tersenyum, prinsip dalam berbakti, prinsip dalam bercanda. waaaaaaaaaaah, ternyata ada banyak prinsip saya yang tidak perlu digoreskan oleh ujung pena di kertas lalu ditempel. saya dengan penuh tanggung jawab mengatakan, jangan paksakan prinsip kita pada orang lain, namun pahamkan.

pagi perlu prinsip saat intervensi berkeliaran di sana- sini, 101012/san

Oct 7, 2012

pasca kampus

sedikit enggan untuk membicarakan ini di saat kondisi tidak memungkinkan untuk pulang terlalu sore seperti kebiasaan sehari- hari. benar bahwa akhir- akhir ini daerah saya sering mendapat kucuran rahmat yang tak terhingga padahal saya dan masyarakat belum begitu siap untuk menerimanya. curahan- curahan yang tercurah begitu curahnya menyebabkan kepanikan dan kehebohan yang amat sangat. pasalnya, alas kaki yang menjadi teman setia saya harus  direlakan untuk beristirahat setelah berlelah- lelah dan berbasah kuyup sehari- hari.  

tapi mau tidak mau, pasca kampus memang patut diceritakan karena ia akan membuat kita tertawa lepas disertai cengar- cengir dengan rancangan yang matang, sedih ditemani duka yang mendalam atas kebingungan melepas masa mahasiswa, dan bahkan galau sambil sedikit guling- guling setelah itu minum air satu galon lalu katakan waw akibat rancangan yang berbalik 180 derajat. tidak berapa lama saya memberanikan diri menyimpulkan bahwa, pasca kampus menyuguhkan sejuta warna.

siapapun pasti tersenyum menandakan setuju bukan pertanda lain, bahwa rancangan dibutuhkan untuk mewujudkan peradaban Islam. haaaaaaah. bukan, bukan ke sana maksudnya. ini masih tentang pasca kampus. ya, rancangan dibutuhkan dalam menyambut pasca kampus yang cerah merona. satu hal, rancangan itu baiknya dan bagusnya dibuat jauh- jauh hari hingga berbagai kemungkinan- kemungkinan dapat diatasi tanpa menambah kemungkinan lainnya yang akhirnya menimbulkan kebingungan dan kegusaran pada diri si pelaku sendiri sehingga tidak dipungkiri hal ini termasuk salah satu penyebab tingginya angka kemiskinan di negara kita. haaaaaaah, super sekali. 

lha, saya kan sudah berada di ambang jendela pasca kampus, saya rasanya tidak pantas lagi untuk merancang karena ini adalah pekerjaan mahasiswa semester tiga, empat, atau lima. lantas sekarang, saya hanya menunggu nasib baik dengan terus berhusnudzon dengan segala ketentuan Allah yang ditetapkan kepada saya. tampaknya jika itu yang saya lakukan maka itu artinya saya hanya menanti sebuah suguhan istimewa dari teman- teman terbaik seraya satu per satu menyemproti saya dengan berbagai siraman rohani yang menyejukkan hati dan membunuh penyakit hati. setelah itu saya akan layu dan perlahan pupus, bersembunyi di balik dedaunan yang berguguran dengan perasaan yang tak menentu akibat kesalahan tempat bersembunyi yang saya pilih.

rancangan yang telah dipersiapkan mau melakukan apa, dimana, dan bersama siapa pasca campus patut saatnya direalisasikan. di sinilah buah  rancangan yang matang itu kita petik dan siap untuk didistribusikan ke pasar masyarakat karena pasar buah sejatinya tidak menampung panen yang demikian. haaaaaaaah.

namun bagaimana kalau ternyata apa yang kita rancang jauh- jauh hari ternyata terbalik 180 derajat? saya akan sangat salut dan menepuk pundak mereka yang mengalami hal ini asalkan orangnya itu mau dan boleh untuk ditepuk pundaknya. mau artinya pundaknya sedang tidak sakit, dan mau artinya dia adalah mahram saya. kenapa saya begitu mengapresiasi orang ini? karena dia berani mengambil keputusan yang tepat di saat yang singkat. mmh, tidak perlu terlalu memusingkan rancangan awal yang rasanya kurang rasional yang menyebabkan kita hanya bisa tersenyum pilu lalu mengambil tisu dengan bersama lidah kelu. tidak perlu. juga tidak penting mendengar ocehan orang sekitar karena kita sendirilah yang paham akan kondisi kita. haaaaaaaaaaah, saya sedikit seperti motivator. sedikit.

berceloteh tentang pasca kampus, perlu sepertinya sedikit gambaran di lapangan. setidaknya ada 3 ranah yang akan menjadi pilihan.
pertama, sektor publik yang berkaitan dengan urusan pemerintahan atau birokrasi. biasanya diidentikkan dengan PNS, simbol kesejahteraan katanya. saya  percaya dengan statement itu karena sudah dibuktikan oleh ibu saya yang pada tulisan lain saya sebutkan bunda. sudahlah tidak perlu dipermasalahkan karena kalaupun dipermasalahkan pelakukanya adalah saya sendiri.
kedua, sektor privat yang lebihfamiliar disebut dengan sektor swasta. mereka adalah orang yang bergelut di perusahaan swasta, seperti wiraswasta.
ketiga, sektor ketiga yang identik dengan LSM, yayasan, maupun NGO.

sedikit tentang perkembangan ketiga sektor ini, berdasarkan literatur yang saya lihat dan baca, di awal sektor publik merupakan pilihan utama karena masa depannya terjamin (dana pensiun). namun seiring perkembangan zaman dan teknologi, demikian pula perkembangan pemikiran manusia dan saya juga. sektor publik dirasa kurang menjanjikan dengan berbagai kekangan dan kenyamanan yang dirasa melenakan. namun bagaimanapun, dimana- mana saya lebih menjunjung profesionalitas. haaaaaaaaaah.
ada satu sektor lagi ternyata, studi lanjut. namun izinkan saya tidak membicarakan hal ini sekarang karena sedikit grogi dan helaan nafas saya sedikit berat. belum berpengalaman.

dan akhirnya, tataplah masa depan hilangkan kegalauan. hidup terlalu indah untuk digalaukan. haaaaah, sedikit menghibur diri- diri yang menebar kegalauan pasca kampus di sekitar saya hingga saya memberikan sedikit saran yang mereka tampak lebih ceria setelah mendengar sarana saya. sebenarnya saran saya ini tidak begitu spektakuler dan waw seperti yang diharapkan, namun karena ia keluar dari hati saya yang paling terang, maka mereka juga terbuka menerimanya. maka saya usulkan mereka untuk segera menentramkan hati lewat ikatan suci, atau menghadirkan pendamping hidup. haaaaaaah, saya ternyata cerdas memberikan solusi dalam hal tentram menentramkan.

hidupkan hidup di pagi berseri, 081012/san







Oct 6, 2012

baik- baik

tidak apa jika menolak sesuatu asal dengan alasan yang jelas dan wajah yang dipoles sedemikian manis. juga tidak apa menerima pemberian orang lain terus- menerus asal yang memberi juga selalu memasang wajah yang manis dan wajah si penerima tidak terlihat penuh dosa. dan lebih tidak apa lagi jika pemberian seseorang dibalas hingga sang penerima dan pemberi memiliki wajah yang manis dan penuh tanggung jawab. walau saya tidak pasti dan tidak punya referensi sebenarnya dimana letak hubungan antara wajah manis dan sikap bertanggung- jawab. biarkan saja hingga akhirnya saya sadar diri dan mengabadikan bahwa saya adalah orang yang paling egois sejagad raya.

walau sesekali saya melirik teman, namun ia hanyalah sekadarnya. cukup sulit bagi saya untuk menghadirkan wajah yang manis dan penuh tanggung jawab tadi di saat saya memang tidak demikian. 
seperti yang telah saya coret di bagian ini , saya senang mengambil pelajaran dari orang- orang yang secara emosi sangat dekat.

di sebuah kampus yang penuh rindang, namun saat ini sudah mulai sedikit penebangan dengan alasan yang saya tidak tahu sepenuhnya. karena memang saya bukan berkecimpung di  bidang tebang- menebang dan saya tidak dilibatkan di sana. maka jadilah saya berhusnudzhon, mereka sedang peremajaan pohon. sekian.

di kampus itu ada teman saya, banyak. namun yang menjadi sorotan saya kali ini adalah teman yang luar biasa senyumnya. saya saja sebagai seorang wanita sangat tertarik dengan senyumnya apatah lagi kaum adam. haaaaaah. tapi bukan ini yang ingin saya sampaikan. di balik senyumnya ternyata ada selemari masalah. gudang tampaknya terlalu besar untuk ukuran mahasiswa, jadi saya gunakan lemari untuk mengumpamakan masalahnya. seringkali saya harus menutup mata seraya bertasbih dengan apa yang dia lakukan. 

saya menjalani hari- hari dengan semangat, dan dia punya semangat lebih. saya ceria, dia juga lebih ceria. saya berbasa- basi sekadarnya, namun dia hadirkan hatinya dalam setiap interaksi yang dia lakukan. hingga saya terhenyak dan terkejut ketika mengetahui bahwa dia punya banyak problem di balik itu semua. saya meneguk air putih yang saya bawa dari rumah dalam sebuah tempat minum yang cukup mahal harganya. hingga saya harus membuat papan nama disertai nomor hp untuknya agar tidak terjadi hal- hal yang tidak diinginkan padanya. saya angkat tangan dengan kesabaran dan keikhlasannaya menjalani lika- liku kehidupan yang kalau dibandingkan dengan hidup saya yang tidak punya lika- liku alias lurus saja sangat jauh berbeda. 

saya teguk lagi air putih dan menutup pembicaraan. terimakasih.
saya simpulkan, saya dan kamu tidak patut untuk membatasi diri dalam berbuat kebaikan walau kadang saya merasa diri tidak pantas untuk melakukan itu. dan kamu mungkin berpikir bahwa orang lain tentu pasti lebih baik dalam menyelesaikan urusan itu. saya pun menyepakati dengan diri sendiri bahwa saya harus lebih sering berbagi dan peduli dengan orang- orang di sekitar lewat apa yang saya punya, bukan lewat punya teman saya. dengan penuh rasa tanggungjawab dan terhormat, saya sampaikan bahwa hadirnya diri di dunia kita bukan hanya untuk dinikmati sendiri, namun banyak diri.

saat diri- diri menanti diri lain, 061012/san


rumah kedua (sesuatu)

pernah saya serasa dihadapkan pada sesuatu yang menurut saya tidak sanggup untuk menghadapinya lalu saya tunduk seraya mundur sambil angkat tangan menjauh dari sesuatu itu berharap besar bahwa seseorang akan menggantikan saya mengambil sesuatu itu. namun akhirnya tak seorangpun yang merelakan dirinya menerima sesuatu itu walaupun ganjaran yang diberikan sangat besar. pelan- pelan saya terima sesuatu itu sambil menghadirkan hati yang sabar, ikhlas, senyum, ceria, dan cengar- cengir. saya mendeklarasikan bahwa sesuatu itu pastilah sudah disesuaikan dengan kapasitas kita. 

lalu saya melihat apa yang selanjutnya terjadi pada diri saya dan teman- teman yang memiliki nasib yang tidak jauh berbeda dengan saya namun pastinya ada perbedaannya. saya dengan senang hati menjalankan kewajiban saya disertai dengan garuk- garuk kepala yang menandakan saya tidak ahli dan cerah menyelesaikannya. sambil sesekali saya melihat tanggal di kalender haji yang merupakan souvenir dari lembaga manasik haji bunda saya. alhamdulillah beliau dan ayah sudah menjalankan ibadah haji dengan perjuangan yang tak terkisahkan di sini. ya, karena memang tulisan ini bukan untuk mengisahkan tentang hal itu. haaaaaaah.

di paragraf sebelumnya tentang kalender yang sering saya perhatikan. mata saya tertuju pada angka 7 dan 8, atau 14 dan 15, atau tanggal berapapun itu yang tepat di hari sabtu dan ahad. jangan heran jika saya yang bisa dikatakan mahasiswa yang rajin dan gemar belajar di kampus, namun saya lebih sering memikirkan kedua hari itu dibandingkan hari- hari aktif kuliah. maka jadilah saya seperti dikejar- kejar sesuatu jika kedua hari itu sudah di depan alis mata. selalu saja ada program besar di sana, ya masih terkait sesuatu tadi yang saya jelaskan di paragraf pertama. jadilah saya orang yang paling ramah dan baik hati untuk menghubungi teman- teman, adik- adik, dan kakak- kakak menanyakan kabar mereka dan sekaligus promosi acara- acara yang bakal kami suguhkan untuk mereka di kedua hari itu. saya yang sebenarnya tidak begitu lihai berbasa- basi, karena menurut saya itu gak gue banget, namun mau tidak mau saya harus mau. menyangkut masa depan umat bung! haaaaaaaah.

menurut saya, dari kotak hati yang paling dalam, sesuatu itu bakal dipertanggungjawabkan. kalau tidak paham akan hal ini tentu saya akan lebih memilih untuk nongkrong diri di bawah pohon sawo tetangga sambil bercerita dengan sang nenek yang begitu perhatian. namun ada dorongan kuat yang membuat saya tidak ingin bersenang- senang di saat umat membutuhkan. haaaaaaaah, lagi lagi saya serasa ingin menghibur diri. maaf. 

untuk menjalankan sesuatu itu saya benar- benar harus menguasai perasaan dan memanajemen gesekan- gesakan hati yang mudah saja menjelma dalam berbagai bentuk dan saat- saat yang tak menentu. saya jujur sekali tidak bisa menghindari konflik- konflik dalam jejak langkah menyelesaikan sesuatu itu. saya terus saja melangkah karena bisa jadi puncak itu sudah semakin dekat. dan ketika saya nikmati perjalanan menjalankan sesuatu itu, ternyata indah sekali. saya semakin memahami diri sendiri, orang lain dan sekitarnya. saya semakin sadar diri akan kekurangan dan keterbatasan diri. tapi saya juga semakin menemukan potensi dan kelebihan diri yang bisa diandalkan untuk kemaslahatan umat, haaaaah lagi- lagi saya minta maaf. saya memang ingin sedikit membiasakan diri mengenal diri dan melejitkan potensi hingga manfaat itu bisa saya berikan sebesar- besarnya.

terselip harapan dalam diam bahwa saya harus mampu menjalankan sesuatu itu dengan baik hingga berakhir dan diberikan kepada orang yang lebih baik di generasi berikutnya.

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui” (QS Al-Anfaal 27).
saat dia berkata, berat
061012/san


Oct 4, 2012

istimewa

syahdan, saya menghampiri diri sendiri dan berbisik lirih di tengah hujan lebat. alhasil diri sendiri tidak bisa menangkap apa yang saya katakan hingga akhirnya saya putuskan untuk berbicara kepada orang lain agar maksud saya bisa tersampaikan. saya tergila- gila pada kuasa Allah, Rabb semesta alam.

saya sesekali menoleh pada masa lalu saya dan orang- orang di sekitar karena saya merasa tidak begitu tersentuh dengan masa lalu orang- orang yang jauh secara emosi. adalah seorang teman yang usianya tidak terpaut jauh dengan saya. jika saya lahir pada bulan Januari maka dia juga di bulan Januari tapi bedanya saya di awal bulan sedangkan dia pada pertengahan bulan. begitulah jika kita ingin mengumpamakan tautan usia kami. melirik masa lalu dia, tidak secerah masa lalu saya. tapi menemukan masa depan dia kini, saya juga tidak menemukan perbedaan yang amat sangat. dia bisa menyelesaikan urusannya tepat waktu dan saya juga walau saya selalu berada di puncak- puncak kekritisan. jadi intinya?? haaaah, kami sama. sama- sama baik dan gemar tersenyum. lalu?? di paragraf berikutnya akan saya terangkan.

sedikit membuka diri, saya fitrahnya adalah orang yang selalu ingin tahu apalagi jika sesuatu itu ada di sekitar saya. tapi jangan salah saya juga punya perhatian terhadap dunia luar, jadi jangan salahkan saya jika suatu saat nanti saya akan memberikan kamu informasi tentang para mujahid Palestina, tentara Allah di Bosnia, dan di bumi lainnya. kembali pada teman saya tadi.  saya penasaran dengan berbagai kemudahan yang dia peroleh dalam perjalanan hidupnya. jika dilihat wajah, wajah saya juga tidak terlalu jauh berbeda kecantikannya dengan dia. namun kemudahan dan kemulusan jalan yang dilaluinya berbeda dengan jalan yang kulalui. hingga kusimpulkan wajah hanya sekian persen dari kemulusan jalan, walau katanya wajah kamu mulus tak berjerawat.

jadilah saya semacam intelijen, atau di negeri kita familiar dengan kata densus 88. demi mengungkap sebuah misteri besar, saya rela untuk mengikutinya kemanapun ia berada pada hari itu. ya, hari itu saja karena kalau tiap hari saya tidak sanggup dan diapun pasti terbebani jika harus menyediakan makan siang saya setiap harinya. teringat dengan sebuah kisah yang dikisahkan pada zaman  Rasulullah,
 Pada suatu ketika Rasulullah  menyampaikan pada para sahabat:
wahai sahabatku hari ini kita akan kedatangan seorang penduduk syurga, sahabat menunggu orang tersebut, ketika orang itu datang sahabat mengamati amalan istimewa yang ada pada orang tua tersebut, hari ke 2 Rasulullah  mengatakan lagi hari ini kita akan kedatangan seorang penduduk syurga, sahabatpun mengamati orang tua yang di maksud Rasulullah  sampai hari ke 3 Rasulullah juga mengatakan seperti itu lagi. Ketika orang tua itu pulang sahabat mengikuti sampai ke rumahnya, sahabat mengetuk pintu rumah orang tua tersebut, wahai orang tua bolehkah aku bermalam dirumahmu? Orang tua itupun membolehkan.
Sahabat mengamati dari hari pertama sampai hari ke 3 tidak ada amalan istimewa dari orang tua tersebut, Hingga sahabatpun menanyakan. Wahai orang tua apakah amalan istimewa sehingga Rasulullah menyebut engkau sebagai Penduduk Syurga, orang tua itupun menjawab. Wahai sahabat aku tidak memiliki amalan istimewa, hanya saja aku memiliki Hati, aku senang apabila orang bahagia memiliki sesuatu, aku senang ketika melihat Tetangga senang, senang ketika orang memiliki barang baru, senang ketika tetangga membeli sesuatu, bukan sebaliknya... nnnyyyeeeesssssssss. Subhanallah.


jika dikaitkan dengan kisah tadi maka saya adalah orang yang mencari jawaban itu dan punya antusiasme yang luarbiasa untuk mengikuti apa yang dilakukan teman tadi. malangnya saya tidak menemukan apa- apa di hari itu. lalu? saya tidak mungkin mengikutinya terus, bisa- bisa misi saya tercium olehnya seblum saya menemukan jawaban. maka jadilah saya seorang pengungkap rahasia. untuk menanyakan langsung saya kerkesan canggung. dan seperti biasanya saya selalu punya ego yang tinggi dan harga diri yang matang siap saji. lebih baik saya menemukan sendiri. berhari- hari saya tanyakan pada orang terdekatnya. belum juga terungkap, namun akhirnya saya mendapat jawaban. 

sedekah, ya sedekah rahasianya. itu yang istimewa dari teman saya ini. saya sedikit tertohok dengan ini karena bagaimanapun saya termasuk golongan orang- orang yang sangat sulit sekali mengeluarkan uang. bahkan untuk makan saja saya perlu berpikir keras untuk merogoh saku. hingga tak jarang saya kena ultimatum dari orang- orang hebat di sekitar yang luarbiasa menafkahkan hartanya untuk kesehatan dan kebahagiaan.
sekian amalan istimewa teman saya, semoga saya dan teman- teman dapat mengamalkannya di tengah hiruk pikuk dunia.

dalam pagi ramai, 051012/san

Oct 3, 2012

rindu

tidak pantas bagi saya mendahului takdir Allah, dan kamu juga tidak punya kuasa. jadi kita sama, sama- sama tidak berdaya. lalu saya terhipnotis dengan peristiwa- peristiwa yang terjadi di sekeliling. tidak jarang saya harus menelan ludah pahit walau sebenarnya saya tidak ada minum obat apa- apa. namun ia tetap saja pahit. saya dapati berbagai kejadian- kejadian yang di luar logika manusia bisa terjadi, malah terjadi. hingga saya menobatkan diri menjadi orang pengagum Sang Pencipta dengan penuh rasa bangga dan semangta berkobar- kobar.

lalu suatu ketika aku seperti berada di masa 4 tahun yang lalu. aku berlari sebentar ke sana menangkap bayangan itu walau aku yakin dan paham benar bahwa sampai kapanpun  bayangan tidak akan bisa ditangkap.

al kisah seseorang mengadu pada saya bahwa dia rindu pada keluarganya di kampung halaman. kerinduan yang amat sangat hingga harus merelakan tugas kuliah terbengkalai dan lebih memilih untuk merenung dan merenung hingga saya mengirimkan sebuah selimut kepadanya dan jadilah dia terlelap. saya baru sadar bahwa saya telah membantunya untuk berurusan dengan dosen mata kuliah yang terkait lalu dia semakin sedih dalam kerinduannya ditambah teguran halus dari dosen. hingga saya menyimpulkan bahwa saya tidak menyelesaikan masalah namun menambah masalah, membuat masalah semakin ruwet. toh saya tidak merasa bersalah kala itu karena saya juga mengalami hal yang sama 4 tahun yang lalu namun saya bisa menyikapinya dengan terhormat lewat sikap saya sebagai seorang mahasiswi kampus tersohor, state university of medan. akhirnya saya memutuskan memberikan dia sejumlah uang agar sedikit mengobati rasa rindunya. walau saya tidak tahu apakah ada hubungan antara rasa rindu dengan sejumlah uang, namun saya berharap dia bisa menyelesaikan tugas kuliah ditemani kerupuk hingga dia tidak merasa bosan dan pikirannya tidak melayang.. haaah...

kerinduan sejatinya adalah hal yang lumrah. saya dan kamu tidak boleh menyalahkan seseorang yang dilanda rindu, karena ia adalah anugerah yang diberikan Allah. saya mencoba mencari informasi akan kerinduan- kerinduan yang dialami oleh orang- orang terbaik sepanjang sejarah. saya curious apakah yang mereka rindukan dalam hidup? apakah seperti saya yang selalu rindu akan terisinya toples dengan kerupuk, atau kamu yang rindu dengan si buah hati, atau bahkan mereka yang rindu akan ayah ibu.

mereka merindukan sosok Rasulullah dalam hidupnya. krisis keteladanan yang hari ini saya dan teman- teman rasakan juga patut kiranya kita mendambakan hadirnya sosok seperti Rasulullah. saya kemudian termenung dan merasa diri sangat kerdil dengan piciknya pikiran yang sempit ini. saya hanya merindukan sesuatu yang bersifat instan dan duniawi hingga tidak jarang saya melupakan hal- hal yang selayaknya saya rindukan di tengah situasi seperti ini. saat sekeliling merasa galau dengan apa yang terjadi padanya. saya lalu bercermin pada cermin yang di awal semester saya beli di pajak aksara dan mendapati diri saya berbeda dengan 4 tahun yang lalu. akibatnya saya lebih memilih untuk bergabung dengan mereka yang usianya di bawah saya untuk kelancaran komunikasi dan konsumsi. haaaaaaaaah..

kerinduan pada ketenangan, kedamaian, dan kebahagiaan tidaklah dilarang. kerinduan itu patut diimbangi dengan aksi yang mengantarkan kita pada apa yang dirindukan. 

saya kala itu rindu untuk menyelesaikan tugas akhir karena bagi saya jika ia sudah selesai maka  berkurang lah hal yang saya pikirkan dan hati saya tenang. saya yakin benar bahwa akan ada lagi sesuatu yang meminta saya mengerahkan tenaga, waktu, pikiran, dan materi seperti halnya tugas akhir. saya cukup rindu dengan pelangi karena sampai hari ini saya belum pernah melihat pelangi di kota besar ini. saya juga rindu mendaki gunung karena saya memang belum pernah ke mahameru. saya bisikkan pada laptop saya bahwa saya ingin istirahat dan menutup tulisan ini dengan lafadz hamdalah, alhamdulillahi robbil 'alamiin.

rinduku padamu karena- Nya,
saat dia berkata 'rindu', 041012/san



Oct 2, 2012

bahagia

setiap orang ingin bahagia. lalu saya juga ingin bahagia karena saya adalah bagian dari orang. hingga selalu saya mencari, menjemput bahkan menciptakan sendiri kebahagiaan itu. karena prinsip saya kita tidak akan bisa bahagia kalau kita tidak mau bahagia, setuju pasti.

alkisah, pada suatu waktu saya sedang berusaha keras menciptakan kebahagiaan di tengah kegalauan yang terjadi di sekitar. saya sedikit terkontaminasi dengan suasana itu, nyaris terikut. tapi maaf, saya ingin bahagia. maka jadilah saya orang yang super cuek dengan apa yang terjadi. saat orang sudah uring- uringan, saya malah tersenyum. tapi bukan di depan orang tadi (bisa kena siram saya jika itu terjadi), namun dalam hati yang paling pelosok. ukiran senyum itu menenangkan hati saya hingga mampu mengeluarkan ide- ide cerdas untuk membantu menyelesaikan permasalahan internal maupun eksternal dan kegalauan tidak ada lagi di sana sini hingga saya dinobatkan sebagai wanita super enjoy seantero lingkaran kecil dan besar. bukan apa- apa, saya hanya tidak ingin tua sebelum tiba masa yang tepat. apalagi saya belum punya teman sehati. gitu deh.

bahagia menjadi komponen penting dalam hidup saya hingga saya rela untuk menunggu cukup lama untuk mendapatkan secangkir es krim di bawah teriknya matahari. ya, saya bahagia jika minum es krim maka saya harus membayar harga kebahagiaan itu dengan harga yang pantas. menunggu. kemudian saya juga bahagia jika makan kerupuk maka saya harus cukup bersabar dengan batuk yang semakin menjadi dengan kunyahan- kunyahan kerupuk di malam hari. namun ajaibnya, esok hari batuk saya membaik. pikiran positif dan kebahagiaan dalam menjalankan sesuatu pasti akan berbuah manis. berbeda dengan ketika kita terlalu banyak mencaci atau  menggerutu dengan apa yang kita lakukan. buktikan sendiri.

bahagia sejati hanya akan diperoleh lewat aktivitas bermanfaat. saya sangat terkesan dengan konsep bahagia yang ditampilkan oleh sosok terbaik sepanjang sejarah. adalah  Bilal bin Rabah yang bahagia mempertahankan keimanannya di tengah siksaan yang diterima, Imam Abu Hanifah bahagia dengan keyakinan yang dimilikinya walau harus dijebloskan ke penjara akibat ketidakengganannya menjadi hakim negara, para sahabat nabi yang bahagia meninggalkan kampung halaman dan orang- orang- orang dicintai demi terjaganya keimanan mereka.

demikianlah konsep bahagia yang sejati, bahagia yang dilandasi iman dan taqwa. tentu ini sangat jauh berbeda dengan konsep bahagia yang saya utarakan sebelumnya, bahagia dengan eskrim dan kerupuk. namun tidak masalah, asalkan dalam hati tetap tertanam bahwa lebih baik tidak minum eskrim atau makan kerupuk daripada harus menggadaikan keimanan. na'udzubillah...

di persimpangan menciptakan kebahagiaan, 031012/san

-_-

saya kemudian pada suatu hari berpikir. benarkah ini semua atas kekuatan dan kerja keras saya? telisik demi telisik, tapi bukan sisik ikan apalagi sisik ayam, saya menemukan jawabannya. TIDAK. BUKAN. ini bukan karena kekuatan atau kehebatan saya. semua karena kekuasaan dan ke- Maha Besar- an Allah.

menghabiskan kerupuk satu bungkus dalam waktu singkat, lalu meneguk beberapa teguk air putih ternyata membuat saya lega tanpa dosa. ia, alkisah ceritanya kemarin saya dan seorang adik kelas pergi menjenguk adik kelas lainnya yang sedang sakit. benar, saya lebih senang bermain dan menjalin hubungan spesial dengan adik- aadik. kesannya kita lebih nampak muda gitu, dan dewasa pastinya. lanjut ke kisah tadi. saya lalu membeli satu bungkus kerupuk putih jaring- jaring seharga 6 ribu yang isinya ada 12 batang kerupuk. jadilah saya sang juara. eh, jangan salah. kami juga membawa sedikit buah tangan  untuk yang sakit. kriuk kriuk, hebat sekali aksi saya ketika tragedi makan kerupuk itu terjadi. tidak diragukan lagi untuk direkomendasikan mengikuti lomba makan kerupuk di acara 17an tahun 2013 nanti.

ya, kehebatan menjalankan aksi ini tentu bukan kehebatan dari saya karena saya tidak apa- apanya. ini adalah anugerah bagi saya karena bagaimanapun kerupuk itu hanya akan nikmat jika kita mampu menikmatinya. dan untuk menikmatinya diperlukan dorongan dari dalam. kita tidak dapat menciptakan dorongan itu dengan sendirinya. itu adalah satu dari sekian kehebatan Sang Pencipta hingga indera perasa saya sangat menikmati sesuatu yang bagi sebagian orang itu tidak nikmat. ya, banyak lagi bukti- bukti dari kehebatan- Nya. intinya, saya senang memanjakan indera perasa dengan lahapan kerupuk.

menuju penggorengan kerupuk terbesar sejagad raya, 031012/san

 
Baca Juga:
Langganan
Get It